Nama saya Nur Azizah lebih akrab dipanggil Mbak Zie, lahir dan besar di kota santri yakni Jombang Jawa Timur. Saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan saya sebagai guru Bahasa Indonesia sekaligus guru seni pertunjukan drama atau teater. Saya sendiri tidak pernah bercita-cita untuk menjadi guru apalagi sebagai guru seni teater, semua silsilah keluarga tidak ada yang mengalir darah seni. Jika orang mengatakan ini panggilan jiwa tapi tidak bagi saya, karena lebih tepatnya dalam dunia teater saya menemukan jati diri saya. Semua itu butuh proses yang tidak mudah untuk menemukannya, karena di masa kecil saya termasuk anak yang sangat pemalu dan minder kalau anak jaman sekarang menyebutnya insecure. Karena sikap itulah saya tidak banyak teman, masa sekolah saya tingkat MI, MTs dan MA terkesan biasa saja dan tidak ada penghargaan prestasi apapun yang saya peroleh.
Saya Lulus MA atau tingkat SMA tahun 2006. Waktu itu saya tidak bisa menjutkan kuliah karena perihal ekonomi keluarga. Akhirnya, saya putuskan untuk mencari kerja dan diterima disalah satu pabrik perakitan mobil di Pasuruan.
Tepat di tahun 2010, saya memutuskan untuk resign dari pabrik karena dalam hati masih ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Ketika teman-tema sekolah dulu sudah selesai kuliah, saya baru mendaftar kuliah. Saya tidak ingin mengulang masa-masa belajar saya yang biasa saja. Saya ingin merubah hidup saya untuk lebih berani lagi, berani mengambil keputusan, tidak malu, aktive diskusi, aktive kegiatan, organisasi dll. Saya ingin masa-masa indah dan penuh warna, walau saya tidak bisa menemukan dibangku sekolah saya akan mencoba mengukir sejarah di bangku kuliah.
Akhirnya, saya memutuskan kuliah di jurusan keguruan mengambil program Pendidikan dan Sastra Indonesia karena menurut saya waktu itu jurusan itu yang paling mudah, setelah menjalaninya ternyata tak semudah saya bayangkan... hehehe. Tentu saja organisasi kegiatan mahasiswa yang saya pilih waktu itu adalah teater nama teaternya UKM Teater Ringin conthong, bukan karena saya ingin terkenal menjadi aktor atau sutradara. Tapi, saya lebih cenderung untuk mengobati rasa tidak percaya diri dan malu saya. Ketika saya terjun ke dalam dunia teater banyak pelajaran yang saya peroleh. Saya berfikir banyak tertinggal tentang dunia teater, kenapa saya tidak mengenal dunia teater ketika masa di sekolah. Karena fikiran tersebut seakan membuat semangat belajar semakin menggebu-gebu, selalu diskusi dengan para seniman senior, mendatangi pementasan-pementasan baik di dalam kota maupun luar kota. Bahkan pernah menjadi sutradara pentas keliling 3 kota yakni Jombang, Surabaya dan Madura. Bahkan sering diajak menggelar pementasan dengan komunitas lain. Saya aktive di dunia teater yang awalnya hanya ingin menghilangkan rasa tidak percaya diri saya, saya malah mendapat beasiswa dari kampus karena nilai akademik bagus dan aktive dalam berorganisasi.
Tahun 2013 saya memberanikan diri untuk menjadi guru teater, dan mengajar dibeberapa sekolah yakni SMKN 1 Sooko Mojokerto (Teater Merpati), MA AL ITTIHAT Tawangsari Trowulan (Teater Malta), MTs-MA Al hikam Jombang (Teater Mutiara Hikam), dan beberapa sekolah lainnya. Banyak event perlombaan yang diikuti oleh anak-anak dan syukur alhamdulillah banyak menyabet juara dari tahun ke tahun.
Ketika saya mengajar sering sekali menjumpai siswa yang kurang percaya diri, minder, malu mengungkapkan pendapat, seolah-olah saya melihat masa lalu. Itulah yang mendasari saya untuk menjadi guru, jangan sampai ada yang seperti saya yang membuang masa muda tanpa ada semangat belajar dan prestrasi. Sering saya ceritakan perjalan saya mulai dari nol, sampai menjadi aktor, sutradara, pimpinan produksi, menjadi tim dalam pembuatan film, menjadi anggota Dewan Kesenian Jombang (DEKAJO) sampai kerjasama dengan POLDA Jawa Timur dalam pembuatan film layanan masyarakat.
Walau saya bukan guru yang berprestasi, paling tidak saya bisa memberikan motivasi kepada anak-anak untuk selalu belajar dengan keras dan ikhlas. Jangan tanya kamu nanti mau jadi apa, tapi lakukanlah yang terbaik sekarang, maka esok akan menyongsong masa depan yang cerah. Nikmati sebuah proses, karena dalam berproses itu kita belajar, berfikir, bergerak dan berkembang.