GuruInovatif.id berhasil menyelenggarakan Guru Inovatif Academy ke-39 pada tanggal 13-14 September 2024 yang lalu. Kegiatan ini mengundang Merri Natalia, M.Pd., sebagai pemateri dengan membawakan topik yang berjudul “Mengoptimalkan Kurikulum Merdeka: Inovasi Model Pembelajaran Terbaru”.
3 Karakteristik Kurikulum Merdeka Pemaparan materi pada workshop ini diawali dengan memberikan pengertian Kurikulum Merdeka untuk memperkenalkan dasar program ini kepada audiens. Terdapat 3 karakteristik Kurikulum Merdeka, yaitu:
1. Pembelajaran berbasis project Pengembangan soft skills dan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menghasilkan sebuah produk atau output yang sesuai dengan fokus pembelajaran.
2. Fokus terhadap materi esensial Hal ini diterapkan agar proses pembelajaran memiliki waktu yang cukup untuk mendalami kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas Guru melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa serta melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Hadirnya Kurikulum Merdeka merupakan sebuah bentuk pembaharuan dari kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013. Kurikulum ini berfokus pada capaian pembelajaran yang berpatok pada kompetensi dan materi yang esensial. Selain itu, perbedaan program ini dengan kurikulum sebelumnya adalah pendekatan pembelajaran bersifat Project Based Learning (PBL) dan Profil Pelajar Pancasila.
Selain itu, pemateri juga turut memberikan tips dalam memilih model dan metode pembelajaran, seperti:
Kenali subjek belajar.
Lakukan kesepakatan dengan siswa dan Flipped Learning (Student-Centered).
Sesuaikan dengan sarana dan prasarana di dalam kelas/sekolah.
Evaluasi model dan metode pembelajaran dengan memertimbangkan capaian tujuan pembelajaran.
Implementasi Model Pembelajaran Efektif Untuk Siswa Saat Ini Subjek pembelajaran pada masa kini adalah Gen-Z. Oleh karena itu, terdapat 3 model pembelajaran utama menurut pemateri di Abad 21 yang dinilai efektif untuk generasi ini, yaitu:
1. Project Based Learning Pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa di mana siswa dituntut untuk belajar dengan terlibat secara langsung dalam proyek yang kompleks dan nyata.
2. Problem Based Learning Siswa belajar untuk memecahkan masalah yang kompleks dan terbuka.
3. Collaborative Based Learning Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama, menyelesaikan tugas, atau memecahkan masalah.
Selain ketiga hal tersebut, pemateri juga menambahkan model pembelajaran untuk era digital ini, yaitu Model Pembelajaran Assure . Model pembelajaran ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam merencanakan dan menyusun pembelajaran secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran dapat lebih efektif dan bermakna bagi pendidik.
Selain Assure , terdapat model pembelajaran lain, yaitu Lesson Study & Mind Mapping . Lesson Study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan dilandasi dengan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Sedangkan Mind Mapping merupakan metode pembelajaran kreatif untuk meringankan para siswa dalam mengingat pengetahuan dan informasi yang telah didapat.
Pemateri pun turut memberikan contoh, tips, dan tutorial dalam membuat lesson plan sesuai dengan model pembelajaran yang inovatif dan efektif bagi siswa Gen-Z.
Evaluasi dan Refleksi Dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka Evaluasi pembelajaran merupakan proses untuk mendapatkan data untuk mengetahui progres pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian dan perbaikan yang dibutuhkan oleh tenaga didik untuk memaksimalkan hasil studi. Terdapat 3 bentuk evaluasi pembelajaran yang difokuskan oleh pemateri, yaitu:
1. Evaluasi formatif Penilaian yang dilaksanakan pada akhir program pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.
2. Evaluasi sumatif Penilaian yang dilakukan pada akhir unit program, seperti penilaian yang dilaksanakan pada caturwulan, akhir semester, dan akhir tahun.
3. Evaluasi diagnostik Penilaian yang dilakukan untuk melihat minat bakat siswa, kelemahan siswa, hingga penyebabnya.
Refleksi merupakan tahapan akhir pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat menilai “bagaimana” dan “mengapa” sebuah pembelajaran bisa berlangsung serta mengerti hal yang perlu dilakukan setelah pembelajaran selesai. Refleksi pembelajaran dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
Lisan
Tertulis
Menunjukkan emotion /ekspresi
Dalam pemaparan materi ini, pemateri tidak hanya menjelaskan secara teoritis, tetapi turut memberikan contoh konkrit, tips, dan tutorial dalam membuat lesson plan serta bentuk evaluasi dan refleksi yang diterapkan sesuai dengan model pembelajaran yang inovatif dan efektif bagi siswa Gen-Z. Simak penjelasan lebih lengkap dan rinci dalam rekaman workshop online pada tautan berikut ini!
GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!
Tingkatkan kualitas dan kompetensi mengajar Anda dimanapun serta kapanpun dengan bergabung menjadi anggota Guruinovatif.id . Akses berbagai event, kursus online serta fasilitas lainnya secara GRATIS selama 7 hari !
Akses fasilitas premiumnya disini!
Penulis: Audrey Abigail | Penyunting: Putra