Pentingnya Kesehatan Mental Guru Madrasah
Indah Maulida Agustini
MI Al Ihsan Pamulang
Email: Indahmag24@gmail.com
Guru merupakan stakeholder pendidikan di sekolah karena berperan penting terhadap keberhasilan pendidikan. Tak hanya berfokus pada akademik siswa namun guru juga harus fokus pada minat dan bakat siswa yang dapat dimaksimalkan melalui kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Hal itu seperti yang tertuang dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 ayat 2 yang menyebutkan bahwa pendidikan merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian pengabdian kepada masyarakat. Lebih lengkap lagi menurut Fatchul (2011) bahwa guru bertugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Selain itu, guru juga bertanggung jawab dalam proses mengajar, memiliki ruang untuk dikondisikan dan diarahkan yaitu ruang kelas tempat siswa belajar dan berinteraksi. Hal demikian yang menyebabkan tugas dan tanggungjawab guru cukup banyak, ditambah tanggungjawab administrasi yang terkadang harus dikerjakan di rumah.
Di MI Al Ihsan Pamulang, kegiatan belajar mengajar berlangsung dimulai pada Senin – Kamis pukul 07.00 – 14.30 dan Jumat 07.00 – 11.10 WIB. Sebelum KBM, guru bersama siswa mengikuti kegiatan bimbingan quran (BQ) di ruang kelas masing-masing lalu dilanjutkan hingga KBM berakhir menurut jenjang kelas dan jadwal pelajaran yang berlaku. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan pembelajaran seperti demikian yang membuat guru madrasah mudah stres dan jatuh sakit. Faktor penyebabnya adalah kebanyakan guru memiliki tanggung jawab ganda untuk mengurus rumah, sekolah, dan studi dalam waktu yang bersamaan serta tanggungjawab lain yang bersifat pribadi. Maka dari itu, kesehatan mental guru-guru madrasah harus diperhatikan agar mereka dapat melaksanakan tanggungjawabnya secara maksimal.
Kesehatan mental menurut WHO (2022) yaitu kesejahteraan seseorang untuk menghadapi berbagai permasalahan yang sesuai dengan kemampuannya untuk kebaikan dirinya sehingga berpengaruh baik pula terhadap orang-orang di sekelilingnya. Guru yang sehat mental dan fisiknya maka dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.. Adapun cara yang dapat dilakukan oleh guru madrasah dalam menyelamatkan mentalnya yaitu diselaraskan dengan syariat Islam. Menurut Pratama dkk (2023), kesehatan mental dapat diamalkan melalui sholat, dzikir, membaca Al-Quran, puasa dan haji. Kelima ibadah tersebut jika diamalkan karena Allah SWT, maka atas izin-Nya kesehatan mental guru madrasah dapat terselamatkan. Jika diamalkan dalam keseharian guru madrasah (kecuali haji karena diwajibkan bagi yang mampu), tanggungjawab guru akan terlaksana secara maksimal.
Referensi:
https://www-who-int./
https://jdih.kemenkeu.go.id/
Wardhani, R. D. K. (2017, May). Peran kesehatan mental bagi guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP (Vol. 1, No. 2).
Pratama, Y. H., Anargya, A. R., & Rosidah, A. S. (2023). Kesehatan Mental Dalam Islam. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE), 2(2), 192-197.
Penyunting: Putra