Guruinovatif.id kembali menyelenggarakan kegiatan kolaboratif implementasi Entry Level Assessment (ELA) bersama SMAN 1 Sedayu pada tanggal 10—11 Juli 2024. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi serta mengelompokkan peserta didik baru berdasarkan kemampuan serta karakteristik siswa, sehingga dapat membantu guru untuk menyediakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan hasil kegiatan ELA.
Kegiatan implementasi ini diikuti dengan antusias oleh 324 peserta didik yang baru saja memasuki jenjang pendidikan kelas X SMA/sederajat. Untuk mengakomodir seluruh siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini, seluruh peserta dibagi menjadi 18 ruangan di SMAN 1 Sedayu.
Kegiatan implementasi yang dilaksanakan selama 2 hari ini dilaksanakan secara daring (online) yang ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMAN 1 Sedayu.
Suasana peserta didik baru SMAN 1 Sedayu kelas X mengikuti kegiatan implementasi ELA (Gambar: Dokumen Pribadi)Pada hari pertama kegiatan ini berlangsung, dimulai dari jam 08.00—11.00 WIB, siswa diminta untuk mengerjakan sejumlah soal untuk mengukur hasil belajar masing-masing siswa yang telah dimiliki pada jenjang pendidikan sebelumnya. Di hari kedua, siswa mengerjakan sejumlah pertanyaan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan yang menyokong proses belajar siswa di luar lingkungan sekolah.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, Guruinovatif.id dibantu oleh rekan-rekan OSIS SMAN 1 Sedayu untuk mengawasi penyelenggaraan kegiatan implementasi ELA.
“Sebelum mengerjakan soal-soal ELA sebenarnya saya merasa cemas, namun ternyata saat mengerjakan soal-soalnya saya justru merasakan keseruan. Saya bahkan merasa agar soalnya ditambah lagi, terutama soal pada bagian survei.” ujar Yumnaa Nur Istiqomah selaku peserta didik baru SMA 1 Sedayu.
Pengalaman positif kegiatan ini tak hanya dirasakan Yumnaa, namun juga dirasakan oleh Auliya Azizah Syaharanie, peserta didik baru lainnya di SMAN 1 Sedayu. Aul—sapaan akrabnya—merasakan pengalaman positif mengenai tampilan pengerjaan soal ELA. Aul memaparkan “Soal-soal di dalam ELA memiliki fitur memperbesar dan memperkecil teks, tapi saya tidak memakainya, karena tampilannya sudah jelas banget. Selain itu sebelum mengerjakan soalnya, terdapat soal simulasi yang memudahkan saya dalam mengerjakan soal yang sesungguhnya, karena sudah ada gambaran cara pengerjaan soalnya.”
Beberapa guru turut mengawasi penyelenggaraan kegiatan implementasi ELA di SMAN 1 Sedayu (Gambar: Dokumen Pribadi)Hasil yang diperoleh dari ELA ini, nantinya akan ditelaah dan dianalisa oleh ahli dan pakar yang berkompeten dibidangnya untuk menciptakan profil belajar peserta didik yang akurat. Sehingga guru dan satuan pendidikan dapat membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil analisa asesmen ELA ini.
GuruInovatif.id memberikan solusi yang akurat, cepat dan mudah dalam membantu sekolah memiliki pangkalan data tentang kondisi siswa secara lengkap melalui Entry Level Assessment (ELA). Data tersebut sangat berperan penting pada proses penyusunan kegiatan sekolah yang berbasis layanan pendidikan berkualitas tinggi dengan berfokus pada efisiensi dan efektivitas serta berkelanjutan.
ELA menggunakan konsep asesmen diagnostik kognitif serta non-kognitif yang dapat memetakan kemampuan peserta didik mulai dari memantau kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran hingga mengetahui kondisi psikologi, emosi, dan sosial peserta didik dengan komponen pengukuran yang lebih komprehensif. Selain itu, dalam laporan dan analisis dari ELA juga memberikan rekomendasi kegiatan berdasarkan kajian dimensi Standar Nasional Pendidikan yang berfokus pada perbaikan layanan pembelajaran di kelas.
Ingin memiliki layanan pendidikan yang berkualitas dalam meningkatkan mutu pendidikan?
Dapatkan informasi selengkapnya terkait Entry Level Assessment melalui platform GuruInovatif.id.
Kunjungi laman resmi ELA disini!
Penulis: Eka | Penyunting: Dwita