Tahun baru menjadi momen yang tepat untuk melakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi di tahun sebelumnya. Hal ini juga menjadi momen yang tepat bagi para guru untuk melakukan asesmen diagnostik kepada para siswanya sebelum menyelenggarakan pembelajaran di kelas.
Di masa kini, perkembangan teknologi dapat membantu guru untuk membuat asesmen diagnostik yang interaktif dan menyenangkan. Simak penjelasannya dalam artikel ini sampai akhir!
Asesmen Diagnostik, Tes Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan Siswa
Asesmen diagnostik adalah serangkaian tes yang dilakukan guru untuk mengetahui serta mengidentifikasi kemampuan, keterampilan, hingga kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri siswa sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Meskipun begitu, hasil dari asesmen diagnostik tidak digunakan sebagai referensi dalam laporan hasil belajar siswa atau rapor. Karena asesmen diagnostik memiliki tujuan untuk membantu guru dalam merancang pembelajaran yang bermakna dan inklusif.
Baca juga:
Memahami Karakter Peserta Didik sebagai Langkah Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas
Oleh karena itu, guru dan satuan pendidikan harus mengetahui 3 komponen penting dalam asesmen diagnostik, antara lain:
Asesmen digunakan untuk mengetahui dan memahami posisi terkini siswa untuk memeroleh pengajaran yang efektif;
Asesmen dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam bidang apapun;
Hasil asesmen tidak digunakan sebagai acuan penilaian akhir siswa.
3 Aplikasi yang dapat Digunakan untuk Melakukan Asesmen Diagnostik
Dengan perkembangan teknologi yang begitu masif, terdapat beberapa aplikasi atau platform yang dapat digunakan oleh para guru dan satuan pendidik untuk melakukan asesmen diagnostik secara efisien, antara lain:
1. Quizizz, asesmen yang dikemas dalam bentuk permainan
Tampilan Quizizz (Gambar: Laman resmi Quizizz)Penggunaan Quizizz sebagai alat bantu dalam melakukan asesmen diagnostik dapat memudahkan guru dalam memetakan kemampuan siswa. Karena di dalam Quizizz terdapat fitur yang dapat langsung mengoreksi respon atau jawaban dari siswa. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memberikan umpan balik (feedback) yang bisa dilihat secara langsung oleh siswa dan guru. Sehingga, aplikasi dapat mempersingkat dan memudahkan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.
Dengan mengemas tes asesmen diagnostik dalam bentuk permainan, aplikasi ini juga dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam menjawab pertanyaan, serta meningkatkan keantusiasan dan fokus siswa.
Baca juga:
Asesmen Awal Pembelajaran sebagai Langkah Krusial dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Tinggi
2. Moodle, layanan asesmen berbasis computer based test (CBT)
Tampilan Moodle (Gambar: JIPI/Faiqotul Himmah)Moodle merupakan software open source yang mendukung pelaksanaan asesmen diagnostik berbasis CBT, karena terdapat fitur penunjang pembelajaran yang mudah diakomodasi dalam suatu portal CBT.
Moodle menjadi alat bantu yang efektif dalam menyediakan fasilitas CBT karena dapat mengunggah (upload) berbagai format soal pembelajaran serta lebih mudah dipahami karena informasi tidak hanya berbentuk tulisan tetapi juga gambar dan video.
3. Entry Level Assessment (ELA), asesmen penyedia data profil siswa
Tampilan data dari Entry Level Assessment (Gambar: Laman resmi Entry Level Assessment)Entry Level Assessment atau disingkat ELA merupakan fitur dari GuruInovatif.id yang diciptakan untuk memberikan data profil siswa yang dibutuhkan oleh guru dan sekolah dalam menyusun rencana kegiatan belajar.
Dengan mengombinasikan konsep asesmen diagnostik kognitif serta non-kognitif, ELA dapat memberikan profil siswa mulai dari kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran hingga mengetahui kondisi sosio-emosional peserta didik dengan komponen pengukuran yang komprehensif.
Hasil dari ELA juga memberikan rekomendasi kegiatan yang perlu dilakukan berdasarkan kajian dimensi Standar Nasional Pendidikan yang berfokus pada perbaikan layanan pembelajaran di kelas.
Asesmen diagnostik menjadi suatu cara yang dapat dilakukan oleh guru dan satuan pendidik untuk menciptakan layanan pendidikan yang lebih baik. Karena asesmen ini akan memberitahu guru dan satuan pendidikan mengenai kondisi siswanya.
Lalu, bagaimana cara merancang pembelajaran yang efisien dan inklusif dengan memanfaatkan hasil asesmen diagnostik? Simak pembahasan menarik ini dalam workshop nasional berikut ini!
Klik untuk daftar workshop ini!
Referensi:
Manfaat Menggunakan Asesmen Diagnostik dalam Tahun Ajaran Baru
Pengembangan Aplikasi Asesmen Diagnostik Berbasis Computer Based Test (CBT) Menggunakan Moodle
Penggunaan Aplikasi Quizizz sebagai Asesmen Diagnostik
Penulis: Eka | Penyunting: Putra