Ikigai , sebuah konsep yang berasal dari Jepang, telah menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia karena menjadi panduan dalam mencari makna hidup yang seimbang dan memuaskan. Secara harfiah, ikigai dapat diterjemahkan sebagai "alasan untuk hidup" atau "tujuan hidup". Konsep ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki suatu titik temu antara apa yang mereka cintai, apa yang mereka baik dalam melakukannya, apa yang dunia butuhkan, dan apa yang mereka bisa dapatkan dari kegiatannya. Dalam keseimbangan ini, ikigai menjadi filosofi yang memandu orang untuk menemukan tujuan hidup yang mendalam dan bermakna, serta memotivasi mereka untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan kepuasan.
Apa itu Ikigai ? Ikigai adalah konsep filosofis Jepang yang menggambarkan rasa tujuan atau makna hidup yang mendalam. Secara harfiah, ikigai dapat diartikan sebagai "alasan untuk hidup" atau "tujuan hidup". Konsep ini menekankan bahwa setiap individu memiliki titik temu antara beberapa elemen penting dalam hidup mereka, yaitu apa yang mereka cintai, apa yang mereka baik dalam melakukannya, apa yang dunia butuhkan dari mereka, dan apa yang mereka bisa dapatkan dari kegiatan tersebut.
Baca juga: Konsep Blended Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Yang Efektif Pasca Pandemi
Pada intinya, ikigai mengajarkan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup dapat dicapai ketika seseorang menemukan keseimbangan di antara empat elemen tersebut. Ini berarti mengeksplorasi dan menggabungkan passion (apa yang dicintai), vocation (apa yang dibutuhkan oleh dunia), profession (apa yang bisa diperoleh dari aktivitas tersebut), dan mission (apa yang baik dilakukan oleh seseorang) dalam satu kesatuan yang harmonis. Konsep ini tidak hanya mengarah pada pencapaian kesuksesan pribadi, tetapi juga pada perasaan kedamaian dan kepuasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Cara Penerapan Ikigai Penerapan konsep Ikigai melibatkan proses refleksi mendalam untuk menemukan makna dan tujuan hidup yang lebih dalam. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menerapkan Ikigai:
1. Refleksi pada passion Langkah pertama adalah mengidentifikasi apa yang benar-benar Anda cintai dalam hidup. Ini bisa berupa aktivitas, hobi, atau minat yang membuat Anda merasa penuh semangat dan bahagia ketika melakukannya. Misalnya, apakah Anda menyukai seni, mengajar, menulis, atau menjalani aktivitas olahraga tertentu?
2. Mendalami profesi yang dijalankan Selanjutnya, tinjau keterampilan dan keahlian yang dimiliki. Pertimbangkan apa yang Anda lakukan dengan baik dan apa yang telah Anda pelajari atau latih secara intensif. Keterampilan ini bisa berhubungan dengan pekerjaan saat ini atau pengalaman yang telah Anda peroleh dari pendidikan dan pelatihan.
3. Pertimbangan terhadap panggilan Fokuslah pada kebutuhan dan masalah yang ada di dunia atau masyarakat sekitar Anda. Identifikasi bagaimana Anda dapat memberikan kontribusi yang bermakna dan membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya, apakah Anda bisa memberikan solusi atas masalah tertentu, mendukung inovasi, atau membantu orang lain mencapai tujuan mereka?
4. Penelusuran pada misi Terakhir, pertimbangkan hal-hal yang dapat memberikan keberhasilan finansial atau pengakuan yang sesuai dengan keahlian dan minat Anda. Ini mencakup pilihan karir atau aktivitas yang tidak hanya memberikan penghasilan yang memadai tetapi juga memberikan rasa prestasi dan pengakuan.
Ilustrasi seseorang mengikuti konsep ikigai (Gambar: Pexels/Julian Jatenberg) Bisakah Orang Indonesia Menerapkan Ikigai ? Konsep Ikigai bisa diterapkan oleh orang Indonesia maupun siapa pun di seluruh dunia. Meskipun konsep ini berasal dari budaya Jepang, prinsip-prinsip dasarnya universal dan dapat disesuaikan dengan nilai-nilai dan konteks budaya setempat, termasuk budaya Indonesia.
Penerapan Ikigai dalam konteks Indonesia mengharuskan individu untuk merenungkan dan menemukan apa yang mereka cintai, apa yang mereka baik dalam melakukannya, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat atau dunia, dan apa yang memberikan mereka rasa makna dan tujuan dalam hidup. Hal ini seringkali terkait dengan pencarian nilai-nilai spiritual, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta kontribusi positif terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar.
Baca juga: MISKONSEPSI TEKNOLOGI DIKALANGAN GURU PAUD
Dalam budaya Indonesia, nilai-nilai seperti gotong royong, harmoni sosial, dan rasa saling peduli dapat menjadi bagian penting dari penerapan Ikigai . Misalnya, seseorang mungkin menemukan tujuan hidup mereka dalam memberikan manfaat bagi komunitas lokal, mengembangkan potensi anak-anak muda, atau menjaga kelestarian lingkungan alam.
Dengan demikian, Ikigai bukan hanya konsep untuk individu di Jepang, tetapi juga merupakan kerangka kerja yang relevan dan bermanfaat bagi siapa pun yang mencari makna dan tujuan dalam hidup mereka, termasuk orang-orang Indonesia.
Referensi: Memahami Konsep Ikigai, Filosofi Orang Jepang Agar Hidup Bahagia Mengenal Ikigai, Filosofi Hidup Bahagia Orang Jepang
Ingin tingkatkan kualitas mengajar Anda? Bingung dimana tempatnya? Daftar di GuruInovatif.id sekarang untuk mendapatkan 7 hari gratis layanan premium! dan akses ke seluruh materi online course serta fasilitas lainnya!
Gabung membership guruinovatif.id
Penulis: Francois Rynasher Mamarimbing | Penyunting: Putra