[Yogyakarta, 27 Februari 2025] - GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional bersertifikat Guru Inovatif Class di penghujung Februari yang lalu. Dalam edisi webinar ke-128 ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Damsi, S.Pd., selaku trainer dari GuruInovatif.id yang membahas topik “Mengintegrasikan Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Semua Mata Pelajaran.”
Damsi menjelaskan sebagai negara yang majemuk, kondisi di Indonesia lebih mengarah kepada religius meskipun bukan negara agama. Tentunya hal ini akan memberikan tantangan tersendiri dengan kondisi masyarakat yang heterogen.
3 Tantangan Indonesia sebagai Negara yang Majemuk
Damsi menerangkan terdapat 3 tantangan utama yang dihadapi Indonesia dengan kondisi masyarakat yang memiliki ragam latar belakang, yakni pertama, berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrem). Dalam webinar ini, Damsi mengingatkan bahwa sudah seharusnya masyarakat Indonesia dalam melaksanakan praktik agama tidak merugikan agama yang dianut orang lain. Karena hal ini hanya akan mengesamping martabat kemanusiaan.
Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subyektif, pemaksaan atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik. Jika kita merasa adalah yang paling benar dan menyalahkan golongan atau orang lain dapat berpotensi menimbulkan konflik di kalangan masyarakat Indonesia. Karena negara Indonesia membutuhkan keutuhan dan rasa cinta terhadap bangsa. Sehingga hal-hal seperti terorisme, radikalisme, dan hal-hal berbau semangat agama yang disalahartikan dapat diatasi.
Baca juga:
Mengenal Teknik Relaksasi Atensi dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Konsentrasi Siswa
Tantangan yang terakhir adalah berkembangnya semangat beragama yang tak selaras dengan kecintaan berbangsa.
Oleh karena itu penting bagi masyarakat Indonesia mengetahui dan memahami esensi dari moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Harapannya dengan memahami hal ini, kita dapat mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran.
Kemudian Damsi juga menjelaskan alasan mengapa moderasi beragama perlu dipupuk dari semasa anak berada di sekolah. Karena sekolah merupakan miniatur sebuah negara atau masyarakat. Dimana setiap elemen warga sekolah merepresentasikan berbagai latar belakang kemajemukan Indonesia.

9 Kata Kunci dalam Moderasi Beragama
Selanjutnya Damsi juga menyebutkan terdapat 9 kata kunci yang berkaitan erat dengan moderasi beragama, antara lain:
Kemanusiaan
Kemaslahatan umum
Adil
Berimbang
Taat konstitusi
Komitmen kebangsaan
Toleransi
Anti kekerasan
Penghormatan kepada tradisi
Damsi memberikan contoh bahwa salah satu contoh nyata dari kata kunci diatas tersebut adalah momen ketika anak-anak disibukkan dengan persiapan buka bersama (bukber) puasa. Menurut Damsi, kesibukan persiapan bukber menjadikan anak mengerti dan menghargai pendapat teman-temannya yang lain untuk kemaslahatan umum.
Baca juga:
Kemendikdasmen Teken MoU dengan KLH Mengenai Pendidikan Ramah Lingkungan
Contoh lain dalam moderasi beragama adalah mematuhi peraturan dan hukum-hukum yang ada di Indonesia. Jika dalam ruang lingkup sekolah, kita dapat mengajarkan anak untuk mematuhi tata tertib yang sudah berlaku di lingkungan sekolah.
Damsi juga menerangkan mengenai muatan pesan keagamaan serta strategi untuk menerapkan moderasi beragama di lingkungan sekolah yang efektif. Penasaran seperti apa penjelasannya? Simak tayangan ulang *webinar* Guru Inovatif Class ke-128 dalam tautan berikut ini!
GuruInovatif.id juga menyediakan berbagai pelatihan online yang dapat Bapak dan Ibu Guru dimana saja dan kapan saja. Yuk, berkembang bersama GuruInovatif.id.

Pilih kebutuhan pelatihan Anda disini
Penulis: Eka | Penyunting: Putra