Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dalam Kelas
“Guru itu harus kreatif!” Seringkali kita mendengar pernyataan tersebut. Lalu, pertanyaan muncul mengapa sebagai praktisi pendidikan kita harus kreatif? Dalam tulisan ini setidaknya ada dua alasan mengapa guru dituntut harus kreatif. Pertama, lahirnya generasi ‘alpha’. Generasi alpha sebagai pembelajar di abad ke 21 sejak lahir telah mengenal internet, mereka terpapar dengan teknologi dalam kesehariannya menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi. Dengan menyediakan pembelajaran yang menarik dengan teknologi yang berkembang sangat memungkinkan peserta didik untuk termotivasi dalam belajar. Kedua, guru harus kreatif karena kita tidak bisa memprediksi perkembangan teknologi di masa depan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti ditemukannya platform video conference yang memungkinkan penyampaian materi pada siswa tanpa perlu tatap muka secara langsung. Temuan teknologi yang hebat lainnya tentu ditemukan oleh orang yang kreatif. Dengan dibekali nya guru menjadi sosok yang kreatif, tentu dapat mendukung dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan interaktif dalam kelas.
Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi dan interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik dalam memahami materi lebih dalam, proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, keterampilan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri pada peserta didik.
Selama ini banyak kita temui proses pembelajaran di kelas identik dengan guru sebagai pemateri atau pembicara dan peserta didik sebagai pendengar. Alhasil, kegiatan pembelajaran terasa monoton dan membosankan bagi siswa. Padahal, pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga mendukung keberhasilan penyampaian materi oleh guru dan turut mempengaruhi output dari hasil belajar di dalam kelas.
Sebagai tenaga pendidik, guru berperan penting dalam menyajikan materi di kelas. Guru memiliki peranan penting dalam menyajikan dan merancang kegiatan pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik setiap harinya. Lantas, bagaimanakah tips merancang dan menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa? Berikut ulasan lengkapnya
Melibatkan Interaksi dengan Komunikasi Dua Arah
Situasi proses pembelajaran yang paling efektif adalah situasi belajar yang melibatkan siswa langsung dalam proses pembelajaran, dimana tidak hanya guru saja yang dominan di dalam kelas ketika proses pembelajaran, namun juga melibatkan peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan keterlibatan siswa secara efektif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Melalui microblog, Bapak/Ibu Guru dapat mengemas materi menjadi lebih ciamik dengan sentuhan visual yang dapat menarik perhatian siswa dan audiens. Microblog dapat mengemas teks yang monoton menjadi lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik serta merangsang motivasi belajar bagi peserta didik. Kegiatan pembelajaran juga lebih bervariatif karena tidak semata-mata komunikasi verbal (lisan) melalui penuturan guru.
Mengemas Materi Pembelajaran dalam Bentuk Video
Pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media video menjadi salah satu trend yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran daripada sekedar teks bacaan. Bapak/Ibu Guru juga dapat menambahkan latar belakang musik untuk mendukung penyampaian materi menjadi lebih hidup. Mengemas materi pembelajaran dalam bentuk video menjadi salah satu cara efektif untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Melakukan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan diadakannya evaluasi dalam proses pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang akan digunakan di kelas, memastikan apakah penggunaan media pembelajaran tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru dalam menggunakan media untuk mendukung pembelajaran, serta melakukan perbaikan media itu sendiri. Evaluasi dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk melanjutkan atau tidaknya metode pembelajaran yang saat ini telah berjalan.