GI Class #143 | Membuat Asesmen Pembelajaran yang Cocok untuk Gen Zillenial Menggunakan Wayground (Quizizz) - Guruinovatif.id

Diterbitkan 25 Agu 2025

GI Class #143 | Membuat Asesmen Pembelajaran yang Cocok untuk Gen Zillenial Menggunakan Wayground (Quizizz)

Webinar nasional Guru Inovatif Class kembali dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2025. Dalam edisi ke-143 ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Agus Supramono,S.Pd.,Gr.,M.Pd. yang membahas mengenai “Membuat Asesmen Pembelajaran yang Cocok untuk Gen Zillenial Menggunakan Wayground (Quizizz).”

Pelatihan Guru

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
367x
Bagikan

[Yogyakarta, 23 Agustus 2025] GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-143 yang inspiratif untuk diikuti oleh guru di seluruh penjuru Indonesia. Dalam webinar kali ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Agus Supramono, S.Pd.,Gr., M.Pd., dengan topik pembahasan mengenai “Membuat Asesmen Pembelajaran yang Cocok untuk Gen Zillenial Menggunakan Wayground (Quizizz).

Agus mengawali sesi kali ini dengan mengajak para peserta untuk memahami perbedaan karakteristik antar generasi, mulai dari Baby Boomers, Generasi X, Milenial, hingga Gen Z dan Alpha. Menurutnya, cara berpikir, keterbukaan, serta penerimaan terhadap teknologi sangat dipengaruhi oleh latar tahun kelahiran.

“Generasi Z dan Alpha adalah kelompok yang tumbuh dalam mobilitas digital tinggi. Hampir seluruh aktivitas mereka bergantung pada perangkat seluler, termasuk ketika mengerjakan tugas sekolah. Karena itu, asesmen untuk mereka perlu didesain dengan pendekatan digital agar lebih relevan dan menarik,” jelas Agus.

Ia juga menekankan bahwa guru perlu menyesuaikan strategi pembelajaran dengan karakter generasi saat ini. Dengan memanfaatkan platform seperti Wayground (Quizizz), guru dapat menghadirkan asesmen yang tidak hanya interaktif, tetapi juga sesuai dengan kebiasaan digital siswa.

5 Karakteristik Gen Z

Selanjutnya, Agus menjelaskan bahwa Gen Z sering disebut sebagai digital native karena lahir dan tumbuh di era digital. Hal ini berbeda dengan generasi sebelumnya, misalnya milenial, yang baru mengenal teknologi setelah beranjak remaja atau dewasa.

Menurut Agus, keakraban dengan teknologi membuat Gen Z memiliki sejumlah karakteristik unik yang perlu dipahami Bapak/Ibu guru agar strategi pembelajaran dan asesmen lebih efektif.

1. Digital native

Gen Z sejak kecil sudah mengenal perangkat digital, bahkan sering kali mendapat paparan teknologi sejak usia dini.

Banyak orang tua yang memberikan ponsel atau tontonan digital sebagai sarana hiburan, sehingga teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

2. Kehidupan sosial di dunia maya

Aktivitas sosial generasi ini banyak berlangsung di ruang digital. Mereka mendapatkan informasi, inspirasi, hingga cita-cita dari konten yang mereka konsumsi, terutama di platform seperti YouTube.

Tidak heran, banyak siswa saat ini yang bercita-cita menjadi content creator atau YouTuber.

3. Multitasking

Gen Z terbiasa mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan. Mereka bisa belajar sambil mendengarkan musik, membuka media sosial, atau menonton video.

Namun, kemampuan ini juga memiliki sisi lain: fokus mereka lebih mudah terdistraksi sehingga guru perlu merancang pembelajaran digital dengan langkah yang jelas dan konten yang terarah.

4. Mencari pengakuan

Siswa Gen Z cenderung ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungannya. Hal ini terlihat dari kebiasaan mereka membagikan pencapaian, pengalaman, atau kepemilikan di media sosial maupun di lingkungan sekolah.

5. Ambisius

Selain itu, Gen Z memiliki ambisi yang besar dalam mencapai tujuan. Mereka tidak hanya ingin sukses secara akademis, tetapi juga ingin mengekspresikan diri dan dikenal luas melalui berbagai platform digital.

Agus menegaskan bahwa memahami karakteristik ini sangat penting bagi Bapak/Ibu guru. “Dengan memahami siapa mereka, kita bisa menyesuaikan metode asesmen agar lebih sesuai dengan dunia yang mereka kenal, yaitu dunia digital,” ungkapnya.

Baca juga:
Pembelajaran yang Seru dan Menyenangkan dengan Game Edukasi Quizizz

Cara Bergaul dan “Mengendalikan” Gen Z

Kemudian Agus menjelaskan bahwa memahami karakteristik Gen Z saja belum cukup. Guru juga perlu tahu bagaimana cara berinteraksi dan “mengendalikan” mereka agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif. Agus merangkum beberapa tips penting:

1. Tegas namun empatik

Menurut Agus, guru perlu menyadari “ruang hidup” Gen Z yang sangat lekat dengan teknologi. Dalam hal ini, sikap “tega” dan “tegas” menjadi kunci.

“Ketegasan” diperlukan agar siswa terbiasa dengan batasan, sementara “ketegaan” melatih mereka untuk lebih disiplin dalam beraktivitas digital.

2. Mendengarkan secara aktif

Gen Z sangat senang bercerita dan ingin didengar. Dalam kelas, mereka bisa dengan antusias berbagi cerita, bahkan kadang keluar dari topik pembelajaran. Agus menekankan pentingnya guru untuk hadir sebagai pendengar aktif, karena bagi siswa, didengarkan berarti dihargai.

3. Menghormati privasi

Privasi adalah hal yang sangat penting bagi Gen Z. Agus memberi contoh sederhana, meskipun ia sering diminta memegang ponsel siswa, ia tidak pernah membuka isi pesan pribadi tanpa izin. Sikap menghargai privasi seperti ini, menurutnya, justru mengajarkan nilai integritas kepada siswa.

4. Memberikan teladan

Gen Z lebih mudah meniru perilaku daripada mendengar nasihat panjang. Karena itu, guru sebaiknya menunjukkan teladan melalui tindakan sederhana sehari-hari, misalnya membiasakan menghormati privasi orang lain atau bersikap konsisten antara ucapan dan perbuatan.

5. Menyadari perubahan pola sosial

Jika dulu anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain di luar rumah, kini Gen Z lebih sering mengurung diri di kamar dengan gawai mereka. Bahkan, dalam momen kumpul keluarga pun, banyak yang tetap sibuk dengan ponsel masing-masing.

Guru dan orang tua perlu menyadari perubahan ini sebagai realitas baru, lalu mencari cara untuk membangun kembali interaksi sosial yang sehat.

6. Menghadapi tantangan fokus yang singkat

Salah satu tantangan terbesar dalam mengajar Gen Z adalah durasi fokus yang semakin pendek. Kebiasaan mengonsumsi video pendek dengan fitur scroll cepat membuat mereka terbiasa berpindah perhatian hanya dalam hitungan detik. Agus mengingatkan bahwa jika pembelajaran terasa monoton, siswa dengan mudah menskip guru, sama seperti mereka menggulir konten di media sosial.

“Guru perlu kreatif merancang kegiatan yang menarik, singkat, dan relevan, sehingga perhatian siswa bisa tetap terjaga,” tegas Agus.

GI Class #143 | Membuat Asesmen Pembelajaran yang Cocok untuk Gen Zillenial Menggunakan Wayground (Quizizz)

Wayground Sangat Mendukung dalam Asesmen Terhadap Gen Z

Dari penjelasan sebelumnya Agus mengajak peserta untuk mengenal Wayground, platform yang kini banyak digunakan guru dalam mendukung pembelajaran digital. Menariknya, banyak peserta mengaku belum pernah mendengar nama Wayground, meskipun hampir semuanya familiar dengan Quizizz.

Agus pun menjelaskan bahwa Wayground sejatinya adalah Quizizz yang telah melakukan rebranding. Dengan kata lain, guru yang sudah terbiasa menggunakan Quizizz tidak akan menemui kesulitan saat beralih ke Wayground, karena fitur dan tampilan dasarnya tetap sama.

Baca juga:
Pendidikan Jadi Prioritas: Rp757,8 Triliun Digelontorkan Prabowo dari APBN 2026

“Kalau Bapak/Ibu sudah mahir menggunakan Quizizz, artinya sudah mahir juga menggunakan Wayground. Bedanya hanya pada nama dan beberapa pengembangan fitur, terutama yang berbasis kecerdasan buatan (AI),” jelas Agus.

Dengan Wayground, guru dapat merancang kuis, pembelajaran, atau aktivitas yang menarik sekaligus menantang hanya dalam hitungan menit, untuk semua tingkat kelas atau mata pelajaran.

Agus juga menyampaikan langkah-langkah untuk membuat, memberikan tugas, dan mengakses hasil siswa dalam 4 langkah mudah, yaitu;

Setelah mengenalkan apa itu Wayground, Agus kemudian menjelaskan berbagai mode permainan yang tersedia di platform ini. Sama seperti Quizizz, Wayground menghadirkan beragam pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

1. Metode permainan langsung

Mode ini dirancang untuk mendorong persaingan sehat antar siswa secara real time. Beberapa jenis permainan yang bisa digunakan antara lain;

  • Classic Mode & Mastery Pick

    Siswa hanya dapat menyelesaikan permainan jika mencapai standar nilai tertentu. Mode ini membantu memastikan siswa memahami materi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

  • Instructor Paced

    Guru mengendalikan jalannya kuis. Pertanyaan hanya akan berganti ketika guru menekan tombol next, sehingga seluruh siswa menjawab dengan ritme yang sama. Cocok digunakan saat ingin membahas soal bersama.

  • Test Mode

    Mode ini menyerupai ujian formal karena gangguan visual maupun bantuan gamifikasi diminimalkan. Dengan begitu, asesmen berlangsung lebih serius seperti tes pada umumnya.

  • Team Mode

    Siswa dibagi menjadi beberapa tim untuk menyelesaikan kuis bersama, sehingga tercipta kolaborasi sekaligus kompetisi sehat.

  • Paper Mode

    Inovasi yang bermanfaat ketika siswa tidak membawa gawai. Guru dapat mencetak soal berbentuk kode atau barcode sehingga asesmen tetap bisa dilakukan secara cepat dan praktis di kelas.

2. Metode permainan asinkron (baru)

Selain mode langsung, Wayground juga mendukung penugasan asinkron. Guru dapat memberikan kuis atau latihan sebagai PR, yang dapat dikerjakan siswa di luar jam pelajaran. Dengan cara ini, siswa tetap bisa belajar mandiri tanpa dibatasi waktu tertentu.

3. Ragam fitur pendukung

Wayground juga menyediakan berbagai jenis aktivitas selain kuis, seperti:

  • Presentasi interaktif untuk menjelaskan materi,

  • Bacaan digital sebagai referensi,

  • Video dengan pertanyaan terintegrasi,

  • Flashcard untuk latihan pengulangan konsep.

Semua fitur ini memberikan fleksibilitas bagi Bapak/Ibu guru untuk mengombinasikan pembelajaran interaktif, asesmen, dan materi pengayaan sesuai kebutuhan siswa.

Agus mengenal fitur-fitur Wayground (Quizizz) secara lengkap juga dalam webinar ini loh! Ingin tahu seperti apa fitur-fitur nya? Yuk, simak tayangan ulang webinar Guru Inovatif Class ke-143 dalam tautan berikut ini.

Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Akses materi pengembangan kompetensi lainnya di membership GuruInovatif.id

Akses materi pengembangan kompetensi lainnya


Penulis: Faqih | Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GI Class #134 | AI as Your Co Teacher di Kelas
0 sec
Meningkatkan Kualitas Diri, Memperkuat Takwa di Bulan yang Penuh Keberkahan
0 sec
ISLTF #56 : Literasi Era Digital: Pentingnya Literasi Menulis bagi Guru di Era Digital
0 sec
5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melaksanakan IHT
0 sec
GI Class #109 | Mengoptimalkan Karir Mengajar melalui PPG bagi Guru Tertentu
0 sec
Sertifikasi Guru tentang Public Speaking with Diyah Adikara
0 sec
Komunitas