Bekerja dalam lingkungan yang serba cepat dan kompetitif di zaman saat ini, sering kali produktivitas bekerja ditentukan oleh emosi yang kita alami. Tak jarang pula saat kita bekerja, pikiran kita bisa kemana-mana yang dapat memengaruhi proses dan hasil pekerjaan kita di hari itu. Hal ini menunjukkan bahwa emosi dapat memainkan peran penting di tempat kerja.
Namun pada kenyataannya, terkadang emosi-emosi ini justru diremehkan di lingkungan kerja.
Kali ini kami akan menjelaskan 9 emosi atau perasaan yang sering kali muncul di lingkungan kerja. Simak penjelasannya sampai akhir!
1. Rasa ingin tahu Memiliki rasa ingin tahu adalah kekuatan pendorong untuk menciptakan inovasi. Rasa ingin tahu mendorong kita untuk bertanya, mengeksplorasi ide-ide baru, dan mencari solusi kreatif untuk pertumbuhan dan perkembangan kedepannya.
Individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi juga cenderung mudah untuk beradaptasi terhadap perubahan hingga berkontribusi pada budaya pembelajaran berkelanjutan.
2. Rasa menyesal atau penyesalan Perasaan menyesal ini biasanya muncul ketika kita “melanggar batasan” antara diri sendiri dengan orang lain. Contohnya seperti timbulnya rasa bersalah ketika memberikan komentar yang ceroboh kepada rekan kerja.
Meskipun tidak nyaman, sering kali hal ini menunjukkan kepada kita apa yang harus dilakukan secara berbeda di lain waktu. Perasaan ini mungkin juga memberikan kita petunjuk tentang apa yang dapat kita perbaiki atau tingkatkan kedepannya.
Baca juga:Pentingnya Mengelola Emosi bagi Seorang Guru
3. Rasa syukur Rasa syukur yang dimaksud disini tak hanya terbatas pada diri sendiri saja, namun juga di tempat kerja Anda juga. Seperti mengungkapkan rasa terima kasih kepada rekan kerja atau mengakui kontribusi rekan kerja kita. Hal ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi, baik untuk kita dan juga orang di tempat kerja. Karena sesederhana ucapan terima kasih yang tulus bisa sangat membantu dalam menumbuhkan budaya kerja yang positif dan apresiatif.
4. Perasaan tidak nyaman Perasaan ini umumnya terjadi ketika melakukan sesuatu yang baru di luar zona nyaman atau kebiasaan kita. Terkadang terdapat kesalahan dalam memaknai perasaan ini, yakni menyamakan timbulnya rasa tidak nyaman sebagai tanda untuk berhenti melakukan apa yang kita lakukan.
Padahal dalam kehidupan banyak sekali kejadian atau peristiwa yang terjadi dan terkadang diluar dari apa yang bisa kita kendalikan atau kontrol.
5. Ketangguhan atau resiliensi Saat kita menghadapi kesulitan, secara perlahan akan muncul suatu emosi atau perasaan yang disebut ketangguhan atau resiliensi. Perasaan ini akan membantu kita untuk bangkit kembali dari kegagalan, keterpurukan, memertahankan sikap dan dorongan positif.
Berbagai emosi atau perasaan yang muncul dalam lingkungan kerja (Gambar: Getty Images/Gam1983) 6. Kesabaran Menumbuhkan rasa sabar dapat menjadi aset di tempat kerja. Karena individu yang memiliki kesabaran yang tinggi dapat menanggung kesulitan tanpa merasakan frustasi. Apalagi di zaman yang serba cepat ini, kesabaran akan membantu individu untuk tetap tenang dan menghindari pengambilan keputusan yang terburu-buru.
7. Rasa rentan atau kerentanan Kerentanan sering dipandang sebagai kelemahan, namun kerentanan juga dapat menjadi sumber kekuatan. Ketika kita merasa aman untuk berbagi pikiran hingga kekhawatiran yang melanda, justru dapat membangun budaya kepercayaan dengan rekan seprofesi di tempat kerja. Bahkan tidak menutup kemungkinan hal ini akan menumbuhkembangkan kolaborasi dan kreativitas di tempat kerja.
8. Rasa optimis atau optimisme Rasa optimis bukan hanya sekadar angan-angan baik belaka, namun juga menjadi pola pikir yang dapat mendorong diri untuk sukses di masa depan. Seseorang yang memiliki pandangan yang optimis, cenderung lebih mampu bertahan dalam menghadapi tantangan dan keterpurukan. Hal ini juga menumbuhkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dieksplorasi lebih lanjut.
Baca juga:Menumbuhkan Kemandirian dan Kepercayaan Diri: Strategi Terbaik dalam Mengembangkan Sosial Emosional Peserta Didik
9. Keberanian Di tempat kerja, terkadang kita dihadapkan untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan, menyuarakan permasalahan, dan berpendapat. Dengan keberanian, Anda turut berkontribusi dalam mendorong perubahan dan inovasi yang positif di lingkungan kerja.
10. Empati Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Empati menjadi salah satu pilar dalam membangun tim yang kuat dan meningkatkan kolaborasi. Karena kemampuan empati ini akan menciptakan suasana yang kondusif serta mengurangi terjadinya konflik di lingkungan kerja.
Di sebagian besar lingkungan bekerja, arus pekerjaan yang dinamis serta cepat secara tak langsung memunculkan berbagai perasaan kompleks, terutama di zaman modern ini. Sebenarnya munculnya emosi atau perasaan karena pekerjaan merupakan hal yang wajar. Namun, perasaan-perasaan kompleks yang muncul ini jika dibiarkan berlarut-larut, justru akan membawa dampak negatif yang dapat terlihat baik dalam proses pengerjaannya maupun hasil pekerjaannya.
Dengan mengenali kekuatan emosi, kita dapat berkontribusi dalam pekerjaan kita dan mendapatkan hasil kerja yang memuaskan. Adakalanya dengan menyadari serta merayakan emosi-emosi ini, menjadi “bahan bakar” kita untuk menjadi pribadi yang lebih profesional, lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih sukses.
Dapatkan pelatihan privat untuk sekolah Anda disini!
Sumber: 10 Emotions That are Undervalued in the Workplace Ten Feelings that are Underappreciated at Work
Penulis: Eka | Penyunting: Putra