[Yogyakarta, 24 Juli 2025] GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-140 yang inspiratif untuk diikuti oleh guru di seluruh penjuru Indonesia. Dalam webinar kali ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Rachmah Safitri, S.Pd. dengan topik pembahasan mengenai “Transformasi Strategi Mengajar: Membangun Pembelajaran Adaptif Berbasis AI”.
Sesi diawali dengan asesmen awal melalui polling interaktif yang mengajak peserta merefleksikan tiga hal penting:
Apakah peserta pernah mendengar tentang pembelajaran adaptif?
Apakah peserta menggunakan AI dalam keseharian sebagai guru?
Apakah peserta pernah merancang pembelajaran atau media belajar dengan bantuan AI?
Hasil polling menunjukkan bahwa masih cukup banyak guru yang belum familiar atau belum memanfaatkan AI dalam proses mengajar. Rachmah berharap, melalui sesi ini para peserta bisa semakin memahami potensi AI dan mulai menggunakannya secara bertahap untuk mendukung perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Apa itu Pembelajaran Adaptif?
Rachmah kemudian menjelaskan bahwa dalam dunia pendidikan, setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. Kondisi ini semakin menantang ketika satu kelas terdiri dari banyak siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam, seperti yang sering kita jumpai di beberapa sekolah di Jawa Barat, di mana satu kelas bisa mencapai 50 siswa.
Lalu, bagaimana kita bisa memastikan bahwa setiap anak tetap mendapat kesempatan belajar yang optimal?
Salah satu pendekatan yang dapat menjawab tantangan ini adalah pembelajaran adaptif. Menurut Rachmah, pendekatan ini memanfaatkan teknologi dan data untuk menyesuaikan materi, kecepatan, dan metode pembelajaran dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Pembelajaran adaptif dianggap penting karena pada setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, ada yang cepat menangkap pelajaran, ada yang butuh lebih banyak waktu. Begitu juga dengan gaya belajar ada yang visual, auditori, hingga kinestetik. Jika pendekatan yang digunakan tidak sesuai, maka bisa jadi siswa kehilangan motivasi atau merasa tertinggal. Pembelajaran adaptif hadir sebagai solusi untuk menciptakan proses belajar yang lebih personal dan efektif.
Baca juga:
Cara Cerdas Gunakan Data untuk Personalisasi Pembelajaran di Sekolah
Tiga tujuan utama pembelajaran adaptif
Lebih lanjut, Rachmah menekankan tiga tujuan utama dari pembelajaran adaptif, yaitu:
1. Meningkatkan efektivitas pembelajaran
Materi yang disampaikan secara adaptif akan lebih tepat sasaran karena disesuaikan dengan kemampuan siswa, ini membuat proses belajar menjadi lebih fokus, dan siswa dapat memahami materi dengan lebih cepat dan mendalam.
2. Meningkatkan motivasi belajar
Ketika pendekatan pembelajaran sesuai dengan karakter dan preferensi siswa, maka semangat belajar pun tumbuh. Mereka merasa lebih dihargai dan proses belajar pun menjadi menyenangkan serta tidak membosankan.
3. Efisiensi waktu belajar
Dengan bantuan teknologi, Bapak/Ibu guru bisa mengetahui area kekuatan dan kelemahan siswa. Misalnya, ada siswa yang unggul dalam seni tapi kesulitan dalam sains. Data ini memungkinkan guru merancang strategi pengajaran yang lebih akurat dan efisien.
4 Ciri-Ciri Pembelajaran Adaptif
Untuk membangun sistem belajar yang adaptif, Rachmah menggarisbawahi empat karakteristik utama,yakni:
1. Personalisasi
Materi disesuaikan dengan kemampuan akademik, gaya belajar (visual, auditori, kinestetik), dan kecepatan masing-masing siswa. Ini memungkinkan setiap siswa belajar dengan ritmenya sendiri.
2. Berbasis Data
Proses belajar dipantau secara terus-menerus. Guru dan sistem mengumpulkan data dari hasil tugas, kuis, atau asesmen lain untuk memberikan umpan balik yang relevan dan membantu siswa memperbaiki kesulitan belajar.
3. Fleksibel
Tidak terpaku pada satu metode. Materi bisa disampaikan dalam bentuk video, teks, kuis interaktif, atau kombinasi lainnya. Fleksibilitas ini memudahkan guru untuk menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan siswa.
4. Menggunakan Teknologi
Teknologi seperti smartphone, tablet, atau laptop menjadi sarana utama untuk mengakses materi dan interaksi belajar. Dengan dukungan digital, proses belajar menjadi lebih responsif dan tak terbatas ruang dan waktu.

Komponen Pembelajaran Adaptif
Pembelajaran adaptif tidak hanya tentang teknologi, tapi juga pendekatan menyeluruh. Rachmah menjelaskan tiga komponen penting yang perlu disiapkan oleh guru dan sekolah:
Konten adaptif
Materi pembelajaran dirancang fleksibel agar sesuai dengan kebutuhan siswa, konteks belajar, dan dapat diakses di berbagai platform.
Urutan adaptif
Susunan materi bersifat dinamis, mengikuti performa siswa. Ini memungkinkan siswa mempelajari topik sesuai tingkat kesiapan mereka, tanpa merasa tertinggal atau terburu-buru.
Penilaian adaptif
Asesmen dilakukan secara berkala berbasis data, untuk memantau perkembangan siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran secara real-time.
Langkah-Langkah Menerapkan Pembelajaran Adaptif di Sekolah
Pada penjelasan berikutnya, Rachmah juga membagikan tahapan implementasi pembelajaran adaptif yang dapat diterapkan langsung oleh para guru di sekolah, diantaranya;
1. Menganalisis data hasil belajar siswa
Awali dengan asesmen awal untuk mengetahui kemampuan kognitif dan non-kognitif siswa. Ini menjadi dasar dalam merancang pendekatan yang relevan.
2. Menentukan tingkat kesulitan materi
Gunakan prinsip diferensiasi (seperti dalam Kurikulum Merdeka) untuk menyusun materi sesuai tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa.
3. Memberikan umpan balik yang spesifik dan relevan
Berikan feedback secara berkala melalui asesmen **formatif atau refleksi belajar. Umpan balik yang spesifik membantu siswa memahami area yang perlu diperbaiki sekaligus meningkatkan motivasi mereka.
Baca juga:
Jam Tatap Muka dan Ekuivalensi Tugas Tambahan Guru dalam Permendikdasmen 11 Tahun 2025
Pemanfaatan AI dalam sistem pembelajaran adaptif
Mengutip pandangan Luger dan Stubblefield (1993), Rachmah menekankan bahwa kecerdasan buatan (AI) mengalami perkembangan pesat dari waktu ke waktu dan memberikan dampak besar di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Salah satu manfaat utama AI dalam pembelajaran adalah kemampuannya melakukan personalisasi. Sistem berbasis AI dapat menyajikan materi dan tugas yang disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan belajar tiap siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih relevan dan menarik.
AI juga mampu mengidentifikasi kesalahan umum dalam pemahaman konsep, memberikan umpan balik instan, serta membantu memperbaiki dan memperkuat pemahaman siswa. Selain itu, AI dapat mendeteksi area di mana siswa membutuhkan bantuan tambahan dan membantu menyusun rencana pembelajaran yang lebih terarah.
Rachman juga menggarisbawahi bahwa meski memiliki banyak manfaat, penggunaan AI tetap harus mempertimbangkan peran penting guru. AI sebaiknya berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti, agar interaksi antara guru dan siswa tetap terjaga. Dengan pemanfaatan yang bijak, AI dapat menjadi teknologi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan di masa depan.
Rachman memberikan beberapa strategi mengintegrasikan AI kedalam pembelajaran adaptif dalam webinar ini loh! Ingin tahu seperti apa strateginya? Yuk, simak tayangan ulang webinar Guru Inovatif Class ke-140 dalam tautan berikut ini.
Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Mari bergabung dengan membership GuruInovatif.id disini!
Penulis: Faqih | Penyunting: Putra