Merdeka berbudaya adalah sebuah konsep yang menggabungkan kebebasan individu dan budaya. Konsep ini sangat penting untuk diaplikasikan dalam masyarakat kita khususnya di lingkungan sekolah, karena dapat membantu menjaga keragaman budaya dan kebebasan individu. Dalam konteks merdeka berbudaya, akhir-akhir ini harus kita akui bahwa begitu banyak tragedi yang mencoreng nilai-nilai budaya dengan kejadian yang terjadi khususnya di lembaga pendidikan sebagai salah satu sarana transformasi edukasi yang merusak makna dari merdeka berbudaya itu sendiri. Sebagai contohnya adalah bagaimana masih maraknya pemberitaan atau kejadian dengan sebutan âGuru Hitlerâ yang ditujukan bagi guru yang dianggap selalu berlaku kasar kepada peserta didik.
Dengan adanya sebutan âGuru Hitlerâ era sekarang ini juga sudah berhasil melahirkan generasi âMurid Hitlerâ dan âOrang Tua Hitlerâ mengapa? Cukup banyak kasus yang dapat kita jumpai di masa sekarang ini. Contoh yang dapat kita lihat atau kita baca dari berbagai sumber pemberitaan adalah bagaimana pelajar menganiaya guru dan sadisnya penganiayaan juga melibatkan orang tua atau keluarga peserta didik. Namun dalam goresan ini, bukan sejarah âHitlerâ yang akan dibahas tetapi berkaca pada peristiwa yang terjadi kita dituntut untuk melakukan refleksi dan berusaha memperbaiki diri melalui berbagai pelatihan guru agar âMerdeka Berbudayaâ tidak disalah artikan karena kesannya akan berdampak buruk. Selain melalui pelatihan, pendidik juga bisa mengikuti program sertifikasi guru atau kegiatan In House Training yang dapat meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru. Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan merdeka berbudaya yaitu sebagai berikut:
1). Menghargai Perbedaan dalam Merdeka Berbudaya Dalam merdeka berbudaya, menghargai perbedaan adalah hal yang sangat penting. Setiap peserta didik memiliki hak untuk memilih budaya dan keyakinannya sendiri. Oleh karena itu, sebagai guru kita harus menghargai perbedaan tersebut dan tidak memaksakan pandangan atau keyakinan kita pada mereka. Yang dapat kita lakukan adalah menuntun dan mengarahkan mereka untuk menjadi lebih baik dengan cara yang bijak. Menghargai perbedaan juga dapat membantu meningkatkan toleransi dan keterbukaan dalam masyarakat khususnya di lingkungan sekolah. Dengan saling menghormati, kita dapat belajar dari pengalaman dan perspektif orang lain, sehingga dapat memperkaya pemahaman kita tentang dunia. Keberagaman juga dimaknai sebagai karunia Tuhan yang patut dijaga dan dilestarikan.
Keterangan: Keberagaman murid SDN Fatubai
2). Saling Menghormati dalam Merdeka Berbudaya Saling menghormati merupakan salah satu praktik baik merdeka berbudaya. Hal ini melibatkan sikap terbuka dan menghargai pandangan orang lain, serta mempertimbangkan kepentingan bersama dalam setiap tindakan kita. Dalam saling menghormati, kita juga harus menghindari diskriminasi dan intoleransi terhadap siswa atau kelompok tertentu. Sebagai contoh, guru harus memperlakukan peserta didik secara adil, memberikan perhatian yang sama, menghormati hak-hak peserta didik dan tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap mereka serta mampu memberikan teladan dan edukasi kepada peserta didik untuk bagaimana agar mereka juga mampu melakukan sesuatu yang baik.
Keterangan: Pembiasaan menyalami guru sebelum dan sesudah pulang sekolah
3). Memperkuat Nilai-Nilai Kebangsaan dalam Merdeka Berbudaya Memperkuat nilai-nilai kebangsaan juga merupakan bagian dari upaya menerapkan praktik baik merdeka berbudaya. Hal ini melibatkan kesadaran akan identitas nasional kita sebagai bangsa Indonesia, serta menghargai keberagaman budaya yang ada di dalamnya. Dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan, kita juga harus memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kebhinekaan dan mempromosikan persatuan dilingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di unit satuan seperti bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau proyek yang diberikan. Contoh sederhana bisa dilihat disini .
4). Implementasi Upaya Menerapkan Praktik Baik Merdeka Berbudaya dalam Kehidupan Sehari-Hari Upaya menerapkan praktik baik merdeka berbudaya dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kita dapat mempraktikkan sikap terbuka dan menghargai perbedaan ketika berinteraksi dengan orang lain, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar. Selain itu, kita juga dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan dengan mengajak peserta didik mempelajari sejarah dan budaya Indonesia, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, kita dapat menjadi agen perubahan yang memperkuat merdeka berbudaya di lingkungan sekolah dan masyarakat.
5). Kolaborasi Dalam Menerapkan Praktik Baik Merdeka Berbudaya Untuk membentuk karakter peserta didik yang berbudaya, tentunya bukan tanggung jawab guru semata. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat melakukan berbagai upaya dan salah satu contohnya adalah selain melakukan edukasi terhadap peserta didik, guru juga dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti orang tua murid. Kolaborasi bersama orang tua murid menjadi cara yang efektif dimana kita tahu bahwa peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga. Melakukan kolaborasi dengan orang tua dapat menajdi satu ikatan untuk bertanggung jawab bersama dalam membentuk larakter anak. Memberikan laporan perkembangan anak secara berkala kepada orang tua murid adalah salah satu komunikasi yang dapat dilakukan oleh guru.
Keterangan: Kolaborasi bersama orangtua murid
âTidak ada yang sempurna di dunia ini. Namun dengan menyadari kelemahan kita dan berusaha memperbaiki adalah cara terbaik yang dapat kita lakukanâ
Salam dan bahagia...
#Guruinovatif #LombaArtikelS3 #ArtikelGI #LombaGI
Penyunting: Luqmanul Hakim