Pernahkah Bapak/Ibu menemui suasana kelas yang sangat chaos? Peserta didik mengobrol sepanjang pelajaran, ada yang tidur, makan di barisan belakang, bahkan ada yang dengan terang-terangan berselancar di media sosial lewat gawai mereka. Pernahkah Bapak/Ibu mengalami kesulitan mengontrol perilaku-perilaku peserta didik tersebut?
Apabila iya, itu berarti Bapak/Ibu belum memahami dengan baik teknik memanajemen kelas atau classroom management . Mengapa manajemen kelas penting? Apa tujuannya? Bagaimana Menerapkannya dalam pembelajaran? Simak penjelasan sampai akhir ya!
Apa itu Classroom Management? Secara general, kemampuan seorang tenaga pendidik dalam mengelola emosional peserta didik, mengelola kelas, dan memiliki rencana ajar yang rapi merupakan bentuk manajemen kelas. Selain itu, usaha yang dilakukan tenaga pendidik dalam mengontrol kelas tersebut merupakan langkah pertama untuk memaksimalkan potensi-potensi peserta didik dalam pembelajaran. Bahkan, perhatian terhadap perlunya menerapkan classroom management termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No 41, Tahun 2007 perihal standar proses untuk satuan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menyusun Rencana dan Metode Pembelajaran (Sumber: Canva) Lebih mendalam, Johanna Kasin Lemlech, dalam bukunya berjudul Classroom Management: Methods and Techniques for Elementary and Secondary Teacher mengatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha seorang tenaga pendidik untuk menata ekosistem dalam kelas dimulai dari perencanaan kurikulum, penataan prosedur, pengaturan lingkungan kelas, pemantauan kemajuan peserta pendidik, dan penerapan manajemen atas masalah yang akan timbul selama pembelajaran.Oleh karena itu, secara tidak langsung, manajemen kelas merupakan langkah awal untuk memanajemen Bapak/Ibu sendiri. Berikut merupakan beberapa metode classroom management yang dapat Bapak/Ibu terapkan dalam pembelajaran!
Penerapan Classroom Management Menurut pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwasanya pengelolaan kelas harus meliputi:
Tenaga pendidik mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik. Tenaga pendidik menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. Tenaga pendidik menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Tenaga pendidik menghargai pendapat peserta didik. Tenaga pendidik memakai pakaian yang sopan, bersih dan rapi. Pada setiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang dia punya. Tenaga pendidik memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan Apabila dirangkum, poin-poin di atas mengarah pada dua sasaran manajemen kelas yaitu pengelolaan fisik dan pengelolaan peserta didik. Pertama , pengeloaan fisik berkaitan dengan ketatalaksanaan situasional kelas meliputi pengaturan cahaya, tempat duduk, warna kelas, fasilitas pengajaran, penataan ornamen, dan kebersihan kelas. Sedangkan kedua , pengelolaan peserta pendidik meliputi pemberian stimulus dalam rangka membangkitkan dan mempertahankan kondisi motivasi peserta pendidik untuk secara aktif dan terlibat dalam proses pendidikan. Artinya, pengelolaan peserta didik merupakan salah satu perhatian dan urgensi yang harus Bapak/Ibu kuasai! Salah satu metode manajemen perilaku peserta didik yang bisa Bapak/Ibu laukan adalah dengan behaviour management atau manajemen perilaku.
Behaviour Management: Solusi Mengontrol Perilaku Peserta Didik Metode Behaviour Management dapat Bapak/Ibu terapkan dengan mengembangkan potensi dan mengurangi perilaku peserta didik yang tidak diinginkan. Secara singat, Bapak/Ibu bertugas untuk membantu peserta didik mempelajari tingkah laku yang tepat. Ada dua strategi dalam memaksimlakan behaviour management , yaitu strategi prevensi dan intervensi.
1. Prevensi Prevensi merupakan strategi pencegahan untuk perilaku bermasalah yang dilakukan peserta didik. Ada bebecara cara yang dapat Bapak/Ibu lakukan seperti menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan monitoring kegiatan peserta didik. Pertama , Bapak/Ibu perlu menyusun rencana terbaik agar peserta didik di dalam kelas selalu harmonis. Ajaklah mereka untuk membicarakan kesulitan, keinginan, dan harapan mereka ke depan. Dengan demikian, peserta didik merasa dirinya hadir dalam kelas. Perasaan tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri, pengelolaan emosional, dan motivasi mereka.
Mengajak Peserta Didik Berdiskusi dalam Kelas (Sumber: Canva) Kedua , Bapak/Ibu perlu memonitor perilaku peserta didik baik saat dengan sesama temannya maupun dengan tenaga pendidik. Kalau perlu, catatlah minat, bakat, dan informasi lainnya untuk lebih mempelajari peserta didik secara menyeluruh. Formulasikanlah strategi terbaik agar dapat lebih dekat dengan peserta didik. Namun, jika strategi prevensi tersebut masih kurang dapat mengontrol suasana kelas maka Bapak/Ibu dapat melakukan tahapan lebih lanjut, yaitu intervensi.
2. Intervensi Intervensi adalah cara untuk membentuk perilaku peserta didik dengan mengajarkan mereka contoh secara langsung. Bapak/Ibu dapat mengarahkan peserta didik mengenai hal-hal sensitif berkaitan dengan moral, adab saat di lingkungan sosial. Sebagai contoh, ajarkanlah peserta didik untuk mengangkat tangan terlebih dahulu saat ingin bertanya tentang sesuatu dalam pembelajaran.
Pengembangan peserta didik dengan behaviour management dalam kelas sangat penting dilakukan. Hal tersebut berkaitan dengan terciptanya kualitas peserta didik yang dapat membawa perubahan pendidikan bangsa Indonesia.
Demikianlah beberapa upaya yang dapat Bapak/Ibu terapkan dalam manajemen kelas . Dengan melakukan perencanaan yang matang, suasana pembelajaran akan menjadi lebih tertata dan rapi. Selanjutnya, Bapak/Ibu akan lebih mudah untuk melakukan kontrol kepada peserta pendidik berkaitan dengan rencana pembelajaran, kontrol emosional, dan perencanaan berkelanjutan perihal minat serta potensi yang peserta didik miliki. Akhir kata, semangat untuk para guru di seluruh Indonesia, Maju terus pendidikan bangsa!
Owh ya! salah satu langkah yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pembelajaran adalah dengan menjadi Member Premium GuruInovatif. Selain harganya yang sangat bersahabat, fitur-fitur dan event yang ditawarkan juga relevan dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jangan ragu, jangan segan, klink Link Pendaftaran sekarang juga! Selamat belajar bersama-sama!