Memahami Karakter Peserta Didik sebagai Langkah Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas - Guruinovatif.id

Diterbitkan 13 Jun 2024

Memahami Karakter Peserta Didik sebagai Langkah Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas

Merdeka belajar menjadi konsep yang memfokuskan proses pembelajaran pada peserta didik (student center learning). Konsep ini merupakan perwujudan dari pembelajaran abad 21 yang telah berintegrasi dengan teknologi. Namun konsep ini memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap karakter peserta didik.

Entry Level Assessment

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
2079x
Bagikan

Konsep merdeka belajar merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dapat memberikan kebebasan dan kemerdekaan belajar pada peserta didik. Konsep ini menjadi kemudian berkembang menjadi sebuah kebijakan baru dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Sehingga di tahun 2020 yang lalu konsep ini menjadi kebijakan Kurikulum Merdeka yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Merdeka belajar tak hanya memberikan kebebasan peserta didik untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing, namun juga mengubah peran guru. Karena peran guru tak hanya lagi sebagai pelaksana kurikulum, namun juga memiliki kewajiban untuk membimbing peserta didik untuk mengembangkan bakatnya masing-masing.

Tentu dalam menerapkan konsep merdeka belajar di sekolah menimbulkan tantangan yang baru untuk guru. Salah satu tantangan tersebut adalah memahami urgensi karakter peserta didik serta bagaimana guru memahami karakter peserta didik.

Dalam artikel ini kami akan membahas urgensi guru dalam memahami karakter peserta didik, serta cara yang dapat dilakukan guru untuk memahami karakter peserta didik dengan akurat. Simak artikel ini sampai akhir ya!

Pendidikan Menjadi Sarana Strategis dalam Meningkatkan Kualitas SDM

Pembelajaran menjadi ujung tombak bagi terciptanya pendidikan yang berkualitas. Karena dengan pendidikan yang berkualitas, suatu bangsa dapat berperan dalam persaingan global. Perkembangan teknologi saat ini telah membuat perkembangan yang besar terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga menciptakan persaingan global yang ketat. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien.

Apalagi pendidikan di zaman sekarang atau pembelajaran abad 21 terdapat banyak perbedaan dengan pembelajaran di masa lalu. Dalam pembelajaran abad 21, guru harus mengubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru (teacher-center learning atau TCL) menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-center learning atau SCL).

Baca juga:
TCL vs SCL, Bentuk Merdeka Belajar?

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, tentunya kita juga perlu mengetahui faktor penyebab kualitas pendidikan yang rendah yakni, kegiatan pembelajaran yang kurang tanggap terhadap kemajemukan individu dan lingkungan tempat peserta didik berada.

Peserta Didik adalah Makhluk yang Memiliki Keunikan Masing-Masing

Menurut Waidl, hal penting yang patut guru pahami mengenai peserta didik bahwa peserta didik adalah manusia yang memiliki sejarah, makhluk yang memiliki ciri keunikan (individualitas), membutuhkan sosialisasi di antara mereka, memiliki hasrat untuk melakukan interaksi dengan alam sekitar, dan rasa bebas dalam mengolah pola pikirnya. Pemahaman inilah yang seharusnya menjadi fondasi dalam mengembangkan teori maupun praktik pendidikan.

Oleh karena itu, penting bagi guru maupun tenaga pendidik lainnya untuk mengetahui karakter peserta didiknya, karena hal ini dapat dijadikan acuan dalam merumuskan strategi pembelajaran. Reigeluth seorang tokoh dalam dunia pembelajaran bahkan menyatakan secara tegas bahwa, karakter peserta didik menjadi variabel yang palling berpengaruh dalam mengembangkan strategi pengelolaan pembelajaran.

Menurut Tadkiroatun Musfiroh menjelaskan bahwa karakter seorang individu mengacu pada serangkaian:

  1. Sikap (attitudes)

  2. Perilaku (behaviors)

  3. Motivasi (motivations)

  4. Keterampilan (skills)

Karakter peserta didik terbentuk karena dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, bagaimana ia berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya, dan bagaimana ia memetik pembelajaran dari hal-hal yang terjadi dilingkungannya.

Mengidentifikasi dan Memahami Karakter Peserta Didik

Vygotsky dalam Septiani & Afiani (2020) memberikan pendapat bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, maka pembelajaran tersebut perlu untuk dirancang dan dikembangkan dengan berpijak pada kondisi peserta didik sebagai subjek belajar atau subjek didik, serta berpijak pada komunitas sosial-kultural tempat tinggal peserta didik.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencantumkan bahwa pengembangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan, tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa (peserta didik). Sehingga bagaimanapun bentuk konsep pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan, guru memiliki kewajiban untuk menempatkan karakter peserta didi sebagai salah satu variabel yang berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran.

Baca juga:
Manfaat Menggunakan Asesmen Diagnostik dalam Tahun Ajaran Baru

Seperti yang telah disinggung dalam paragraf sebelumnya, seorang guru telah memahami karakter peserta didik akan memeroleh data yang dapat dijadikan acuan untuk menyusun konsep dan komponen-komponen pembelajaran seperti:

  • Tujuan pembelajaran

  • Metode pembelajaran

  • Strategi pembelajaran

  • Model pembelajaran

  • Media pembelajaran

  • Sumber belajar

  • Materi dan bahan ajar

  • Pengelolaan kelas

  • Perencanaan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

  • Evaluasi pembelajaran

Selain itu, dengan adanya data profil peserta didik akan memudahkan memberikan pengajaran kepada peserta didiknya, menangani berbagai permasalahan peserta didik dalam pembelajaran, dan memberikan umpan balik (feedback) kepada peserta didiknya sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5 Cara Memahami Karakter Peserta Didik

Setelah mengetahui betapa pentingnya guru dalam memahami karakter peserta didik, maka tentu saja guru memerlukan cara untuk mengenali dan memahami karakter peserta didik bukan? Berikut ini kami paparkan lima cara yang bisa diterapkan guru untuk memahami karakter peserta didiknya:

1. Mengamati perilaku peserta didik saat proses pembelajaran

Untuk memahami karakter peserta didik, amati perilaku yang peserta didik tunjukkan saat pembelajaran. Amati bagaimana sikap serta respon yang ditunjukkan. Dengan mengamati, guru akan bisa mengetahui karakter peserta didiknya.

2. Menjadi sahabat peserta didik

Guru yang baik tak hanya dapat mengajar saja, namun juga dapat menjadi sahabat peserta didik. Dengan komunikasi yang efektif, maka guru dapat menjadi sahabat peserta didik dan dapat mengetahui karakteri masing-masing peserta didiknya.

Memahami Karakter Peserta Didik sebagai Langkah Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas
Ilustrasi guru menjadi sahabat bagi peserta didiknya (Gambar: Canva/Odua Images)

3. Mengenali latar belakang sosial peserta didik

Selain berinteraksi dengan peserta didik di lingkungan sekolah, guru juga perlu mengenali latar belakang sosial peserta didiknya. Hal ini dapat meliputi kondisi keluarga peserta didik, mulai dari kondisi perekonomian hingga status sosialnya.

Lingkungan sosial menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan karakter peserta didik.

4. Bertatap muka dengan orang tua/wali peserta didik

Agar lebih memahami karakter peserta didik, guru juga dapat melakukan tatap muka dan berdiskusi dengan orang tua/wali peserta didik. Karena orang tua/wali tentu lebih mengenal peserta didik.

5. Mengajak peserta didik mengikuti program pengenalan diri

Guru juga dapat mengajak peserta didiknya untuk mengikuti program pengenalan diri agar dapat memahami karakter peserta didiknya secara utuh dan akurat. Salah satu program pengenalan diri yang bisa Bapak dan Ibu guru gunakan adalah Entry Level Assessment (ELA) dari Guruinovatif.id.

ELA merupakan seperangkat alat bantu yang dapat memberikan data profil peserta didik secara lengkap. Data-data tersebut mencakup:

  • Capaian pembelajaran anak per mapel per fase

  • Capaian level literasi numerasi

  • Capaian kompetensi P5

  • Dimensi kognitif

  • Kepribadian anak

  • Gaya belajar anak

  • Minat bakat anak

Data-data ini dapat dijadikan oleh sekolah dan guru dalam penyusunan rencana kegiatan yang lebih efisien dan efektif secara akurat. Sehingga bukan tidak mungkin lagi untuk meningkatkan dan mewujudkan kualitas pendidikan yang tinggi di era pembelajaran abad 21.

Temukan informasi lebih lengkap mengenai Entry Level Assessment (ELA) dari Guruinovatif.id dengan mengunjungi laman berikut ini!

Referensi:
Pentingnya Memahami Karakteristik Siswa Sekolah Dasar di SDN Cikokol 2
Pentingnya Pendidik untuk Memahami Karakteristik Peserta Didik sebagai Acuan dalam Melaksanakan Perencanaan Konsep Pembelajaran


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Kementerian Agama Gunung Kidul Sambut Baik Kehadiran Entry Level Assessment (ELA)
2 min
GuruInovatif.id Selenggarakan Workshop Entry Level Assessment Bersama Dinas Pendidikan Boyolali
2 min
Memasuki Masa MPLS, SMAN 1 Sedayu Bantul Berkolaborasi dengan Guruinovatif.id dalam Menyelenggarakan Kegiatan Implementasi ELA
2 min
Guruinovatif.id Selenggarakan Kegiatan Implementasi Entry Level Assessment (ELA) di Wilayah Jateng & DIY
2 min
Penyelenggaraan Implementasi ELA Kembali Diselenggarakan di Wilayah Jawa Tengah & DIY
1 min
2 Sekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah Selenggarakan Kegiatan Implementasi Entry Level Assessment (ELA)
1 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar