GI Academy #70 | Menjelajahi Coding Plugged dan Unplugged untuk Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran - Guruinovatif.id

Diterbitkan 19 Nov 2025

GI Academy #70 | Menjelajahi Coding Plugged dan Unplugged untuk Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran

Workshop GuruInovatif.id kembali lagi bersama Tubagus Arayyan, M.Pd., membahas penerapan coding plugged, coding unplugged, dan computational thinking untuk meningkatkan kreativitas pembelajaran. Pelajari strategi praktis yang bisa langsung diterapkan di kelas.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
49x
Bagikan

Yogyakarta, 13–14 November 2025 — GuruInovatif.id menggelar workshop nasional dengan tajuk “Menjelajahi Coding Plugged dan Unplugged untuk Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran” untuk memperkuat kompetensi guru di era digital. Kegiatan ini menghadirkan Tubagus Arayyan, M.Pd., yang fokus membahas penerapan computational thinking (CT) dan kreativitas dalam pembelajaran. Seluruh materi disusun agar mudah diadaptasi oleh tenaga pendidik di berbagai tingkat dan mata pelajaran.

Workshop ini bertujuan membantu guru membangun proses belajar yang lebih interaktif, logis, dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Tubagus memberikan contoh strategi yang dapat digunakan langsung di kelas, mulai dari teknik fasilitasi hingga model aktivitas kreatif. Melalui pendekatan ini, pendidik diharapkan dapat menumbuhkan keberanian siswa untuk berpikir, mencoba, dan menemukan solusi baru.

Membangun Ekosistem Kelas yang Kreatif

Pada sesi pertama, peserta diajak memahami pentingnya membangun ekosistem kelas yang mendorong kreativitas. Tubagus menekankan bahwa pembelajaran kreatif bukan sekadar memberikan tugas menarik, melainkan proses yang memungkinkan siswa mengembangkan ide orisinal dan menemukan solusi baru dari berbagai masalah.

Tubagus juga menyoroti bahwa peran guru kini perlu bergeser menjadi fasilitator pembelajaran. Ada tiga kunci utama yang perlu dilakukan pendidik untuk membuka ruang kreativitas secara optimal:

1. Memberi ruang untuk berinovasi

Guru perlu menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa untuk bereksperimen dan menyampaikan ide-ide baru tanpa takut salah. Dukungan ini menjadi fondasi penting munculnya pemikiran kreatif.

2. Menyediakan waktu untuk bereksperimen

Eksplorasi membutuhkan waktu. Tubagus mengingatkan bahwa guru perlu memberi kesempatan bagi siswa untuk mencoba berbagai pendekatan, sehingga mereka dapat belajar langsung dari proses mencoba dan gagal.

Baca juga: 
Kenali Konsep dan Manfaat Pembelajaran Coding dalam Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini

3. Mengajukan pertanyaan pemantik untuk bereksperimen

Pertanyaan seperti “Bagaimana jika …?” atau “Apa yang terjadi bila …?” terbukti mampu mendorong siswa berpikir lebih dalam, menstimulasi rasa ingin tahu, dan membuat mereka lebih aktif berkontribusi.

Coding Plugged: Belajar Logika Seru Melalui Minecraft di Code.org

Setelah memahami prinsip dasar kreativitas, peserta diajak masuk ke dunia praktik melalui sesi “Coding Plugged”. Tubagus memperkenalkan platform Code.org Studio yang menggunakan pendekatan blok (block-based coding) dengan tema populer Minecraft yang menjadikan proses belajar semakin menyenangkan.

Dalam sesi ini, siswa belajar konsep pemrograman dasar melalui aktivitas berikut:

Sistem blok (block-based coding)

Siswa menyusun logika pemrograman menggunakan blok kode visual, mirip permainan puzzle, tanpa perlu mengetik kode yang rumit.

Misi interaktif

Setiap blok kode akan menggerakkan karakter Minecraft menyelesaikan misi tertentu, sehingga siswa memahami hubungan antara logika dan dampaknya secara langsung.

Logika dalam bermain

Saat menyelesaikan tantangan, siswa secara tidak sadar mengasah kemampuan algoritmik, mulai dari pemahaman urutan langkah (sequencing) hingga pemecahan masalah.

Menjelajahi Coding Plugged dan Unplugged untuk Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran

Coding Unplugged: Mengajarkan CT Tanpa Perangkat Digital

Pada sesi berikutnya, Tubagus membahas metode “Coding Unplugged", yaitu pembelajaran computational thinking tanpa bantuan perangkat elektronik. Pendekatan ini dinilai fleksibel, mudah diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, dan efektif untuk memperkuat pemahaman konsep dasar CT.

Menurut Tubagus, aktivitas unplugged memungkinkan pembelajaran berlangsung lebih aktif dan menyenangkan. Beberapa keunggulan utamanya antara lain:

Mendorong aktivitas fisik - pembelajaran interaktif dan kinestetik

Siswa belajar sambil bergerak melalui permainan edukatif, sehingga proses belajar menjadi lebih dinamis dan seru.

Membangun kolaborasi

Banyak aktivitas dirancang untuk kerja kelompok sehingga melatih komunikasi, kerja sama, dan pengambilan keputusan.

Membantu visualisasi

Konsep abstrak seperti algoritma atau pola dapat divisualisasikan melalui alat peraga, diagram, atau mind map, membuatnya lebih mudah dipahami.

Menjelajahi Coding Plugged dan Unplugged untuk Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran

Empat Elemen Inti Computational Thinking

Workshop ini juga mengulas empat pilar utama CT yang menjadi dasar kemampuan pemecahan masalah sistematis:

Dekomposisi

Memecah masalah kompleks menjadi bagian yang lebih kecil agar lebih mudah ditangani.

Pengenalan pola

Mengidentifikasi kesamaan atau pola yang muncul sehingga solusi dapat dibuat lebih efisien.

Abstraksi

Fokus pada informasi penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan.

Algoritma

Menyusun langkah-langkah terstruktur dan runtut sebagai panduan menyelesaikan masalah.

Baca juga: 
Teaching at the Right Level (TaRL): Inovasi Pembelajaran untuk Menutup Kesenjangan Belajar

Dengan memahami empat elemen inti CT, siswa dapat membangun pola pikir yang lebih terarah dalam memecahkan masalah. Pendekatan ini membuat mereka bukan hanya mampu mengikuti instruksi, tetapi juga lebih kritis, kreatif, dan mandiri dalam mencari solusi.

Dalam workshop yang diselenggarakan GuruInovatif.id, Tubagus juga membagikan berbagai strategi praktis yang dapat diterapkan guru untuk memperkuat kemampuan berpikir komputasi dan kreativitas siswa di kelas. Tubagus memaparkan contoh nyata dari praktik pembelajaran yang telah diterapkannya, sekaligus memberikan tips agar guru tidak kewalahan saat mengelola kelas yang beragam.

Ingin mengetahui penerapannya secara langsung?

Simak pembahasan lengkapnya melalui workshop nasional GuruInovatif.id pada tautan berikut ini.

Jika Anda melewatkan topik webinar atau workshop sebelumnya, jangan khawatir! Anda tetap bisa menontonnya kembali dengan bergabung sebagai membership di GuruInovatif.id.

Dengan menjadi member, Anda akan mendapatkan akses ke ratusan tayangan ulang webinar dan workshop, serta berbagai online course yang dirancang untuk membantu Anda meningkatkan kompetensi sebagai pendidik profesional di abad ke-21.

Membership GuruInovatif.id

Mari bergabung dengan membership GuruInovatif.id


Penulis: Ican | Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GI Class #106 | Transformasi Akses Pendidikan yang Berkualitas melalui Digitalisasi Sekolah
0 sec
GI Class #107 | Siap Menghadapi Observasi Praktik Kinerja di PMM: Tips dan Trik Sukses
0 sec
Mengulas Pentingnya Penguatan Literasi Budaya sebagai Landasan Awal Terciptanya Anak Bangsa yang Berkualitas
0 sec
BSKAP Terbitkan CP Terbaru 2025: Struktur Pembelajaran, Mata Pelajaran Koding & AI di Kurikulum Merdeka
0 sec
Dari Pelatihan Online ke Pelatihan Tatap Muka: Kunci Penguatan Literasi Digital bagi Guru

MUHAMMAD MAHATIR

Sep 10, 2023
0 sec
Manfaat dan Cara Mengatasi Kesulitan Menggunakan AI bagi Tenaga Pendidik
0 sec
Komunitas