MPLS: Momen Terbaik Eksplorasi Karakter Peserta Didik dalam Rangka Optimalisasi Generasi Bertalenta - Guruinovatif.id

Diterbitkan 22 Mei 2024

MPLS: Momen Terbaik Eksplorasi Karakter Peserta Didik dalam Rangka Optimalisasi Generasi Bertalenta

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) momen emas kenali karakteristik peserta didik baru. Andil seluruh warga sekolah diperlukan dalam kesuksesan MPLS. Rekomendasi kegiatan MPLS yang cocok kenali karakter peserta didik yaitu asesmen diagnostik, rekomendasi lainnya simak artikel berikut!

Dunia Pendidikan

Septian Dicky Kurniawan

Kunjungi Profile
331x
Bagikan

Guru merupakan garda terdepan dalam setiap perjalanan peserta didik mencapai masa depan gemilang. Salah satu cara terbaik dalam membersamai peserta didik yaitu perlunya pemahaman setiap kebutuhan mereka. Pemahaman kebutuhan tersebut dapat melalui pemahaman karakter yang dimiliki peserta didik yang berbeda-beda. Diferensiasi ini tentu banyak faktor yang melatarbelakangi, salah satunya yaitu cara mendidik dan treatment orang tua yang bervariasi. Guru perlu memiliki tips ideal dalam mengenali karakter peserta didiknya karena akan berakibat dalam kesuksesan setiap proses pembelajaran mereka.

Proses pemahaman setiap karakter yang dimiliki peserta didik lebih optimal dapat dimulai sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pada tahun 2024, perkiraan MPLS akan dimulai dalam pertengahan tahun ini. Ini momen ideal bagi setiap guru untuk lebih dekat kenali kebutuhan, karakter maupun kompetensi yang dimiliki setiap siswa. Mari kita jadikan momen ini sebagai pendorong untuk selangkah lebih dekat kenali kebutuhan peserta didik dan turut berkontribusi nyata dalam optimalisasi generasi bertalenta.

Pentingnya Kenali Karakteristik Peserta Didik

Pemahaman terhadap karakteristik peserta ini menjadi penting karena dapat berdampak pada keberhasilan pada proses pembelajaran peserta didik. Sebelum lebih jauh membahas terkait pentingnya pemahaman karakteristik siswa, setiap guru perlu memahami terlebih dahulu apa itu pemaknaan karakteristik. Hal ini akan memudahkan guru dalam menganalisis terkait karakteristik yang dimiliki oleh setiap peserta didiknya yang berbeda-beda latar belakangnya.

Baca juga:
Pentingnya Menumbuhkan Karakter kepada Siswa

Karakteristik dapat diartikan sebagai suatu sifat atau ciri-ciri yang membangun identitas seseorang sebagai suatu pembeda dari satu dengan lainnya. Karakteristik dapat meliputi sifat, sikap, kepribadian, kompetensi, hingga minat dan bakat yang dimiliki seseorang. Peserta didik tentu memiliki karakteristik masing-masing yang melekat pada dirinya. Sebagai tenaga pendidik perlu memahami karakteristik awal siswanya, hal ini bermanfaat dapat mempermudah setiap guru dalam manajemen pembelajaran dan pengajaran di lingkungan sekolah.

Banyak cara yang dapat dilakukan sebagai bentuk kasih sayang seorang guru terhadap peserta didiknya. Salah satunya yaitu memperhatikan kebutuhan, karakter maupun kompetensi mereka ketika kegiatan belajar mengajar. Selain itu, dalam menunjukkan bukti kasih sayang tersebut dapat melalui keterkaitan emosi antara guru dengan peserta didik. Hal ini akan berdampak dalam perasaan peserta didik merasa dihargai dan dipahami ketika berada di lingkungan belajar. Adanya keterkaitan emosi antara siswa dan guru harapannya dapat memahami karakteristik peserta didik dengan baik dan benar. Selain itu, manfaat yang dapat diperoleh yaitu tenaga pendidik perlu mengenali setiap karakteristik peserta didik, sehingga membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mengantarkan siswanya meraih masa depan gemilang.

MPLS Momen Terbaik Kenali Karakteristik Peserta Didik Baru

MPLS merupakan singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh setiap sekolah dalam penyambutan peserta didik baru sebelum memulai proses belajar mengajar. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) diatur dalam Permendikbud RI Nomor 18 Tahun 2016. Regulasi tersebut mengatur bahwa pelaksanaan MPLS memiliki jangka waktu paling lama tiga hari. Adanya regulasi tersebut juga bermaksud melarang dan menindak tegas seluruh kegiatan bullying termasuk kegiatan yang mengandung kekerasan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

Baca juga:
MPLS atau MOS? Menentukan Mana yang Paling Efektif untuk Memperkenalkan Lingkungan Sekolah

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilaksanakan setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sehingga umumnya dilaksanakan oleh peserta didik kelas 1 SD, 7 SMP dan 10 SMA. Pelaksanaan MPLS perlu menyuguhkan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai lingkungan belajar yang nyaman bagi setiap peserta didik baru. Tentu, sekolah dapat menyisipkan kegiatan dengan tujuan mengenali lebih dalam terkait karakteristik yang dimiliki setiap peserta didik baru. Hal ini agar sekolah dapat mendukung keseluruhan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaan MPLS melibatkan seluruh warga di sekolah. Guru memiliki andil penting dalam merancang dan melaksanakan kegiatan MPLS sehingga peserta didik dapat terbantu dalam proses adaptasi mereka di lingkungan baru. Selain itu, guru turut bertanggung jawab dalam memahami sifat, sikap, kepribadian, kompetensi, hingga minat dan bakat peserta didik baru melalui kegiatan MPLS ini sehingga kedepannya proses kegiatan belajar mengajar dapat sesuai dengan kebutuhan mereka. Maka dari itu, momen MPLS ini perlu dioptimalkan oleh setiap pemangku kebijakan di sekolah dalam menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang mendorong guru lebih dekat dengan karakteristik yang dimiliki setiap peserta didik baru.

MPLS: Momen Terbaik Eksplorasi Karakter Peserta Didik dalam Rangka Optimalisasi Generasi Bertalenta

Rekomendasi Kegiatan MPLS Kenali Karakteristik Peserta Didik Baru

Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebaiknya dilaksanakan secara edukatif dan kreatif tetapi tetap sejalan dengan Permendikbud RI Nomor 18 Tahun 2016. Sebagai seorang guru yang menjadi eksekutor dalam rangkaian acara MPLS tentu banyak pertimbangan dalam memilih kegiatan apa saja yang layak untuk diterapkan di sekolah. Terdapat beberapa rekomendasi kegiatan MPLS yang mampu mengenali lebih dalam karakteristik peserta didik baru, sebagai berikut:

1. Tilik sekolah lebih dekat

Kegiatan tilik sekolah lebih dekat merupakan kegiatan orientasi peserta didik baru. Dalam kegiatan ini peserta didik baru diperkenalkan terkait budaya apa saja yang wajib diterapkan di lingkungan sekolah. Menghindari terjadinya bullying, dalam kegiatan ini peserta didik baru diberikan wawasan dan panduan dalam bersosialisasi di lingkungan sekolah. Kegiatan ini dapat dikemas dalam bentuk sosialisasi oleh penyelenggara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Materi yang dibawakan dalam kegiatan tilik sekolah lebih dekat yaitu pemaparan visi misi, tata tertib, aturan dan sanksi yang berlaku, cara berpakaian, tata krama dan budaya yang ada di lingkungan sekolah. Hal ini tentu akan menjaga martabat sekolah apabila setiap peserta didik memiliki moral dalam taat aturan sekolah. Pemaparan ini bisa dilakukan oleh guru yang berwenang misalnya seperti guru bimbingan konseling (BK) atau wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Tentu kegiatan ini juga akan berdampak dalam pembentukan karakteristik siswa yang memiliki moral yang baik di lingkungan sekolah. Budaya tersebut misalnya dengan penerapan 5s (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dan 3 kata ajaib (maaf, tolong dan terima kasih) dimana hal ini menumbuhkan tata krama antarwarga sekolah.

Baca juga:
Menjelajahi MPLS: Memahami Signifikansi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

2. Tour keliling sekolah

Secara harfiah MPLS yaitu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Dimana peserta didik baru dikenalkan terhadap lingkungan sekolah baru mereka. Peserta didik baru pastinya belum mengetahui seluk beluk dan tata letak sekolah baru mereka masing-masing. Penyelenggara kegiatan MPLS dapat mengajak setiap siswa baru untuk berkeliling di setiap gedung maupun ruangan yang ada di sekolah. Harapannya mereka dapat mengenal lebih dalam lingkungan sekolah yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan tour keliling sekolah nantinya setiap peserta didik baru dibagi menjadi berbagai tim. Dalam kegiatan tour tersebut setiap tim diperlukan satu atau dua orang guru sebagai tour guide yang mampu menjelaskan bangunan-bangunan yang dilewati. Harapannya setiap peserta didik baru dapat membangun bounding antarsiswa maupun guru dalam beberapa tim yang telah dibagi oleh penyelenggara acara MPLS. Selain itu, peserta didik dapat lebih mengenal lingkungan sekolahnya lebih dalam.

3. Demo ekstrakurikuler

Selain mengenalkan bangunan dan lingkungan yang berada di sekolah, penyelenggara kegiatan MPLS juga perlu mengenalkan terkait apa saja ekstrakurikuler yang ada dan aktif di sekolah. Sehingga peserta didik baru dapat menambah wawasan terkait ekstrakurikuler di sekolah dan menentukan minat mereka terhadap ekstrakurikuler tersebut. Pasalnya beberapa sekolah mewajibkan setiap peserta didiknya untuk mengikuti setidaknya satu ekstrakurikuler. Jadi peserta didik tidak hanya berfokus pada bidang akademik tetapi turut serta mengembangkan minat dan bakatnya di sekolah.

Demo ekskul ini secara teknis biasanya dilaksanakan di halaman atau lapangan sekolah. Setiap ekstrakurikuler akan mendemonstrasikan atau memberikan pertunjukan kepada peserta didik baru terkait hasil dari berlatih selama mengikuti ekstrakurikuler. Misalnya, ekstrakurikuler paskibra dapat menampilkan keterampilan baris-berbaris. Ekstrakurikuler dance dapat menampilkan pertunjukan tari modern dan ekstrakurikuler lainnya dapat menampilkan bakat mereka selama mengikuti ekstrakurikuler di sekolah. Harapannya kegiatan demo ekstrakurikuler dapat menumbuhkan minat peserta didik baru dalam mengembangkan bakatnya lebih masif lagi.

MPLS: Momen Terbaik Eksplorasi Karakter Peserta Didik dalam Rangka Optimalisasi Generasi Bertalenta

4. Mentoring dan sharing menumbuhkan jiwa kepemimpinan

Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan salah satu momen tepat dalam melakukan branding dan kaderisasi terkait organisasi-organisasi yang aktif di sekolah. Organisasi tersebut contohnya seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK). Kegiatan ini dapat dikemas dalam bentuk sosialisasi. Berbeda dengan sebelumnya, kegiatan ini akan memfokuskan materi terkait kepemimpinan dengan perwakilan OSIS dan MPK sebagai pemateri.

Urgensi dilaksanakan kegiatan mentoring dan sharing yaitu agar setiap peserta didik baru memiliki kemampuan atau jiwa kepemimpinan yang tinggi. Selain itu, kegiatan ini menjadi wadah bagi OSIS dan MPK dalam menjaring peserta didik baru yang ingin mendaftar sebagai anggota baru. Setiap OSIS dan MPK dapat diberikan 3 sesi, sesi pertama dapat menyampaikan materi kepemimpinan yang diterapkan dalam budaya OSIS dan MPK. Pada sesi kedua mereka dapat memberikan penjelasan dan wawasan terkait berbagai seksi bidang yang dimiliki dalam organisasi OSIS dan MPK di sekolah. Pada sesi terakhir OSIS dan MPK dapat memberikan call to action agar peserta didik baru turut serta mengembangkan kegiatan di sekolah melalui OSIS dan MPK.

5. Asesmen diagnostik

Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilaksanakan dalam awal tahun pelajaran peserta didik baru. Sehingga kegiatan ini cocok dilaksanakan ketika MPLS dengan target peserta didik baru. Asesmen diagnostik dilaksanakan dua tahap melalui asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif. Asesmen diagnostik kognitif yaitu asesmen yang berfungsi untuk mengidentifikasi pencapaian kompetensi peserta didik, rata-rata kompetensi peserta didik dan memberikan evaluasi terhadap kemampuan pemahaman konsep atau materi setiap peserta didik. Sedangkan asesmen diagnostik non kognitif adalah asesmen yang dilakukan untuk mengetahui kondisi psikologi, emosi, kepribadian, kompetensi, gaya belajar minat dan bakat setiap peserta didik.

Pelaksanaan asesmen diagnostik ini penting karena akan memudahkan setiap guru dalam mengembangkan rancangan pembelajaran yang tepat sasaran. Hal ini dalam arti sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap peserta didik. Sehingga, pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan secara optimal. Selain itu, guru dapat membantu peserta didik lebih masif lagi dalam meraih masa depan gemilang. Salah satu rekomendasi program asesmen dari GuruInovatif.id yaitu Entry Level Assessment yang mana menyajikan asesmen diagnostik yang mendorong dan mengoptimalkan kompetensi peserta didik lebih efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.

Rekomendasi di atas dapat diterapkan apabila terdapat sinergi antarwarga sekolah dalam setiap pelaksanaannya, tetapi tetap sesuai dengan aturan yang berlaku menghindari kegiatan bullying dan kekerasan di sekolah. Semoga artikel ini dapat dapat membantu penyelenggara acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dalam menyusun rangkaian acara yang akan diterapkan ketika MPLS berlangsung.


Penulis: Septian Dicky Kurniawan | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Implementasi Projek P5 melalui Pembelajaran Diferensiasi Menggunakan Metode Scaffolding untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045
10 min
Membangun Generasi Emas : Inovasi dan Sinergi Memenuhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik
2 min
Implementasi pembelajaran PREKAT CINTA dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa pada pembelajaran diferensiasi
5 min
Pendaftaran Magang Bersertifikat Kampus Merdeka Masih Dibuka, Ini Dia Tips Jitu Agar Lolos Seleksi!

kampus inovatif

Nov 11, 2023
3 min
Transformasi Pendidikan dengan Literasi Digital: Meningkatkan Kemampuan Siswa dan Guru melalui Platform Digital

Santi Septiani

Aug 03, 2023
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar