Mengenal Pentingnya Penguasaan Kompetensi Kepribadian bagi Tenaga Pendidik - Guruinovatif.id

Diterbitkan 13 Des 2022

Mengenal Pentingnya Penguasaan Kompetensi Kepribadian bagi Tenaga Pendidik

Dinamika pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada pemerolehan nilai akademik yang baik, tetapi juga berkonsentrasi pada terciptanya nilai-nilai kepribadian yang siap membawa peserta didik di lingkungan masyarakat. Artinya, pendidikan yang diberikan selalu berusaha agar terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. Keseimbangan yang tercipta menghasilkan kesiapan secara menyeluruh oleh peserta didik. Kesiapan yang dimaksud berkaitan dengan terciptanya insan yang dewasa, jujur, hormat, dan memiliki perasaan empati yang tinggi. 

Seputar Guru

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
8469x
Bagikan

Dinamika pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada pemerolehan nilai akademik yang baik, tetapi juga berkonsentrasi pada terciptanya nilai-nilai kepribadian yang siap membawa peserta didik di lingkungan masyarakat. Artinya, pendidikan yang diberikan selalu berusaha agar terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. Keseimbangan yang tercipta menghasilkan kesiapan secara menyeluruh oleh peserta didik. Kesiapan yang dimaksud berkaitan dengan terciptanya insan yang dewasa, jujur, hormat, dan memiliki perasaan empati yang tinggi. 

Berbagai usaha dalam pendidikan disusun agar harapan-harapan di atas dapat direalisasikan. Siapa yang harus mengawali langkah tersebut? Jawabannya hanya satu, yaitu Anda selaku tenaga pendidik. Anda harus menyadari salah satu peran tenaga pendidik yang termaktub ke dalam salah satu semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi “Ing Ngarsa Sung Tulada” atau “Yang di depan memberikan teladan.” Itu artinya, tenaga pendidik adalah pemimpin yang harus memberikan teladan kepada orang di sekitarnya. Nilai-nilai keteladanan yang baik tersebut tercermin dalam kepribadian Anda sehari-hari. 

Apakah yang dimaksud kompetensi kepribadian? Kompetensi kepribadian seperti apa saja yang harus penuhi seorang tenaga pendidik? Simak penjelasan sampai akhir ya!

Apakah Kompetensi Kepribadian Tenaga Pendidik itu?

Kata “kompetensi” berarti kemampuan menguasai dan kewenangan untuk menentukan sesuatu. Kompetensi juga diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan maksimal. Sedangkan kata “kepribadian” merupakan sifat hakiki manusia sebagai individu yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain (KBBI, 2022). Berdasarkan dua konsep tersebut, kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru dalam berperilaku positif agar menjadi teladan bagi peserta didik. 

Guru memberikan pembelajaran saat pandemi
Guru memberikan pembelajaran saat pandemi (Sumber: Canva)

Lebih kompleks, menurut Peraturan Pemerintahan No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa kompetensi kepribadian tenaga pendidik merupakan kemampuan personal yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Selain itu, dalam penerapannya, kompetensi kepribadian tenaga pendidik tidak dapat dipisahkan dari kompetensi lainnya, yaitu kompetensi pedagogis, profesional, dan kompetensi sosial. 

Standar Kompetensi Kepribadian Tenaga Pendidik

Dalam pembelajaran, keberhasilan seorang peserta didik dapat dipengaruhi oleh kepribadian tenaga pendidik. Tenaga pendidik yang memiliki standar kompetensi kepribadian yang baik akan mampu mengelola suasana pembelajaran dengan baik. 

Sebagai contoh sederhana, seorang tenaga pendidik bisa memberikan contoh kepada peserta didik apabila ingin bertanya mengenai materi ajar tertentu maka mereka harus mengangkat tangan kanan terlebih dahulu, meminta izin, lalu menyampaikan pertanyaannya. Hal-hal sederhana tersebut sangat penting agar peserta didik dapat siap, baik secara ilmu pengetahuan maupun moral di lingkungan masyarakat sosial dalam skala yang lebih besar. Dalam tahap yang lebih menyeluruh, kompetensi kepribadian tenaga pendidik telah disusun dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007. Berikut kompetensi-kompetensi tersebut. 

1. Bertindak sesuai dengan Norma Agama, Hukum, Sosial, dan Kebudayaan Nasional Indonesia

Implementasi tindakan toleransi seorang tenaga pendidik dalam pendidikan menentukan bagaimana seseorang dianggap kehadirannya dalam pembelajaran. Seorang tenaga pendidik harus menjadi pelindung dan menjadi tempat paling aman bagi peserta didik selama di sekolah. Pada kompetensi ini, tindakan seorang tenaga pendidik meliputi dua poin penting, yaitu sikap menghargai peserta didik dan bersikap sesuai dengan nilai serta norma dalam masyarakat. 

Pertama, seorang tenaga pendidik harus menghargai segala keyakinan, suku, adat, daerah asal, dan gender peserta didik. Perhatian terhadap hal-hal tersebut sangat penting karena mempengaruhi bagaimana Anda memilih pendekatan terbaik dan adil dengan perbedaan-perbedaan tersebut.

Kedua, seorang tenaga pendidik harus bersikap sesuai dengan norma agama, hukum, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Pendekatan dengan nilai dan norma dapat memberikan impresi kepada peserta didik bagaimana seharusnya harus berinteraksi dengan orang lain, mulai dari teman sebaya sampai orang yang lebih tua. 

2. Menampilkan Diri sebagai Pribadi yang Jujur, Berakhlak mulia, dan Teladan bagi Peserta Didik serta Masyarakat

Ada tiga poin penting yang harus tenaga pendidik perhatikan dalam indikator yang kedua ini. Ketiga poin tersebut mencakup tindakan berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.

Guru selalu sabar dan tulus dalam proses belajar mengajar
Guru selalu sabar dan tulus dalam proses belajar mengajar (Sumber: Canva)

Implementasi dari poin-poin tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sikap yang penuh perasaan, tenang, lapang, lega, dan tulus tanpa pamrih dalam proses belajar mengajar. Artinya, dalam melaksanakan tugas, seorang pendidik hendaklah mengabdikan diri dengan sepenuh hati. Kelanjutan dari sikap tersebut tercermin dalam akhlak yang mulai meliputi sopan santun dan budi pekerti. Sikap-sikap yang akan menjadi cikal bakal dan pedoman bagi peserta didik. 

3. Menampilkan Diri sebagai Pribadi yang Mantap, Stabil, Dewasa, Arif, dan Berwibawa

Profesionalitas seorang tenaga pendidik diuji saat ia di dalam kelas. Seorang tenaga pendidik yang baik memiliki sifat mantap dan stabil di dalam dirinya. Implementasi dari sikap tersebut meliputi tindakan yang teguh pendirian sekaligus tegas dalam mengambil keputusan. 

Selanjutnya, seorang tenaga pendidik harus memiliki sifat kedewasaan yang matang. Pendidik harus mampu mengendalikan berbagai macam kekhasan dan dinamika yang terjadi di dalam kelas. Selain itu, kepribadian pendidik juga tercermin dalam sikap arif dan berwibawa. Pembawaan yang tenang, stabil, dan jelas dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi lebih memahami materi ajar. 

4. Menunjukan Etos Kerja, Tanggungjawab yang Tinggi, Percaya Diri, dan Rasa Bangga menjadi Tenaga Pendidik

Seorang tenaga pendidik harus memiliki etos kerja yang kuat. Pendidik harus menunjukan kepribadian yang normatif dalam menghargai pekerjaan sebagai bagian kehidupan. Selain itu,  juga harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi saat mengajar. Hal tersebut akan memberikan kesan yang tegas terhadap pribadi seorang pendidik. Kesan itulah yang memberikan peserta didik rasa nyaman dalam pembelajaran. 

Bangga menjadi guru untuk seluruh anak di Indonesia
Bangga menjadi guru untuk seluruh anak di Indonesia (Sumber: Canva)

5. Menjunjung Tinggi Kode Etik Profesi Guru

Salah satu aturan, norma, dan asas dasar yang disepakati oleh tenaga pendidik adalah kode etik profesi. Kode etik tenaga pendidik adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara. Pedoman tersebut diharapkan dapat memberikan batas-batas apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya dilakukan oleh tenaga pendidik. Keberadaan kode etik diharapkan dapat menempatkan tenaga pendidik sebagai pribadi yang mulia, terhormat, dan bermartabat. 

Pentingnya Kompetensi Kepribadian untuk Tenaga Pendidik

Guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengembangkan kepribadian peserta didik atau lebih dikenal dengan sebutan karakter siswa. Tenaga pendidik yang menguasai kompetensi kepribadian akan sangat membantu upaya pengembangan karakter. Dengan menunjukan kepribadian yang berwibawa, bisa dugugu, dan ditiru, peserta didik menjadi yakin dengan apa yang disampaikan oleh Anda. Selain itu, seorang peserta didik juga merupakan peniru ulung, apabila perilaku pendidik baik maka baik pula peserta didiknya begitu pula sebaliknya.

Guru memberikan pembelajaran dan masukan kepada peserta didik
Guru memberikan pembelajaran dan masukan kepada peserta didik (Sumber: Canva)

Selain untuk meningkatkan taraf dan kualitas tenaga pendidik, kepribadian Anda sebagai pendidik juga akan menentukan keberhasilan peserta didik. Keberhasilan tersebut dapat secara kuantitatif, dalam bentuk prestasi dan kualitatif, dalam bentuk moral siswa. Dalam skala yang lebih luas, kompetensi kepribadian juga berkaitan dengan bagaimana Anda memposisikan diri di dalam masyarakat. Apabila seorang tenaga pendidik melakukan tindakan tidak terpuji atau melanggar norma dan aturan maka akan terjadi kemerosotan keyakinan masyarakat. Kemerosotan tersebut berdampak pada stigma negatif dan berkurangnya wibawa sekolah. 

Oleh sebab itu, sebagai tenaga pendidik hendaklah selalu belajar memperbaiki diri atau selalu berusaha meningkatkan kompetensi kepribadian. Selamat mengajar untuk guru-guru hebat di seluruh Indonesia! Maju terus pendidikan bangsa!

Penulis: Yandi Chidlir

Editor:  Putra
 

Owh ya! salah satu langkah yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pembelajaran adalah dengan menjadi Member Premium Guru Inovatif. Selain harganya yang sangat bersahabat, fitur-fitur dan event yang ditawarkan juga relevan dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jangan lupa klik Link Pendaftaran sekarang juga ya! Selamat belajar bersama-sama!

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Guru: Berakar pada Daniel Goleman Berbunga Kebahagiaan

siti zummaroh

Dec 05, 2023
5 min
Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka
2 min
Kamu Guru Baru? 5 Tips Manajemen Kelas Ini Bisa Jadikan Kamu Guru Favorit
2 min
Kesehatan Mental Guru vs Kemajuan IPTEK
2 min
Jurus Sakti Menjadi Guru Penuh Inovasi
Pengaruh Kesehatan Mental Guru terhadap Tinggi Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar