Berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim guruinovatif terhadap perilaku siswa bahwa sebagian besar siswa masih terkendala dalam rasa percaya diri sehingga mereka merasa kurang bersemangat yang berujung tidak dapat memahami mata pelajaran tertentu secara maksimal. Percaya diri siswa dalam proses belajar tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua namun juga peran oleh guru terutama di sekolah. Apakah siswa-siswi Bapak/Ibu sudah cukup percaya diri? Atau belum berani untuk menyampaikan pendapat? 

Pembelajaran yang aktif di sekolah dapat membentuk rasa percaya diri siswa  sehingga siswa akan merasa bersemangat dan lebih produktif dalam mengikuti pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Lauster (dalam Syam & Amri, 2017:91) bahwa mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran yang aktif dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bapak/Ibu untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal tersebut harus dilakukan secara terus – menerus karena untuk menumbuhkan percaya diri itu perlu pengalaman dan proses yang bertahap. 

Dalam proses pembelajaran, tidak sedikit siswa yang cenderung menutup diri sehingga sulit mengungkapkan diri. Siswa tersebut cenderung tidak berani bertanya, ragu menjawab pertanyaan, saling tunjuk ketika diminta menyampaikan hasil kelompok, malu-malu dan terburu-buru saat menyampaikan. Nah berdasarkan permasalahan tersebut dapat diatasi dengan upaya sederhana untuk meningkatkan rasa percaya diri serta menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

Cara Sederhana Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa

Peran guru sangat penting dalam membangun rasa percaya diri siswa karena tidak semua siswa mampu percaya diri dengan sendirinya. Lalu bagaimana caranya? Yuk simak tips berikut ini :

1. Memberikan Apresiasi

Setiap siswa butuh akan pengakuan serta perhatian oleh Bapak/Ibu guru, jangan sampai meremehkan hasil atas pencapaian siswa. Apresiasi diberikan dapat melalui reward ataupun memberikan pujian atas pencapaian siswa sekecil apapun itu. Reward dapat berupa hadiah ataupun bintang yang dapat ditempel di papan penghargaan. Hal tersebut dapat membuat siswa lebih percaya diri dan termotivasi untuk semakin lebih baik lagi dalan mengikuti pembelajaran.

2. Berikan Kepercayaan

Saat memberikan kepercayaan kepada siswa maka dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa tersebut. Bapak/Ibu guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan suatu hal akan tetapi jangan terlalu dituntun. Terlalu menuntun siswa dapat membuat mereka semakin ketergantungan pada Bapak/Ibu karena siswa merasa bahwa gurunya tidak percaya kalau dia bisa sehingga cenderung merasa tidak mampu. Resikonya memang siswa akan sesekali melakukan kesalahan akan tetapi jangan memarahinya namun Bapak/Ibu dapat mengajak siswa untuk berdiskusi dan belajar untuk mengatasi masalah tersebut.

3. Ajak Untuk Saling Memberikan Penilaian Terhadap Diri Sendiri dan Temannya

Hal ini bukan berarti Bapak/Ibu mengajak siswa untuk menghakimi teman kelasnya maupun diri sendiri, akan tetapi lebih kepada refleksi diri. Melalui refleksi tersebut maka siswa akan mengetahui apa saja hal yang harus diperbaiki maupun diubah. Terkadang tanpa adanya penilaian dari orang lain, siswa tidak akan sadar akan kesalahannya. Ajak siswa Bapak/Ibu untuk saling memberikan penilaian yang baik sehingga selain dapat meningkatkan rasa percaya diri juga dapat meningkatkan rasa membantu satu sama lain.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu infomasi dan saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas menurut Puspita (2019:111). Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri seluruh siswa karena diberikan kesempatan yang sama dalam berpartisipasi di kelas untuk menyampaikan pendapatnya.

Dalam think pair share, menurut Huda dalam Puspita (2019:112) langkah – Langkah yang dilakukan meliputi :

1. Siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang;
2. Diberikan tugas pada tiap kelompok;
3. Setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan tugas masing – masing terlebih dahulu; 
4. Kelompok yang telah terbentuk sebelumnya kemudian membentuk kelompok berpasangan (2 siswa);
5. Kedua kelompok pasangan kemudian kembali disatukan dalam kelompok awal yang terdiri dari 4 siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya. 

Bapak/Ibu dapat menerapkan model pembelajaran yang efektif tersebut dengan sering mengadakan diskusi kelompok dengan sistem kelompok think pair share. Berdasarkan penelitian Puspita (2019:111) bahwa setelah menggunakan metode ini terbukti terdapat peningkatan rasa percaya diri pada siswa dibanding menggunakan model pembelajaran konvensional. 

Demikianlah beberapa informasi mengenai tips dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui cara sederhana dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Semoga artikel ini dapat memberikan insight bagi Bapak/Ibu guru maupun orang tua yang mengalami permasalahan mengenai kurangnya kepercayaan diri pada siswa maupun anak. Semangat Bapak/Ibu dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif serta selalu memberikan apresiasi untuk siswa dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa!

Buat Bapak//Ibu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai ketrampilan mengajar yang efektif dapat cek di platform GuruInovatif.id dengan online course dan webinar bersertifikat. Mari segera cek dan coba gratis di GuruInovatif.id sekarang!

Penulis: Alventina Febriola
Penyunting: Putra