Eksis vs Narsis - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 27 Nov 2023

Eksis vs Narsis

Kedewasaan mental dalam menyikapi sebuah perubahan sangat diperlukan. hakikat guru digugu dan ditiru menjadi substansi yang penting. Selain itu penerapan sepi ing pamrih rame ing gawe sangat membantu kedisiplinan guru dalam berkarya.

Seputar Guru

Amini Inovatif

Kunjungi Profile
240x
Bagikan

EKSIS VS NARSIS

Profesi guru berkaitan erat dengan moralitas seseorang. Siapa pun bisa menjadi guru. Baik guru secara umum di sekolah maupun "guru laku" yang tidak bisa ditemukan di sekolah.
Guru, digugu dan ditiru. Digugu ucapan, nasihat, dan wejangannya. Apa yang disampaikan oleh guru pasti tentang kebenaran. Benar dalam cara mendapatkan ilmu maupun benar dalam menerapkannya sehari-hari. Ditiru dalam hal ini adalah ditiru perbuatan dan ucapan. Guru sebagai role model, tidak hanya bagi siswa tetapi juga masyarakat sekitar. Mereka semua akan berkaca pada ucapan dan pembawaan seorang guru di mana pun berada. Karena itu seorang guru harus berhati-hati dalam berbuat maupun berucap. Apalagi siswa adalah para peniru handal.

Sehingga bagi yang memilih profesi guru ada beban sosial terlebih moral di pundaknya. Mau tidak mau, seorang guru tidak boleh salah, baik ucapan maupun perbuatan. Ada pepatah yang mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari. Profesi guru bukan untuk main-main. Ibarat kata segala sesuatu yang melekat pada guru harus bisa mencerminkan kepribadaian yang baik. Sehingga di kalangan para guru pun ada standard yang bisa diikuti oleh siapa saja bahwa tawa dan sorot mata cerah siswa adalah salah satu standard keberhasilan guru di sekolah.

Pencapaian keberhasilan seorang guru menjadi sumber inspirasi siswa untuk mencontohnya. Karya terbaik dapat dipersembahkan oleh seorang guru dalam event apa pun. Pencapaian inilah yang pada akhirnya diharapkan akan ada sebuah penghargaan. Entah dari kepala sekolah terlebih dari pejabat setingkat lebih tinggi dari kepala sekolah. kepala dinas misalnya. Tentu saja hal ini sangat membanggakan tidak hanya bagi guru yang bersangkutan, tetapi juga sekolah secara umum. Popularitas sekolah kian naik. Nama guru tersebut juga banyak dikenal orang sebagai guru berprestasi. Konsekuensi dari itu semua tentunya juga mengiringi. Tugas-tugas terkait pencapaian tentunya sudah di depan mata.

Menyikapi hal ini, sebuah syndrome datang tanpa dapat dihindari. Perasaan bangga pada diri sendiri kadang mendominasi. Jika hal ini disikapi dengan dewasa tentunya bukan persoalan besar. Akan menjadi lain kalau penyikapannya masih terbawa nafsu. Hal itu dapat ditangkap dari ekspresi dan sikap seorang guru yang meraih prestasi. Tidak semuanya memang, tetapi kebanyakan guru dengan senang hati menunjukkan pencapaiannya itu dan diunggah ke media sosial yang dimiliki. Tentu saja sah dan wajar. Tetapi jangan berlebihan. Di sinilah kekuatan dan kesehatan mental guru diuji. Seberapa mampu dia menahan diri ketika berada di atas angin. Jangan sampai seorang guru tersebut justru berlebihan dalam berekspresi. Ingin menunjukkan bahwa dia eksis dengan cara yang narsis. Hal ini tidak patut ditiru.

Sebaiknya segala prestasi yang diraih dapat diabadikan dalam karya. Entah karya tulis atau yang lain. Dengan begitu akan abadi, dapat dibaca atau dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, baik cetak maupun digital. Tentu harum namanya akan tercium di seantero negeri. Bukankah lebih baik dalam diam dapat menikmati keramaian? Hakikat nikmat itu sungguh hanya kita yang bisa merasakannya. Orang lain hanya kulit luarnya. Kembali berpegang pada ungkapan “sepi ing pamrih rame ing gawe”. Tetap semangat! Tetap berkarya! Tetap berliterasi tiada henti!


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Harmoni Rekan Guru: Dari Guru, Oleh Guru untuk Siswa
Kesehatan dan Mental Guru Terhadap Pembelajaran
1 min
Menguatkan Fondasi Pendidikan di Abad 21 Melalui Empat Pilar Belajar
4 min
3 Strategi Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Guru
2 min
Kesehatan Mental Guru dalam Tantangan Global
Pengaruh Kesehatan Mental Guru terhadap Tinggi Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB