Penggunaan media gamifikasi sebagai inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat menarik antusias peserta didik dalam proses pembelajaran

semua guru dapat membuat kesehatan mental dengan passionnya masing-masing

Nama saya Nur Azizah lebih akrab dipanggil Mbak Zie, lahir dan besar di kota santri yakni Jombang Jawa Timur. Saya ingin berbagi cerita tentang  perjalanan saya sebagai guru Bahasa Indonesia sekaligus guru seni pertunjukan drama atau teater. Saya sendiri tidak pernah bercita-cita untuk menjadi guru apalagi sebagai guru seni teater, semua silsilah keluarga  tidak ada yang mengalir darah seni. Jika orang mengatakan  ini panggilan jiwa tapi tidak bagi saya, karena lebih tepatnya dalam dunia teater saya menemukan jati diri saya. Semua itu butuh proses yang tidak mudah untuk menemukannya, karena di masa kecil saya termasuk anak yang sangat pemalu dan minder kalau anak jaman sekarang menyebutnya insecure. Karena sikap itulah saya tidak banyak teman, masa sekolah saya tingkat MI, MTs dan MA terkesan biasa saja dan tidak ada penghargaan prestasi apapun yang saya peroleh. 

        Guru merupakan profesi mulia dengan slogan pahlawan tanda jasa. Perkembangan zaman,  membuat guru selalu dituntut profesioanal dan mengembang diri dalam mendidik siswa-siswinya. Guru yang menginspirasi, inovatif dan berkembang maju adalah idola bagi siswa-siswi dan orangtua . Nama saya dimas edy pratama guru swasta di MI Muhammadiyah Al-Akbar Pandeyan Boyolali. Salah satu inovatif yang saya lakukan dengan membuat project bersama siswa-siswi  kelas 3 MI Muhammadiyah Al-Akbar Pandeyan Boyolali membuat karya buku cerpen antologi. Buku antologi cerpen berjudul “Untaian Kata Teruntuk Orangtua adalah karya siswa-siswi kelas 3 Saudah dengan bimbingan guru dimas edy pratama. Goresan tinta tangan-tangan mungil mereka menggambarkan tentang banyak hal. Bercerita dari sudut pandang anak-anak tentang betapa besar cinta anak kepada orangtua, penuh do'a, tulisan penuh suka cita dan keceriaan. Bagi saya, mereka penulis terbaik di MI Muhammadiyah Al-Akbar Pandeyan dengan memberikan kesan mendalam, inspirasi dan motivasi  bagi siswa-siswi dan para orangtua. Bahwa ini menunjukan pendidikan bukan hanya sekedar angka nilai akan tetapi pendidikan mengantarkan siswa-siswi untuk berkarya inovatif yang meniginspirasi. Alhamdulilah Buku Untaian Kata Teruntuk Orangtua telah di Launching di Akhirusanah MI Muhammadiyah Al-Akbar Pandeyan Boyolai di sahkan oleh Prof, Tama selaku dekan Universitas Muhammadiyah Surakarta. dan diterima baik oleh Gubernur Jawa Tengan Ganjar Pranowo.

Langkahku terhenti di  ruang kepala sekolah, duduk kemudian kepala sekolah bertanya “anti siap dengan anak ini”, dengan mantap aku pun menjawab “insyaAllah siap, bukanya kita telah mendeklarasikan diri sebagai sekolah inklusi?”