Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera pada tahun 2045 atau yang biasa disebut Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan upaya yang serius dari berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah di Indonesia merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Saya ingin berbagi pengalaman tentang penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahku, terutama pada kelas satu di SDN 03 Penggarit . Salah satu metode yang kami terapkan dalam mengajarkan materi kepada siswa adalah dengan menggunakan metode konvensional, yaitu metode yang telah digunakan selama puluhan tahun di dunia pendidikan.
Metode konvensional ini kami gunakan sebagai penguatan siswa terhadap materi yang diajarkan. Siswa diberikan materi melalui paparan guru dan buku pelajaran, kemudian mereka diminta untuk mengerjakan latihan soal-soal untuk menguji pemahaman mereka terhadap materi tersebut.
Namun, meskipun metode konvensional ini sudah lama digunakan, kami tetap berusaha untuk memperbaiki dan mengembangkannya agar lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik siswa. Kami melihat bahwa siswa kelas satu memiliki konsentrasi yang lebih pendek dan cepat bosan, sehingga kami memilih materi yang disajikan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Selain itu, kami juga memberikan berbagai pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif seperti permainan dan kegiatan yang menarik perhatian siswa. Hal ini membantu siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan.
Namun demikian, kami tetap tidak melupakan tujuan utama dari metode konvensional ini, yaitu untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi. Oleh karena itu, kami memberikan latihan-latihan dan tugas-tugas yang menantang agar siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep yang telah diajarkan.
Dalam menerapkan metode konvensional ini, kami menyadari bahwa pelatihan guru dan sertifikasi guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan memastikan bahwa guru memiliki kemampuan yang memadai dalam mengajar dengan metode ini. Pelatihan in house training juga menjadi hal yang penting untuk terus mengembangkan dan memperbaiki metode pengajaran.
Kesimpulan
Meskipun Kurikulum Merdeka memungkinkan setiap sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan potensi lokal yang dimiliki, kami tetap memilih metode konvensional sebagai penguatan siswa terhadap materi yang diajarkan di kelas satu . Meskipun metode ini sudah lama digunakan, kami terus mengembangkannya agar lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik siswa. Pelatihan guru, sertifikasi guru, dan pelatihan in house training juga menjadi faktor penting dalam menerapkan metode ini dengan efektif.
Penulis: Ibrohim, S.Pd.
Penyunting: Putra