Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para guru atau pendidik Indonesia adalah masih ketimpangan kualitas pendidikan, seperti ketimpangan kualitas infrastruktur pendidikan di kota-kota besar dan daerah tertinggal di Indonesia.
Kualitas tenaga pengajar mulai dari daerah pinggiran hingga perkotaan. Ada cukup peluang untuk ini kegiatan pendidikan, bukan berarti berakhirnya permasalahan pendidikan di sekolah.
Perkembangan keterampilan guru dalam proses belajar mengajar pun tidak kalah pentingnya.
Berbicara tentang kemampuan mengajar Dosen ataupun Guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015, pada pasal 10 ayat (1) guru harus memiliki empat kompentensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Kompetensi profesional berkaitan dengan kepiawaian guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dan evaluasi ditentukan oleh kualitas dari perencaan pembelajaran yang disusun.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun oleh guru. RPP tersebut merupakan pedoman dan acuan dalam melaksanakan pembelajaran. Kualitas proses dan hasil pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas RPP yang disusun.
Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan menyusun RPP secara baik. Ukuran kebaikan RPP yang disusun guru adalah sesuai dengan pedoman yang ada, yaitu Permendiknas nomor 22 tahun 2016.
(Foto oleh Husniati Salma dari Unsplash )
Merencanakan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan mengkaji kurikulum, menyusun silabus, strategi pembelajaran, sumber belajar dan satuan kegiatan pembelajaran sebenarnya merupakan hal terpenting, karena perencanaan itu merupakan landasan dari pelaksanaan yang akan dilakukan.
Namun hal ini dianggap tidak terlalu penting karena banyak guru yang menganggap bahwa kepemilikan RPP dapat dilakukan dengan mencontoh dokumen-dokumen yang disusun sekolah lain.
Sehingga berdampak pada banyaknya RPP yang tidak sesuai dengan kebutuhan di sekolah masing-masing. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengunggkapkan agar guru memiliki kempetensi yang baik dalam menyusun RPP, guru perlu dilatih secara tepat.
Guru yang profesional minimal harus memenuhi kualifikasi profesinya sebagai guru. Salah satu kualifikasi profesional ini adalah kompetensi proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sedang belajar.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan nasional mengatakan bahwa pembelajaran dalam satuan pelatihan berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan menawarkan ruang yang cukup untuk prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis siswa.
(Foto oleh Husniati Salma oleh Unsplash )
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Guru dalam literasi digital harus mampu mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan strategi membaca dan menulis secara jelas sesuai dengan bahan ajar, dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Guru harus rutin menyusun rencana dan melakukan penilaian untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.
Guru juga harus menggunakan lingkungan pengajaran multimodal sesuai dengan tingkat membaca siswa. Selain itu, guru harus memetakan kemampuan membaca dan menulis siswanya (reading and write profiling ) melalui penilaian secara berkala dan memberikan perlakuan khusus kepada siswa sesuai dengan profil keterampilan membaca dan menulisnya.
Di dalam kelas, guru harus mengatur pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk siswa serba bisa.
Guru hendaknya menyisihkan waktu khusus bagi siswa untuk rutin membaca buku pengayaan dan menulis jurnal. Sehingga guru mempunyai keterampilan yang baik untuk menyusun RPP yang sesuai Sistematika dan prinsip Permendiknas No. 22 Tahun 2016 diperlukan itu latihan.
Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar pengetahuan dan keterampilan serta sikap tertentu untuk menjadikan peserta lebih profesional dan mampu melakukan tugasnya dengan lebih baik sesuai standar, guru dilatih dengan pembinaan âIn House Training â.
Apa yang dimaksud dengan âIn House Trainingâ?
(Foto oleh Husniati Salma dari Unsplash )
âIn House Trainingâ dalam bahasa Inggris yang artinya pelatihan internal. Namun, maknanya lebih jelas pelatihan yang di berikan oleh lembaga atau perusahaan tertentu.
Nyatanya, bukan sekadar sekolah biasa mengaturnya. Instansi lain seperti perusahaan juga sudah terbiasa dengan program ini. Tentu saja dengan tujuan yang berbeda dari apa diselenggarakan di lembaga pendidikan.
In House Training bagi guru adalah program pelatihan yang diselenggarakan di dalam sekolah atau lembaga startup pendidikan. Tujuan dari jenis pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan guru dalam mengajar dan mengelola kelas.
In House Training ini biasanya dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan khusus sekolah atau lembaga pendidikan, serta berfokus pada meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.
Dimana para Guru bisa Mendapatkan Pembinaaan âIn House Trainingâ?
Salah satu Lembaga Pendidikan dan Startup Pendidikan terkemuka yaitu Guruinovatif.id yang memberikan âIn House Trainingâ kepada para Guru di seluruh Indonesia.
(Foto Halaman Startup Pendidikan dari Guruinovatif.id )
Guruinovatif.id adalah platform belajar online yang diperuntukkan bagi para guru, yang menyediakan berbagai keterampilan mengajar melalui kursus, webinar dan sertifikasi oleh para trainer berpengalaman.
Guruinovatif.id dikembangkan oleh PT.Cipta Daya Inovasi, yang lahir di bawah naungan Yayasan Hasnur Centre (YHC), organisasi sosial yang berpusat di Kalimantan Selatan.
Setelah Guruinovatif.id merangkul lebih dari 90 ribu guru dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia, menaungi lebih dari 11 ribu sekolah dan instansi, dan memberikan lebih dari 450 pelatihan yang menjangkau lebih dari 450 kabupaten/kota se-Indonesia, kini Guruinovatif.id diakui tidak hanya di kancah nasional, tapi juga di level internasional.
CEO PT Cipta Daya Inovasi, Dr. Zulfikar Alimuddin mengaku usaha ini ia mulai dari nol, namun berkat keyakinan dan disiplin, didukung dengan Sumber Daya Manusia yang mau bertumbuh, maka Guruinovatif.id diterima dengan baik oleh masyarakat.
Berikut beberapa pilihan program âIn House Trainingâ dalam Peningkatan Literasi Digital Guru dalam Penyusunan RPP oleh GuruInovatif.id
(Foto Pilihan Program In House Training oleh GuruInovatif.id )
Pilihan In House Training dari GuruInovatif.id sangat beragam, mulai dari âPelatihan Digital Marketing untuk Sekolahâ, kemudian dilanjutkan dengan âPelatihan Public Speakingâ.
âPelatihan Literasi Numerasi untuk AKMâ kemudian pelatihan âHigh Order Thinking Skill" dan âPelatihan Kurikulum Merdekaâ. Selengkapnya anda bisa mengetahui seluruh pelatihan yang di berikan oleh GuruInovatif.id dengan mengunjungi tautan disini .
Adapun beberapa penjelasan dan tujuan dari beberapa pelatihan yang di berikan dari GuruInovatif.id adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan Digital Marketing untuk Sekolah
(Foto Program Pelatihan Digital Marketing untuk Sekolah dari GuruInovatif.id )
Pelatihan Digital Marketing untuk Sekolah dari GuruInovatif.id adalah program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu sekolah atau lembaga pendidikan dalam memahami, menerapkan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran digital mereka.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada staf sekolah, termasuk administrator, guru, dan personel pendukung, tentang bagaimana menggunakan alat-alat digital dan teknik pemasaran online untuk meningkatkan visibilitas sekolah, berkomunikasi dengan komunitas, dan mempromosikan layanan dan program pendidikan yang mereka tawarkan.
(Foto oleh Marvin Meyer dari Unsplash )
Berikut adalah beberapa aspek yang biasanya dicakup dalam Pelatihan Digital Marketing untuk Sekolah sebagai berikut :
1. Strategi Pemasaran Digital
Pelatihan akan membahas dasar-dasar strategi pemasaran digital, termasuk penargetan audiens, perencanaan kampanye, dan pengukuran hasil.
2. Media Sosial
Ini mencakup penggunaan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn untuk berkomunikasi dengan siswa, orangtua, alumni, dan komunitas.
3. Optimisasi Mesin Pencari (SEO)
Pelatihan akan membahas bagaimana meningkatkan peringkat sekolah di hasil mesin pencari sehingga lebih mudah ditemukan oleh calon siswa dan orangtua.
4. Pemasaran Konten
Ini melibatkan pembuatan dan penyebaran konten yang relevan dan bermanfaat seperti artikel blog, video, dan infografis untuk menarik minat dan membangun reputasi sekolah.
5. Pemasaran Email
Bagaimana menggunakan email untuk berkomunikasi dengan audiens sekolah, termasuk newsletter, pengumuman acara, dan informasi penting lainnya.
6. Pemasaran Berbayar
Pengenalan tentang penggunaan iklan online, seperti iklan Google AdWords atau iklan Facebook, untuk mempromosikan sekolah dan menjangkau calon siswa.
7. Analisis dan Pengukuran
Bagaimana melacak dan menganalisis efektivitas kampanye pemasaran digital dan mengukur ROI (Return on Investment).
8. Kepatuhan dan Etika
Menyadari peraturan dan etika dalam pemasaran digital, termasuk privasi data dan penggunaan yang etis dari informasi pribadi.
9. Studi Kasus
Pengajaran melalui studi kasus atau contoh nyata dari sekolah-sekolah yang telah berhasil mengimplementasikan strategi pemasaran digital.
10. Rencana Tindak Lanjut
Bagaimana merencanakan dan melanjutkan upaya pemasaran digital setelah pelatihan selesai.
Pelatihan Digital Marketing untuk Sekolah bertujuan untuk membantu sekolah memanfaatkan potensi pemasaran online untuk meningkatkan penerimaan siswa, memperkuat citra merek sekolah, dan lebih efektif berkomunikasi dengan stakeholder mereka.
Dengan pemahaman yang baik tentang konsep-konsep pemasaran digital, sekolah dapat mencapai tujuan mereka dalam dunia digital yang semakin berkembang pesat.
2. Pelatihan Public Speaking Untuk Guru
(Foto Program Pelatihan Public Speaking Untuk Guru dari GuruInovatif.id )
Pelatihan Public Speaking untuk guru adalah program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu guru meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum.
Kemampuan public speaking yang baik sangat penting bagi guru karena mereka harus berbicara di depan kelas setiap hari dan berkomunikasi dengan siswa, orangtua, dan rekan kerja.
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu guru merasa lebih percaya diri, efektif, dan persuasif ketika berbicara.
(Foto oleh Jaime Lopes dari Unsplash )
Berikut adalah beberapa poin yang biasanya dicakup dalam Pelatihan Public Speaking untuk guru dari GuruInovatif.id adalah sebagai berikut:
1. Teknik Berbicara yang Benar
Pelatihan akan membahas teknik-teknik berbicara yang meliputi volume suara, intonasi, kecepatan berbicara, dan jeda yang tepat. Guru akan belajar bagaimana mengendalikan suara mereka untuk menarik perhatian dan mempertahankan minat pendengar.
2. Gestur dan Bahasa Tubuh
Bagian ini akan mengajarkan guru tentang pentingnya bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan yang mendukung pesan yang disampaikan. Gestur yang efektif dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan meyakinkan.
3. Struktur Pembicaraan
Guru akan mempelajari bagaimana membangun struktur pembicaraan yang efektif, termasuk pengenalan yang kuat, pengembangan isi, dan kesimpulan yang memukau.
4. Kontrol Nervositas atau Rasa Gugup dalam Diri
Banyak orang mengalami rasa gugup saat berbicara di depan umum. Pelatihan akan memberikan strategi untuk mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.
5. Penyesuaian dengan Audiens
Guru akan diajarkan bagaimana menyesuaikan gaya berbicara dan pesan mereka sesuai dengan audiens yang berbeda, seperti siswa, orangtua, rekan kerja, atau dalam situasi berbeda.
6. Penggunaan Media Powerpoint untuk Persentasi
Jika diperlukan, guru akan mempelajari cara efektif menggunakan media pendukung seperti slide PowerPoint atau visual untuk mendukung presentasi mereka.
7. Latihan Praktik Berbicara
Latihan berbicara di depan kelompok kecil atau dalam simulasi kelas adalah bagian penting dari pelatihan. Guru akan diberi kesempatan untuk berlatih dan menerima umpan balik konstruktif.
8. Evaluasi dan Umpan Balik
Evaluasi rutin dan umpan balik dari instruktur atau sesama peserta pelatihan akan membantu guru mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan kemampuan berbicara mereka.
Pelatihan Public Speaking dapat membantu guru menjadi lebih efektif dalam menyampaikan materi pelajaran, berinteraksi dengan siswa dan orangtua, serta menjadi pemimpin yang meyakinkan di lingkungan pendidikan.
Dengan keterampilan public speaking yang lebih baik, guru dapat membangun koneksi yang lebih baik dengan siswa, meningkatkan partisipasi dalam kelas, dan secara keseluruhan mencapai hasil pendidikan yang lebih baik.
3. Pelatihan Literasi Numerasi untuk AKM
(Foto Program Pelatihan Literasi Numerasi untuk AKM dari GuruInovatif.id )
Pelatihan Literasi Numerasi untuk AKM (Anak Usia Madrasah) bagi Guru adalah program pelatihan yang ditujukan untuk membantu guru di madrasah atau lembaga pendidikan Islam meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar literasi dan numerasi kepada anak-anak usia madrasah.
Program ini dirancang untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membimbing anak-anak dalam memahami dan menggunakan konsep matematika dan literasi dalam konteks pendidikan agama.
(Foto oleh Husniati Salma dari Unsplash )
Berikut adalah beberapa aspek yang biasanya dicakup dalam Pelatihan Literasi Numerasi untuk AKM bagi Guru sebagai berikut :
1. Pemahaman Konsep Dasar
Guru akan diajarkan untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dasar literasi dan numerasi serta cara mengajarkannya secara efektif kepada anak-anak usia madrasah.
2. Materi Kurikulum
Pelatihan akan membahas materi kurikulum yang relevan dengan literasi dan numerasi dalam konteks pendidikan agama Islam.
3. Metode Pengajaran
Guru akan mempelajari berbagai metode pengajaran yang cocok untuk anak-anak usia madrasah, termasuk permainan edukatif, cerita, dan kegiatan interaktif lainnya.
4. Evaluasi dan Penilaian
Pelatihan akan membantu guru dalam mengembangkan metode evaluasi dan penilaian yang sesuai dengan perkembangan anak usia madrasah untuk memantau kemajuan mereka dalam literasi dan numerasi.
5. Kegiatan Praktik
Guru akan memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan konsep dan metode yang dipelajari dalam situasi nyata dengan anak-anak usia madrasah.
6. Strategi Motivasi
Pelatihan juga akan membahas strategi untuk memotivasi anak-anak usia madrasah agar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran literasi dan numerasi.
7. Kolaborasi dengan Orangtua
Guru akan diajarkan tentang pentingnya melibatkan orangtua dalam pembelajaran literasi dan numerasi anak-anak usia madrasah dan bagaimana berkomunikasi dengan mereka.
8. Pemahaman Budaya dan Konteks
Guru perlu memahami budaya dan konteks sosial anak-anak usia madrasah untuk lebih efektif dalam mengajar literasi dan numerasi.
9. Kasus Studi dari Pengajaran Literasi
Penggunaan kasus studi atau contoh nyata dari pengajaran literasi dan numerasi di madrasah akan membantu guru melihat bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan dalam praktik.
Pelatihan Literasi Numerasi untuk AKM bagi Guru bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah dan memastikan bahwa anak-anak usia madrasah memiliki dasar yang kuat dalam literasi dan numerasi, yang merupakan keterampilan penting untuk pengembangan mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan guru yang terlatih dengan baik, anak-anak akan lebih mampu mengembangkan potensi mereka di masa depan.
4. Pelatihan âHigh Order Thinking Skillâ
(Foto Program Pelatihan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dari GuruInovatif.id )
High-Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup kemampuan berpikir kritis, analitis, kreatif, dan pemecahan masalah.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini melibatkan kemampuan individu untuk melihat masalah atau situasi dari berbagai sudut pandang, menggabungkan informasi, menganalisis data, membuat penilaian, dan menghasilkan solusi atau pemahaman yang lebih mendalam.
(Foto oleh Husniati Salma dari Unsplash )
Berikut adalah beberapa contoh kemampuan yang di dapatkan dari pelatihan High-Order Thinking Skills (HOTS) :
1. Analisis
Kemampuan memecah masalah atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, mengidentifikasi pola atau hubungan, dan mengevaluasi elemen-elemen tersebut untuk memahami keseluruhan.
2. Evaluasi
Kemampuan mengukur nilai atau kualitas sesuatu berdasarkan kriteria yang relevan. Ini mencakup membuat penilaian, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, dan merumuskan rekomendasi.
3. Kreativitas
Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi inovatif, dan gagasan yang orisinal. Kreativitas juga mencakup kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.
4. Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk menghadapi masalah atau tantangan, mengidentifikasi solusi yang mungkin, dan mengimplementasikannya dengan efektif. Ini melibatkan pemikiran kritis dan analitis.
5. Pemahaman Kompleksitas
Kemampuan untuk mengatasi situasi atau informasi yang kompleks dan merumuskan pemahaman yang mendalam tentang mereka. Ini termasuk kemampuan untuk memahami hubungan sebab-akibat yang kompleks.
6. Berargumentasi
Kemampuan untuk membangun argumen yang kuat, mendukungnya dengan bukti yang relevan, dan mempertahankannya dengan cara yang logis dan persuasif.
Kemampuan High-Order Thinking Skills (HOTS) penting dalam pendidikan karena mereka membantu siswa dan individu dalam pengembangan kemampuan berpikir yang lebih canggih dan kontekstual.
Kemampuan ini tidak hanya membantu dalam memecahkan masalah akademik, tetapi juga dalam menghadapi situasi dunia nyata yang kompleks dan terus berubah.
Pendidikan yang berfokus pada pengembangan HOTS memberikan landasan penting bagi perkembangan individu dan kemampuan mereka untuk berkontribusi secara efektif dalam masyarakat dan dunia kerja.
5. Pelatihan Kurikulum Merdeka
(Foto Program Pelatihan Kurikulum Merdeka dari GuruInovatif.id )
Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif pendidikan yang diperkenalkan di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada guru dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum.
Inisiatif ini bertujuan untuk memungkinkan guru untuk lebih berperan dalam proses pembelajaran siswa dan memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan kebijakan pendidikan nasional dengan kebutuhan lokal dan lingkungan belajar mereka.
(Foto oleh Husniati Salma dari Unsplash )
Pelatihan Guru dan Sertifikasi Guru dalam konteks Kurikulum Merdeka akan fokus pada mengembangkan keterampilan dan pengetahuan guru dalam merancang, mengadaptasi, dan melaksanakan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas mereka.
Berikut beberapa poin yang mungkin dicakup dalam pelatihan guru Kurikulum Merdeka yaitu :
1. Pemahaman Konsep Kurikulum Merdeka
Guru perlu memahami konsep dasar Kurikulum Merdeka dan mengapa pendekatan ini diadopsi dalam pendidikan.
2. Penyusunan Kurikulum
Pelatihan akan membantu guru dalam merancang atau menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekolah mereka.
3. Pengembangan Materi Pembelajaran
Guru perlu memahami bagaimana mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Kemampuan Adaptasi
Pelatihan akan mengajarkan guru bagaimana mengadaptasi kurikulum mereka sesuai dengan perkembangan siswa dan situasi kelas yang berubah.
5. Pengukuran dan Evaluasi
Bagaimana mengukur dan menilai kemajuan siswa dalam kerangka Kurikulum Merdeka.
6. Keterlibatan Siswa
Bagaimana melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan memungkinkan mereka untuk memiliki peran aktif dalam merancang pembelajaran mereka sendiri.
7. Kolaborasi
Kemampuan untuk berkolaborasi dengan guru lain, staf sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merancang dan melaksanakan Kurikulum Merdeka.
8. Pemahaman Konteks Lokal
Mengenali dan memahami konteks lokal, budaya, dan sosial yang mempengaruhi pendidikan di daerah mereka.
9. Evaluasi Diri
Kemampuan untuk secara kritis mengevaluasi dan memperbaiki pendekatan Kurikulum Merdeka mereka sendiri berdasarkan hasil pembelajaran siswa.
10. Penggunaan Teknologi
Bagaimana memanfaatkan teknologi pendidikan untuk mendukung Kurikulum Merdeka.
Pelatihan guru Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan guru alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk merancang dan mengelola pembelajaran yang lebih relevan, bermakna, dan efektif sesuai dengan kebutuhan siswa mereka.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar siswa.
(Foto oleh Husniati Salma dari Unsplash )
Kesimpulan
Berikut beberapa hal yang perlu dipahami tentang âIn House Trainingâ yang di berikan oleh GuruInovatif.id yang bermanfaat bagi guru di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tujuan In House Training bagi Guru di Seluruh Indonesia
Meningkatkan kompetensi pengajaran, Guru dapat diberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan pengajaran mereka, termasuk teknik pengajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi.
Peningkatan pemahaman kurikulum, Pelatihan dapat membantu guru memahami dan mengimplementasikan kurikulum yang berlaku di sekolah mereka.
Peningkatan manajemen kelas, Guru dapat memperoleh keterampilan dalam mengelola kelas, mengatasi masalah perilaku siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
In house training dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP seperti meningkatkan motivasi dalam penyusunan RPP yang sudah baik hendaknya terusdipertahankan dan ditingkatkan. RPP yang disusun hendaknya memuat komponen RPP yang lengkap dan baik karena RPP merupakan acuan dalam melaksanakan pembelajaran.
Kemudian Dokumen RPP hendaknya dibuat minimal dua rangkap, satu untuk arsip sekolahdan satunya lagi untuk pegangan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
2. Pelatih dan Sumber Daya
Pelatihan dapat diselenggarakan oleh staf internal yang kompeten atau dapat melibatkan sumber daya eksternal seperti instruktur dari lembaga pendidikan atau profesional di bidang pendidikan. Sumber daya tambahan seperti buku, materi pelatihan, perangkat lunak, dan peralatan teknologi dapat digunakan dalam In House Training.
3. Fleksibilitas
Salah satu keuntungan dari In House Training adalah fleksibilitas. Pelatihan dapat dijadwalkan sesuai dengan jadwal sekolah dan kebutuhan guru tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari di sekolah.
4. Pengukuran dan Evaluasi
Evaluasi berkelanjutan dari hasil pelatihan penting untuk memastikan bahwa guru benar-benar mendapatkan manfaat dari pelatihan tersebut. Pengukuran dapat dilakukan melalui pengamatan kelas, ujian, proyek ngajaran, atau kuesioner kepuasan guru.
5. Dampak pada Pembelajaran Siswa
In House Training yang efektif dapat berdampak positif pada kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa. Guru yang terampil dan berkualitas dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa.
In House Training bagi guru adalah investasi yang penting untuk meningkatkan standar pendidikan di sekolah. Dengan mendukung pengembangan profesional guru, sekolah dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang terbaik dan berkualitas.
Referensi
Depdiknas. 2013. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Depdiknas: Jakarta Depdiknas. 2015. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2016. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.
Khaerani, N. C. (2016). Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun RPP Melalui Kegiatan IHT (In House Training). Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, Vol. 17. No. 1. (2016).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di akses melalui https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/guru-mahir-literasi:-apa-indikatornya , Minggu 3 September 2023, Pukul 18:59 WIB.
Hasnur Centre, di akses melalui https://hasnurcentre.org/2022/03/09/guruinovatif-id-startup-pendidikan-indonesia-raih-investasi-dari-scaleup-malaysia/ , Minggu 3 September 2023, Pukul 19:05 WIB.
3B Training, di akses melalui https://www.3btraining.com/training-advice/what-are-the-benefits-of-in-house-training/ , Minggu 3 September 2023, Pukul 19:05 WIB.
Penyunting: Putra