“Ms. gimana hasil ulanganku, Ms. nilai tugasku yang kemarin belum di bagi, Ms. Aku ngga suka materinya jadi diloncatin aja yah, Ms. kenapa harus belajar materi ini aku ngga suka materi ini, Ms. aku sukanya diajar sama guru ini aku ngga suka sama guru itu”, dan sebagainya. Sudah tidak asing lagi di telinga para guru untuk mendengar hal-hal tersebut. Seringkali guru yang sebagai tenaga pengajar dalam mendidik serta mendampingi para siswanya tidak menyadari bahwa kesejahteraan mental guru berperan penting dalam mempengaruhi atmosfer pembelajaran. Guru yang memiliki kesejahteraan mental yang baik cenderung dapat memberikan dukungan emosional serta pedagogis yang lebih efektif kepada siswa. Sebaliknya, ketidakseimbangan mental guru dapat mempengaruhi interaksi serta efektivitas pengajaran. Apalagi jika para guru diperhadapkan dengan pertanyaan serta pernyataan seperti yang tertera di atas. Penting bagi para tenaga pendidik untuk bisa menelisik apa yang membuatnya stress, tertekan, atau bahkan cemas ketika mengajar. Tidak bisa dipungkiri bahwa beban kerja yang tinggi, tekanan untuk mencapai target, dan tuntutan dari berbagai pihak dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mental guru. Oleh karena itu, mengakui kesehatan mental guru sebagai prioritas dapat berkontribusi pada menciptakan atmosfer belajar yang positif.
Berikut strategi untuk mengelola stres serta meningkatkan keseimbangan hidup dalam Dunia Pendidikan :
- Menetapkan waktu untuk persiapan dan evaluasi.
- Fokus pada tugas-tugas utama serta atur prioritas untuk menghindari kelelahan.
- Bertukar cerita serta pengalaman dengan rekan guru untuk saling mendukung.
- Terapkan teknik pernapasan atau meditasi sebelum atau sesudah kelas.
- Bekerja sama dengan siswa membangun kenyamanan dan kesenangan dalam kegiatan belajar mengajar.
- Mencoba beradaptasi dengan perubahan serta memiliki rencana cadangan untuk mengatasi tantangan yang akan muncul.
- Terus meningkatkan keterampilan pengajaran dan manajemen kelas untuk meningkatkan kepercayaan diri.
- Olahraga dan istirahat yang cukup.
Diharapkan dengan adanya strategi tersebut mental guru menjadi lebih tangguh dan adaptif dalam menghadapi tantangan pembelajaran.
Penyunting: Putra