GI Class #89: Bedah Modul Ajar Kurikulum Merdeka - Guruinovatif.id

Diterbitkan 18 Jan 2024

GI Class #89: Bedah Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Dalam perjalanan pembelajaran yang dinamis, modul ajar tidak sekadar merupakan instrumen panduan untuk guru dalam merancang kegiatan pembelajaran. Modul ini menjadi jembatan menuju esensi tujuan pembelajaran yang tidak hanya dicapai, namun juga diimplementasikan secara mendalam oleh peserta didik.

Metode Mengajar

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
3186x
Bagikan

Pada Sabtu, 13 Januari 2024 telah dilaksanakan Guru Inovatif Class #89 dengan mengangkat tema Bedah Modul Ajar Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Jerry Hall (Trainer HAFECS & GuruInovatif.id). Dalam perjalanan pembelajaran yang dinamis, modul ajar tidak sekadar merupakan instrumen panduan untuk guru dalam merancang kegiatan pembelajaran. Modul ini menjadi jembatan menuju esensi tujuan pembelajaran yang tidak hanya dicapai, namun juga diimplementasikan secara mendalam oleh peserta didik. Sesi kali ini akan mengulas lebih rinci mengenai komponen-komponen inti yang terdapat dalam modul ajar, mulai dari penetapan tujuan pembelajaran yang terukur hingga kegiatan reflektif yang akan mengakar dalam pemahaman peserta didik dan membentuk landasan kokoh bagi para pendidik.

Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan interaksi aktif antara pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah dimiliki, sehingga tercipta pemahaman yang lebih mendalam dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

GI Class #89: Bedah Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Pentingnya Pembelajaran Bermakna (Meaningfull Learning)

Komponen Inti dalam Modul Ajar

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menjadi pedoman bagi guru dalam merancang pembelajaran dan penilaian, serta memberikan arah yang jelas kepada peserta didik tentang apa yang diharapkan dan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.

2. Asesmen

Asesmen merupakan proses pengumpulan, interpretasi, dan penggunaan informasi untuk mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Melalui asesmen, guru dapat memahami tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik, serta memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk perbaikan pembelajaran.

3. Pemahaman Bermakna

Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pertanyaan Pemantik

Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik. Mendorong peserta didik untuk aktif berpikir, mencari informasi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

5. Kegiatan Pembelajaran

Aktivitas atau tugas yang dirancang untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas pembelajaran dapat memberikan pengalaman langsung, memfasilitasi pemahaman konsep, dan mengembangkan keterampilan peserta didik.

6. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik

Proses pemikiran kritis yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik untuk mengevaluasi pengalaman pembelajaran. Refleksi dapat membantu peserta didik dan pendidik memahami sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, evaluasi pembelajaran, dan merencanakan tindakan selanjutnya.

Ragam Model Pembelajaran

GI Class #89: Bedah Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Ragam Model Pembelajaran

1. Cooperative Learning

Model pembelajaran di mana siswa bekerja secara bersama-sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama, misalnya diskusi kelompok, proyek kelompok, atau tugas kelompok.

2. Project Based Learning

Model pembelajaran di mana siswa belajar melalui pengerjaan proyek nyata yang menuntut pemecahan masalah, kreativitas, dan aplikasi konsep pembelajaran.

3. Problem Based Learning

Model pembelajaran di mana siswa belajar dengan menyelesaikan masalah dunia nyata atau kasus, dengan fokus pada pemecahan masalah dan pemahaman konsep.

4. Collaborative Learning

Model pembelajaran di mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan menekankan interaksi dan dukungan antar anggota kelompok, misalnya proyek kolaborasi, diskusi kelompok, dan pertukaran ide.

Asesmen Sumatif dan Asesmen Formatif

1. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif merupakan evaluasi yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran (seperti akhir semester atau akhir tahun) untuk menilai pencapaian siswa dan menentukan nilai akhir mereka. Hasil asesmen sumatif digunakan untuk memberikan nilai akhir dan memberikan gambaran evaluatif terhadap kemampuan siswa.

2. Asesmen Formatif

Asesmen formatif merupakan evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan guru mengenai kemajuan belajar. Asesmen ini bertujuan untuk memahami sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran dan di mana perlu dilakukan perbaikan.

Ragam Media Pembelajaran

1. Media Cetak

Media pembelajaran yang disampaikan melalui tulisan dan gambar yang dicetak pada kertas atau media cetak lainnya, seperti buku pelajaran, handout, atau lembar kerja.

2. Media Audiovisual

Media pembelajaran yang menggunakan unsur suara dan gambar secara bersamaan, termasuk rekaman suara, video, dan presentasi berbasis multimedia.

3. Media Digital

Media pembelajaran yang menggunakan penggunaan teknologi digital, seperti e-book, komputer, atau aplikasi pembelajaran online.

4. Media Interaktif

Media pembelajaran yang memungkinkan partisipasi aktif pengguna dan berinteraksi dengan konten pembelajaran, seperti game pembelajaran atau e-learning interaktif.

5. Media Visual

Media pembelajaran yang disampaikan melalui gambar, diagram, grafik, atau ilustrasi.

6. Media Realia

Media pembelajaran yang menggunakan benda-benda nyata atau materi fisik yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, seperti model tubuh manusia atau benda-benda sehari-hari.

7. Media Proyeksi

Media pembelajaran yang menggunakan alat proyeksi untuk menampilkan informasi di layar, seperti proyektor slide/LCD, atau papan tulis digital.

Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, serta karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Kombinasi media yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Lalu, bagaimana cara menyusun modul ajar dan menentukan model pembelajaran yang tepat? Simak pembahasan lebih lanjut dan bedah modul ajar bersama trainer melalui rekaman Zoom Meeting pada link berikut yang dapat diakses secara GRATIS!

GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!


Penulis: Cahya | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Manfaat Asesmen Formatif bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik
2 min
Materi Energi Saat Belajar Daring
Kuak Rahasia Metode Pembelajaran Terbaru yang Membuat Siswa Terlibat Aktif dan Paham Lebih Dalam! Temukan Keajaiban Inquiry-Based Learning dalam Pendidikan Modern!
3 min
Meningkatkan Kemampuan Pronunciation Pada Peserta Didik Melalui Aplikasi ELSA
Pentingnya Guru Mengetahui Soal HOTS!
2 min
Mengenal Metode “Talking Stick” untuk Membentuk Keberanian dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar