[Yogyakarta, 18 Februari 2025] - GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional bersertifikat Guru Inovatif Class ke-126 yang membahas topik “Berkarakter dari Kelas: Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia dalam Aktivitas Harian Siswa”. Webinar ini menghadirkan Dr. Dra. Emy Indaryani, M.Pd., Dipl.CID., MCDH, dari trainer GuruInovatif.id sebagai narasumber.
Kebijakan mengenai program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menandakan program ini sudah didiskusikan berdasarkan prosedur yang panjang yang melibatkan antar pemegang kebijakan pemerintahan. Program ini menjadi wujud strategis dari Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran berfokus pada peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM).
Menurut Emy, pemberlakuan program yang menyasar pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dikarenakan anak yang berada dalam rentang usia tersebut perlu ditekankan pembentukan karakternya. Sehingga anak Indonesia tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter unggul.
Panduan Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Emy menjelaskan, dalam setiap panduan harus memperhatikan setidaknya 4 aspek, yaitu:
Konsep
Strategi
Konsistensi
Kebiasaan
Baca juga:
Evolusi Pendidikan: Perbandingan Lengkap Metode Pengajaran Tradisional dan Modern dari Zaman Kuno hingga Era Digital
1. Konsep program
Selanjutnya Emy menjelaskan bahwa sebelum tercetus program strategis dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini, terdapat 8 karakter bangsa Indonesia yang perlu ada dalam setiap warga negara, antara lain:
Religius;
Bermoral;
Sehat;
Cerdas dan kreatif;
Kerja keras;
Disiplin dan tertib;
Mandiri; serta
Bermanfaat.
Kedelapan karakter bangsa Indonesia ini diharapkan akan berimbas pada disiplin positif, pribadi yang bertanggung jawab, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

2. Strategi dalam menerapkan program
Emy kemudian menjelaskan agar program ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka penting bagi satuan pendidikan untuk melakukan koordinasi ke kelompok belajar yang ada di lingkup satuan tersebut.
Untuk menyusun agenda kegiatan yang berkaitan dengan program ini, penting juga antar guru mata pelajaran menyatukan persepsinya. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi miskomunikasi atau kesalahan penyelenggaraan kegiatan belajar. Sebagai catatan, satuan pendidik juga harus memperhatikan kondisi lingkungan disekitarnya agar pengimplementasian program dapat berjalan dengan optimal.
Hal ini pun juga berlaku pada satuan pendidikan yang menjalankan pendidikan inklusi. Selain memperhatikan, satuan pendidikan juga harus memberikan hak siswa sesuai dengan kondisi masing-masing anak.
Baca juga:
Mempersiapkan Generasi Berdaya Saing Global dengan Pembelajaran Berbasis HOTS
Strategi yang berikutnya adalah mendorong kesejahteraan siswa. Saat ini pemerintah berupaya mewujudkan hal ini melalui program makan bergizi gratis. Langkah ini dilakukan agar setiap anak di Indonesia memeroleh makanan bergizi setidaknya 1x sehari. Dalam lingkup yang lebih spesifik, misalnya di satuan pendidikan bisa memberikan perhatian kepada anak-anak yang berasal dari keluarga dengan kondisi perekonomian kurang mampu. Satuan pendidikan dapat memberikan “kail” agar dia bisa “memancing”. Misalnya, jika ada anak yang memiliki kemampuan dalam bidang seni, kita dapat memberdayakan bakatnya untuk menghias tembok sekolah atau mendesain. Lalu, kita memberikan biaya sesuai dengan tingkat kesulitan yang dikerjakan. Sehingga hal ini dapat menanamkan jiwa entrepreneurship pada siswa tersebut.
Guru juga dapat memberikan motivasi belajar pada siswa dengan memberitahu the end of process atau apa yang akan mereka peroleh dengan mempelajari materi ini. Karena berdasarkan pengalaman Emy ketika di PKBM, ada salah satu peserta didik yang bertanya “Mengapa kita perlu mempelajari Matematika?”. Emy memberikan jawaban karena dalam kehidupan sehari-hari kita tanpa sadar menggunakan Matematika terapan, contohnya memperkirakan lebar gang agar bisa dilewati mobil.
Kisah tersebut hanyalah satu dari beberapa bentuk implementasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia yang dibagikan oleh Emy. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk implementasi lainnya serta cara mengevaluasi kegiatan tersebut dalam tayangan ulang webinar berikut ini.
Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Klik untuk gabung membership GuruInovatif.id
Penulis: Eka | Penyunting: Putra