Dinamika pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada pemerolehan nilai akademik yang baik, tetapi juga berkonsentrasi pada terciptanya nilai-nilai kepribadian yang siap membawa peserta didik di lingkungan masyarakat. Artinya, pendidikan yang diberikan selalu berusaha agar terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. Keseimbangan yang tercipta menghasilkan kesiapan secara menyeluruh oleh peserta didik. Kesiapan yang dimaksud berkaitan dengan terciptanya insan yang dewasa, jujur, hormat, dan memiliki perasaan empati yang tinggi. 

Menyajikan fakta lapangan kondisi kesehatan mental guru daerah 3T, pelosok Indonesia yang masih menjadi bagian bangsa. Apa yang terjadi pada guru di sana dan bagaimana semua pihak dapat turut andil memahami, menjaga, dan memperhatikan kesehatan mental para guru.

Pendidikan sudah sampai pada generasi 5.0 society. generasi pendidikan ini mendorong para tenaga pendidik untuk lebih aktif memberikan pengajaran dalam bentuk digital. selain dinilai efektif dan efisien, proses digitalisasi pendidikan juga mampu memberikan banyak manfaat. materi-materi mampu disimpan dalam jangka panjang, proses pengajaran mampu dilakukan di mana saja, dan masih banyak kemudahan yang lainnya.

Sebagai ujung tombak dari sebuah perubahan, peran guru sangatlah penting, meski tentunya bukanlah sebuah perkara mudah. Profesi guru tidak terlepas dari problematika, yang tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu sumber dari adanya gangguan mental.

Pada era digital ini, peran guru semakin meluas, termasuk dalam menciptakan bahan ajar yang efektif dan menarik. Alat bantu guru menjadi kunci utama untuk mempermudah proses ini. Mari kita bahas satu persatu berbagai alat yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan bahan ajar.