Perjalanan Kebijakan Pendidikan Indonesia: Dari Pemerataan hingga Merdeka Belajar Menuju Generasi Emas 2045 - Guruinovatif.id

Diterbitkan 19 Nov 2025

Perjalanan Kebijakan Pendidikan Indonesia: Dari Pemerataan hingga Merdeka Belajar Menuju Generasi Emas 2045

Perubahan kebijakan pendidikan Indonesia terus berkembang dari pemerataan akses, kemandirian sekolah, peningkatan profesionalisme guru, hingga lahirnya Merdeka Belajar. Pelajari perjalanan lengkapnya dan bagaimana setiap era membentuk arah pendidikan Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
40x
Bagikan

Visi Indonesia Emas 2045 bertujuan membangun generasi yang unggul, kreatif, dan mampu berdaya saing di dunia global. Untuk mencapai itu, pendidikan menjadi fondasi terpenting. Kita membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bukan hanya pintar, tetapi juga berkarakter dan siap menghadapi perubahan zaman.

Perubahan besar dalam pendidikan tentu tidak terjadi dalam satu waktu. Setiap periode pemerintahan memberi langkah baru, mulai dari pembangunan sekolah, perubahan kurikulum, sampai transformasi digital. Melihat perjalanan ini membantu kita memahami arah pendidikan Indonesia.

Bagi para pendidik, memahami sejarah kebijakan pendidikan sangat penting. Dengan tahu ke mana arah perubahan berjalan, pendidik bisa menyesuaikan cara mengajar dan mengambil peran yang lebih strategis dalam mempersiapkan generasi masa depan.

Era Orde Baru: Fokus pada Pemerataan dan Akses Sekolah

Pada masa ini, pemerintah fokus memastikan semua anak Indonesia bisa bersekolah. Program Wajib Belajar 6 Tahunan dan pembangunan sekolah melalui Inpres SD menjadi langkah besar yang membuka akses pendidikan hingga ke daerah terpencil.

Kurikulum di era ini disusun secara terpusat, sehingga seluruh siswa belajar hal yang sama. Pendekatan ini membuat semua sekolah di Indonesia menggunakan materi dan aturan yang sama, sehingga standar pembelajaran di seluruh daerah menjadi seragam. Meski begitu, era ini berhasil membangun fondasi pendidikan yang kuat.

Era Reformasi: Mendorong Kemandirian Sekolah

Memasuki era reformasi, arah pendidikan berubah dari yang awalnya terpusat menjadi lebih desentralisasi. Pemerintah daerah mulai diberi kewenangan lebih besar dalam mengelola pendidikan sesuai kebutuhan wilayahnya.

Baca juga: 
Menuju Indonesia Emas 2045: Optimalisasi SDM dengan Metode Pembelajaran STEAM dan Kemampuan Abad 21

Pada masa ini lahir UU No. 20 Tahun 2003 dan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS memberi sekolah lebih banyak kebebasan untuk menentukan strategi dan pengelolaan. Guru dan kepala sekolah pun mulai memiliki peran lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.

Era Peningkatan Mutu: Fokus pada Profesionalisme Guru

Setelah akses pendidikan membaik, pemerintah mulai menaruh perhatian lebih besar pada mutu. Anggaran pendidikan ditetapkan sebesar 20% dari APBN dan APBD, yang menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Di era ini muncul UU Guru dan Dosen 2005 serta program Sertifikasi Guru. Tujuannya adalah memastikan guru memiliki kompetensi yang memadai dan mendapatkan penghargaan yang layak. Kurikulum juga terus berkembang, mulai dari KBK, KTSP 2006, hingga Kurikulum 2013.

Fokus utamanya jelas, yaitu meningkatkan kemampuan guru agar kualitas pembelajaran semakin baik.

Perjalanan Kebijakan Pendidikan Indonesia: Dari Pemerataan hingga Merdeka Belajar Menuju Generasi Emas 2045Ilustrasi kegiatan belajar mengajar yang menunjukkan pentingnya kompetensi guru dalam menciptakan pembelajaran berkualitas (Canva/Odua Images)

Era Transformasi Digital: Lahirnya Merdeka Belajar

Saat teknologi berkembang pesat, pendidikan juga harus bergerak cepat. Inilah alasan lahirnya kebijakan Merdeka Belajar, yang memberi ruang lebih besar bagi sekolah dan siswa untuk belajar lebih fleksibel dan relevan.

Beberapa perubahan besar di era ini adalah Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, dan digitalisasi melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang kini lebih dikenal dengan Ruang GTK. Guru bisa belajar mandiri, berbagi praktik baik, dan melihat data pembelajaran melalui Rapor Pendidikan. Selain itu, program Guru Penggerak membantu menyiapkan pendidik yang lebih kreatif dan visioner.

Inti dari Merdeka Belajar adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai kebutuhan dan minat mereka.

Baca juga: 
Kolaborasi untuk Generasi Emas: Arah Baru Implementasi CSR Pendidikan di Indonesia

Perjalanan kebijakan pendidikan dari masa ke masa menunjukkan bahwa Indonesia terus berusaha memperbaiki sistem pendidikannya. Namun, keberhasilan sebenarnya ada di tangan para guru.

Kebijakan yang baik baru terasa manfaatnya ketika diterapkan dengan tepat di dalam kelas. Dengan memahami arah kebijakan pendidikan, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan membantu mencetak Generasi Emas 2045.

Ingin memahami lebih dalam bagaimana kebijakan pendidikan dan inovasi pembelajaran berperan dalam menyiapkan Generasi Emas 2045? Yuk, ikuti webinar spesial Hari Guru Nasional yang membahas refleksi kebijakan dan langkah-langkah konkret yang bisa guru lakukan di kelas!

Webinar Nasional Spesial Hari Guru Nasional | Guru Hebat untuk Indonesia Emas: Refleksi Kebijakan dan Inovasi Pendidikan

Daftar webinarnya di sini!

Referensi:
Anggaran Pendidikan 20 Persen: Saatnya Ukur Dampak, Bukan Sekadar Nominal
Model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Antara Harapan dan Kenyataan Implementatif Sebagai Model Alternatif Pengelolaan Satuan Pendidikan
Pendidikan Indonesia 1984–2025: Dari Wajib Belajar 6 Tahun ke Wacana 13 Tahun
Undang-undang (UU) No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Rekomendasi Belajar Berbasis Rapor Pendidikan


Penulis: Ican | Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GI Class #99 | Teacher Self-Reflection: Pintu Kesuksesan Mengajar
0 sec
Menumbuhkan Kreativitas Siswa melalui Pembelajaran Komputasional dengan Pendekatan Coding Plugged dan Unplugged
0 sec
Student Well-Being: Kunci Perkembangan Anak dan Prestasi Akademik
0 sec
GI Academy #70 | Menjelajahi Coding Plugged dan Unplugged untuk Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran
0 sec
Gamifikasi dalam Pendidikan: Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Generasi Digital Natives
0 sec
GIClass #108 | Bersama Membangun Komunitas Belajar PMM: Kolaborasi untuk Kemajuan
0 sec
Komunitas