Psikotes Tak Hanya Digunakan sebagai Proses Seleksi Peserta Didik Baru - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 04 Jul 2024

Psikotes Tak Hanya Digunakan sebagai Proses Seleksi Peserta Didik Baru

Psikotes menjadi alat bantu untuk memahami diri yang mulai marak digunakan dalam dunia pendidikan. Tes ini dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak atau peserta didik, baik dari capaian belajar hingga menemukan potensi yang ada di dalam anak.

Entry Level Assessment

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
281x
Bagikan

Dunia pendidikan merupakan dunia yang dinamis nan kompleks, karena terdapat interaksi antara tenaga pendidik, peserta didik, dan lingkungan belajar yang berperan penting dalam membentuk perkembangan dan prestasi akademik. Salah satu solusi untuk menghadapi tantangan di dalam dunia pendidikan adalah dengan memahami faktor-faktor psikologis. Karena faktor psikologis merupakan kunci untuk merancang pendekatan pembelajaran yang efektif dan berdaya guna.

Untuk mengenal faktor-faktor psikologis, maka pembahasannya tidak akan begitu jauh dari tes psikologi atau psikotes. Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai pentingnya penerapan psikotes dalam dunia pendidikan. Simak artikel ini hingga akhir.

Psikotes, Tes untuk Mengukur Kondisi Kognitif dan Emosional Individu

Psikotes adalah asesmen atau penilaian berbentuk tes tulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang berguna untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Hal ini juga dilakukan untuk mengukur kemampuan mental serta faktor pendukung lainnya seperti:

  • Prestasi

  • Kemampuan

  • Kepribadian

  • Intelegensi

Bisa dikatakan, psikotes merupakan asesmen atau penilaian yang tidak hanya mengukur IQ seseorang saja.

Penggunaan Psikotes di Bidang Pendidikan

Saat ini psikotes telah banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari bidang pendidikan, bidang sosial, bidang industri, hingga bidang pendidikan. Psikotes yang dilakukan dalam bidang pendidikan juga berperan dalam pengambilan keputusan. Contohnya, psikotes sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jurusan ilmu alam atau ilmu sosial yang harus ditempuh peserta didik yang akan naik kelas.

Seiring berkembangnya wawasan dan teknologi di era globalisasi ini, psikotes juga dapat diberikan kepada anak prasekolah. Biasanya hasil psikotes yang diperoleh di usia prasekolah akan berubah, karena perkembangan usia, pengalaman, proses belajar, stimulasi yang diberikan lingkungan, masalah emosi, atau masalah sosial. Hasil psikotes juga perlu diketahui oleh orang tua peserta didik. Karena dalam hasil tersebut juga terdapat saran-saran dari psikolog mengenai kondisi anaknya.

Kemajuan luar biasa yang terjadi dalam dunia pendidikan tak terlepas dari perubahan kurikulum serta percepatan materi pelajaran sekolah. Tak ayal, materi pelajaran yang diterima oleh generasi sebelumnya bisa jadi lebih cepat diterima oleh generasi yang muda saat ini. Oleh karena itu, orang tua menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas pendidikan dan juga moral anaknya. Dengan mengikutsertakan anak dalam psikotes, orang tua dan tenaga pendidik dapat terbantu untuk mengembangkan anak menjadi pribadi dengan karakter yang baik secara optimal.

Baca juga:
Memahami Karakter Peserta Didik sebagai Langkah Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas

Hasil psikotes juga menjadi media bagi anak untuk lebih memahami dirinya sendiri dengan jelas. Karena hasil psikotes akan menunjukkan aspek-aspek yang ada pada dirinya terutama kemampuan bernalar dan logis. Dari tes ini pula, anak dapat mengenali bakat, kemampuan, hingga potensi dirinya sendiri. Sehingga anak akan dapat diarahkan dan dibimbing dalam merencanakan masa depan, memilih pekerjaan, serta mengambil keputusan karir yang tepat dan akurat dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

Fungsi Psikotes dalam Bidang Pendidikan

Dalam praktik pelaksanaannya, hasil psikotes dapat memberikan data untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan:

  • Pemahaman diri (self understanding)

  • Penilaian diri (self evaluation)

  • Penerimaan diri (self acceptance)

Lebih rinci, psikotes memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi prediksi

Psikotes bisa menjadi alat untuk memprediksi potensi yang dimiliki anak atau peserta didik dengan pencapaian hasil belajar di masa depan.

2. Fungsi diagnosis

Psikotes dapat memberikan gambaran mengenai penyebab, karakteristik, gejala, maupun tanda-tanda lain yang bisa mengarah pada suatu gangguan, masalah atau penyakit yang mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik.

Psikotes Tak Hanya Digunakan sebagai Proses Seleksi Peserta Didik Baru
Psikotes dapat menjadi media untuk mewujudkan pendidikan inklusif (Gambar: Unsplash/ferzha herlambang)

3. Fungsi pengawasan (monitoring)

Psikotes dapat membantu melihat seberapa jauh perkembangan serta kemajuan peserta didik mulai ketika ia diterima di sekolah, mengikuti kegiatan belajar, maupun aktivitas lain yang dilakukan dan diikuti di sekolah. Bila peserta didik tidak mengalami kemajuan atau perkembangan, maka perlu untuk mengambil tindakan intervensi berupa bimbingan dan penanganan khusus bagi peserta didik tersebut.

4. Fungsi evaluasi

Berkaitan dengan fungsi pengawasan, hasil tes terdahulu yang diperoleh peserta didik bila dinyatakan bermasalah akan dikenai tindakan intervensi berupa bimbingan atau penanganan. Setelah tindakan intervensi tersebut, maka sesi psikotes berikutnya diperlukan untuk mengetahui efektivitas dari pemberian tindakan intervensi tersebut.

Baca juga:
Asesmen Awal Pembelajaran sebagai Langkah Krusial dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Tinggi

Psikotes menjadi alat yang diciptakan dengan tujuan untuk mengungkap aspek-aspek psikologis tertentu dari seorang individu. Hasil data yang diperoleh, kemudian dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, membuat perencanaan hingga penanganan kasus-kasus tertentu.

Aspek-aspek yang diungkap dalam psikotes meliputi:

  • Tes intelegensi umum

  • Tes bakat

  • Tes kepribadian

Untuk membantu orang tua, tenaga pendidik, sekolah, hingga pemegang kebijakan, Guruinovatif.id menghadirkan alat psikotes, yakni Entry Level Assessment (ELA). ELA merupakan seperangkat instrumen psikotes yang dapat mengukur kemampuan peserta didik. ELA turut memberikan laporan mengenai kebutuhan belajar peserta didik apa saja yang perlu disediakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif. Hal ini menjadi salah satu langkah nyata dari Guruinovatif.id untuk berkontribusi dalam mewujudkan pelayanan pendidikan negeri yang berkualitas.

ELA bisa menjadi solusi yang diperlukan oleh tenaga pendidik, sekolah, hingga Dinas Pendidikan untuk merancang dan menyusun rencana pembelajaran serta kebijakan pendidikan yang berfokus dalam pengembangan anak atau peserta didik.

Psikotes merupakan alat bantu untuk mengenali dan memahami kondisi pribadi seseorang. Seiring berkembangnya waktu, psikotes juga digunakan dalam dunia pendidikan guna mengidentifikasi dan memahami potensi serta kebutuhan belajar peserta didik. Hasil dari psikotes pada anak atau peserta didik, juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan rencana dan kebijakan belajar yang berfokus pada peserta didik.

Akses instrumen psikotes ELA di sini

Referensi:
Implementasi Tes Psikologi dalam Bidang Pendidikan
Pentingnya Memahami Faktor Psikologi Dalam Dunia Pendidikan: Kunci Kesuksesan Dalam Membangun Generasi Unggul
Pengertian Psikotes: Manfaat, Tujuan, dan Macam-macamnya


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Kementerian Agama Gunung Kidul Sambut Baik Kehadiran Entry Level Assessment (ELA)
2 min
GuruInovatif.id Selenggarakan Workshop Entry Level Assessment Bersama Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jawa Tengah
2 min
GuruInovatif.id Selenggarakan Workshop Entry Level Assessment Bersama Dinas Pendidikan Bantul
1 min
Asesmen Awal Pembelajaran sebagai Langkah Krusial dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Tinggi
3 min
Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta Sambut Baik Kehadiran Entry Level Assessment (ELA)
2 min
Sekolah Favorit di Pasuruan Turut Selenggarakan Implementasi ELA Selama 4 Hari!
1 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar