Daripada Mengutuk Kegelapan, Lebih Baik Menyalakan Secercah Lilin - Guruinovatif.id

Diterbitkan 08 Des 2023

Daripada Mengutuk Kegelapan, Lebih Baik Menyalakan Secercah Lilin

Nelson Mandela pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Melalui pendidikan, seseorang akan menjadi manusia yang seutuhnya, sehingga memiliki kecenderungan untuk memanusiakan manusia lainnya. Dan guru bahagia adalah garda terdepannya.

Seputar Guru

2791x
Bagikan

Pendidikan adalah proses kehidupan, maka semesta adalah sebaik-baiknya guru kehidupan. Pendidikan bukanlah ruang tertutup yang membutakan seseorang melihat dunia, ia adalah horizon yang tinggi dan memungkinkan seseorang melihat dunia sesungguhnya. Demikian buku bukanlah teks rigid yang membuat seseorang kerdil dengan hafalan, melainkan jendela maha luas yang memungkinkan imajinasi seseorang berenang-renang didalamnya dan guru bak seniman yang mengajarkan ayat demi ayat kehidupan. Nelson Mandela pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Melalui pendidikan, seseorang akan menjadi manusia yang seutuhnya, sehingga memiliki kecenderungan untuk memanusiakan manusia lainnya.

Dengan kata lain, pendidikan adalah suatu modal bagi manusia untuk dapat bertahan hidup. Hal yang demikian menunjukkan bahwa pendidikan merupakan instrumen yang sangat penting untuk menikmati pengalaman hidup yang terbaik. Dan guru merupakan garda terdepan menentukan suatu kualitas pendidikan yang baik. Di Indonesia sendiri, banyak orang sangat memuliakan guru namun menghindarkan cita-cita masa depannya sebagai guru. Banyak orang yang yakin menjadi manusia mulia adalah manusia yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat, namun banyak orang menggunakan profesi guru sebagai profesi pilihan terakhir. Apa yang salah dengan profesi guru di negara kita?

Sebuah data mencengangkan yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Februari 2023, bahwa guru adalah pemegang prosentase tertinggi korban pinjaman online (pinjol) ilegal yaitu sebesar 42% (detik.com). Belum lagi berita-berita yang beredar dengan banyaknya guru honorer yang dibayar sangat tidak layak. Misalnya, baru baru ini viral seorang guru berasal dari SMP di NTT yang sudah 10 tahun mengajar dan tidak digaji, hingga tinggal di perpustakaan. Banyak orang yang berpendapat, kalau mau kaya jangan jadi guru, guru itu kerja ikhlas. Nyatanya, setelah kerja ikhlas masih saja belum selesai dengan berbagai problematikanya. Guru selalu dilabeli dengan istilah pahlawan tanpa tanda jasa, yang cukup dibayar dengan doa dan ucapan terima kasih.

Itulah yang menyebabkan kekagetan Bapak Presiden Joko Widodo, di momen HUT PGRI ke-78, bahwa tingkat stres guru lebih tinggi dari profesi lain. Hal ini diungkapkan menurut lembaga riset internasional, RAND Corporation, 2022. Hal-hal yang membuat tingkat stres guru lebih tinggi dari profesi lain diantaranya, permasalahan peserta didik, perubahan kurikulum dan perkembangan teknologi. Sedangkan selama ini guru dituntut untuk mampu mengajar dan mendidik peserta didik, mengantarkan anak menuju ke pintu gerbang kesuksesan. Semua mekanisme dan prosedur diatur sedemikian rupa. Peserta didik bermasalah di sekolah adalah tanggung jawab guru, siswa tidak mampu menerima pembelajaran adalah tanggung jawab guru, bahkan peserta didik mengalami gangguan kesehatan mental sehingga mengganggu aktivitasnya di sekolah, adalah tanggung jawab guru. Lalu jika guru mengalami gangguan kesehatan mental di sekolah, tanggung jawab siapa?

Sayangnya hari ini beberapa dari guru-guru kita berada dalam lingkaran setan yang tiada hentinya. Saya gambarkan seperti ini. Berbagai permasalahan pendidikan hari ini, guru berusaha menyalahkan pemimpin, pemimpin menyalahkan pemerintah dan pemerintah kembali menyalahkan guru. Hal ini diungkapkan oleh Ryan Okta Pratama, salah seorang influencer yang fokus dibidang pendidikan. Sebuah studi oleh Yin et al (2022) yang berjudul “Power Increases Perceptions of Other’s Choices, Leading People to Blame Others More”, menemukan bahwa individu yang berkuasa cepat menyalahkan orang lain karena mereka menganggap mereka (sub-ordinat/bawahan) mempunyai lebih banyak pilihan dalam situasi. Yang artinya jika kita mencoba menyalahkan orang yang lebih berkuasa, kerap pada akhirnya disalahkan. Apalagi menyalahkan situasi apapun, tidak akan merubah apapun. 

Ada pepatah yang mengatakan daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin. Meski kita tahu dengan satu lilin, dunia ini tidak akan terang. Setidaknya dengan segala polemik yang ada, mari kita genggam bersama untuk perlahan memulai solusinya. Tentunya dari diri kita, sebagai seorang guru. Menjadi guru yang bahagia dan pembelajar sepanjang hayat adalah sebuah lilin kecil untuk menerangi segala kepekatan gelapnya permasalahan ini. Refleksi, selalu berpikir positif dan menjaga kewarasan adalah sebuah kewajiban seorang guru, selain mengerjakan segala kewajiban dan tuntutan. Jadi jika ada yang bertanya gangguan mental pada guru, lantas tanggung jawab siapa?

Tanggung jawab kita semua, khususnya diri sendiri untuk mengambil jeda sebagai refleksi diri. Istirahat boleh, menyerah jangan. Terus bahagia dan memperbaiki diri dengan menjadi pelajar kehidupan sepanjang hayat saya yakin tidak se-melelahkan itu. Mengingat wajah-wajah tulus peserta didik kita yang haus ilmu, bimbingan kita, teman untuk berbagi cerita dan tentunya yang menyebut nama kita dalam doa-doanya. Sungguh kebahagiaan yang tidak dapat diukur dengan materi.

Daripada Mengutuk Kegelapan, Lebih Baik Menyalakan Secercah Lilin 


Penyunting: Putra

0

2

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Peluang Mudah Ini Bisa Membantu Para Guru Mendapatkan Penghasilan Tambahan
Peran positif AI dalam menjaga kesehatan mental guru menghadapi Era Society 5.0

Dita Pratiwi

Nov 30, 2023
1 min
Guru Sehat Mental, Murid pun Bahagia
2 min
BELAJAR DAN BERMAIN DI ERA DIGITAL
1 min
Guru Sawitan Bukan Guru Biasa
3 min
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Bagi Guru, Enam Cara Mewujudkannya

Supadilah, M.Pd.

Dec 04, 2023
7 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar