GI Academy #13 : Pelatihan Penyusunan Stimulus Soal Berbasis Literasi dan Numerasi - Guruinovatif.id

Diterbitkan 17 Okt 2023

GI Academy #13 : Pelatihan Penyusunan Stimulus Soal Berbasis Literasi dan Numerasi

Stimulus soal adalah salah satu jenis soal dalam ujian atau tes yang biasanya berbentuk gambar, grafik, diagram, atau memberikan informasi tambahan atau konteks yang diperlukan dalam menjawab soal. Artikel ini membahas konteks penting dalam menyusun stimulus soal.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
6818x
Bagikan

Telah dilaksanakan Guru Inovatif Academy #13 pada tanggal 11 & 14 Oktober 2023 bersama dengan Ibu Edi Susanto, S.Pd. Gr. yang merupakan seorang Guru SMPN 8 Talang Ubi sekaligus trainer GuruInovatif.id. Topik utama yang dibahas dalam kelas ini terkait Pelatihan Penyusunan Stimulus Soal Berbasis Literasi dan Numerasi.

Apa itu Stimulus Soal?

Stimulus soal adalah salah satu jenis soal dalam asesmen nasional yang biasanya berbentuk gambar, grafik, diagram, atau teks yang dimaksudkan untuk memberikan informasi tambahan atau konteks yang diperlukan dalam menjawab soal. Tujuan dari penggunaan stimulus soal adalah untuk menguji kemampuan peserta dalam membaca, memahami, dan menginterpretasikan informasi yang diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Selanjutnya terdapat beberapa komponen dan urgensi dari kebijakan asesmen nasional yang terkait dengan stimulus soal.

Pengertian Kebijakan Asesmen Nasional

Asesmen Nasional merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar, serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Asesmen Nasional menggunakan tiga instrumen utama yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Urgensi AKM

Dalam proses pembelajaran dikelas seorang guru diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan kepada murid, namun mempertimbangkan keterampilan-keterampilan yang akan dimiliki oleh siswa. Keterampilan tersebut diantaranya, yaitu:

  1. Keterampilan Berpikir: menggunakan pemikiran yang logis dan sistematis
  2. Keterampilan Bernalar: menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari.
  3. Keterampilan Memilah dan Mengolah Informasi: menangkal hoaks, ujaran kebencian dan etika berkomunikasi.

Tujuan AKM

AKM dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar – mengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid.

Komponen AKM

1. Literasi Membaca

Konten yang disajikan dalam komponen AKM literasi membaca yaitu teks infomrasi dan teks fiksi. Teks informasi bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Sedangkan Teks fiksi bertujuan untuk memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan kepada pembaca. Selain itu, proses literasi membaca berjalan dengan dukungan proses kognitif. Proses Kognitif diawali dari menemukan informasi, Interpretasi dan Integrasi, serta evaluasi dan refleksi.

2. Konten Numerasi

Konten numerasi dalam komponen AKM terdiri dari beragam jenis bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian, serta aljabar-aljabar.

3. Numerasi - Proses Kognitif

Proses kognitif dari konten numerasi berisi mengenai pemahaman yang memhamai fakta, prosedur, serta alat matematika, selanjutnya penerapan yang mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin, serta penalara yang benalar konsep matematika untuk menyelesaikan masalah. strategi efektif dalam memodifikasi bahan ajar yang turut membantu penyelesaian masalah yaitu dengan penguatan literasi numerasi.

Penguatan Literasi Numerasi

GI Academy #13 : Pelatihan Penyusunan Stimulus Soal Berbasis Literasi dan Numerasi

Numerasi hadir dalam kehidupan kita sehari hari. Numerasi itu soal penerimaan, pengelolaan dan komunikasi informasi dalam bentuk kuantitatif. Numerasi tidak hanya tentang hitung-hitungan tetapi menganalisis argumen, pemecahan masalah dengan kemampuan logika dan lain sebagainya.

Numerasi juga termasuk kemampuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Misalnya dalam bentuk grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya. Interpretasi hasil analisis tersebut digunakan untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Urgensi Numerasi

  1. Personal: urgensi numerasi personal berisi Rute perjalanan, waktu keberangkatan, membeli sesuatu, menabung, konsumsi lisrik dan rumah tangga
  2. Pekerjaan: urgensi numerasi pekerjaan berisi mengalokasi SDM ada mengestimasi target proyek, memilih vendor, mengelola keuangan perusahaan
  3. Sosial: urgensi numerasi sosial berisi memaknai data informasi yang berlimpah, enelaah isu – isu publik, tidak termakan hoaks/berita bohong
  4. Ilmiah: urgensi numerasi ilmiah berisi Ilmuwan dan intelektual, analis data mengambil fakta dan data relevan dengan metode ilmiah untuk disajikan.

Penyusunan Stimulus Soal

Dalam penyusunan stimulus soal literasi dan numerasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Konten: Identifikasi materi pembelajaran serta pilih konten literasi atau numerasi yang hendak diukur.
  2. Konteks: Pilih dan saring konteks yang menantang atau masalah yang muncul dari kehidupan sehari–hari. Dapatkan dari sumber yang dapat dipercaya, modifikasi data sesuai kebutuhan dan gunakan bahasa baku yang mudah dimengerti siswa sesuai fase pembelajaran.
  3. Level Kognitif: Gunakan kata kerja operasional untuk mengukur level kognitif pada literasi dan numerasi atau menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
  4. Cantumkan Sumber: Stimulus yang diperoleh dari berbagai sumber WAJIB dicantumkan guna menghargai hak cipta dan menghindari plagiarisme.
  5. Gunakan Visual: Sertakan gambar, bagan, grafik, diagram dengan kualitas yang baik dan pastikan itu berguna bukan hanya sebagai penghias saja.
  6. Bentuk Tes Beragam: Konteks yang bagus bisa memuat beberapa pertanyaan yang dapat disesuaikan dengan bentuk tes objektif (pilihan ganda, multiple responses, Benar-Salah, isian singkat, melengkapi, menjodohkan) atau uraian.
  7. Menyusun Pertanyaan untuk Soal: Hindari ambiguisitas saat menyusun pertanyaan dan pastikan pertanyaan sesuai dengan stimulus yang telah disusun.
  8. Siapkan Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran dan Rubrik: Melakukan asesmen atau penilaian terhadap hasil kerja siswa akan lebih mudah jika alat ini dipersiapkan sesuai prinsip – prinsip asesmen.
  9. Membuat Laporan Hasil Asesmen: Hasil asesmen literasi dan numerasi tidak dilaporkan hanya dalam bentuk angka (kuantitatif) tetapi juga kualitatif sesuai kemampuan apa yang hendak diukur.

Lalu, bagaimana bentuk soal tes kemampuan literasi dan numerasi yang efektif untuk diterapkan? Simak pembahasan lebih lengkap melalui sesi rekaman Zoom Meeting pada link berikut yang dapat diakses gratis.

GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!


Penulis: Hilman | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Urgensi Pendidikan Multikultural dalam Membangun Iklim Kebinekaan
2 min
GI Class #113 | Pentingnya Kesehatan Mental di Sekolah: Peran Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Mendukung
2 min
Melatih Budaya Literasi Digital Bagi Guru dan Siswa di Era Revolusi Industri 4.0
Alasan Diskusi Menjadi Metode untuk Memantik Keaktifan dan Perhatian Siswa saat Kegiatan Belajar Berlangung
3 min
Pentingnya Kecakapan Digital bagi Guru
3 min
Simak Manfaat Metode Pembelajaran Outdoor Learning untuk Mengatasi Kejenuhan Belajar di Kelas
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar