Pesatnya perkembangan teknologi sangat berdampak ke setiap aspek kehidupan, salah satunya yang dampaknya terasa sangat signifikan adalah di dunia pendidikan. Seiring dengan transformasi revolusi industri 4.0 yang berpindah ke 5.0 sebagaimana dikenalkan Pemerintah Jepang pada tahun 2019 lalu, menyebabkan kondisi ketidakpastian dan ambiguitas yang kita kenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) dengan muara akhirnya adalah super smart society, dimana teknologi akan selalu hidup berdampingan . Apakah hal ini berdampak negatif? Tentu dalam memandang suatu hal, akan ada dampak positif maupun negatif yang akan kita terima. Tentunya dengan perkembangan teknologi yang signifikan, pasti akan banyak kemudahan yang kita temukan di dalam kehidupan ini. Contohnya optimalisasi pembelajaran secara digital. Untuk mengimbangi perkembangan digitalisasi yang begitu pesat, pastinya sebagai guru, kita harus membekali para siswa untuk melek berliterasi digital.
Apa itu Literasi Digital?
Biasanya jika kita berbicara mengenai masalah literasi, yang dipikirkan adalah kegiatan menulis dan membaca. Padahal literasi tidak sesederhana itu. Menurut Education Development Centre, literasi ini adalah mengoptimalkan potensi dan keterampilan yang dimiliki individu dalam hidupnya. Sehingga berdasarkan definisi ini, literasi ini bermakna luas. Sementara literasi digital menurut Paul Gilster (2007) adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber. Dari definisi ini berarti sebagai pendidik kita harus bisa membekali para siswa untuk bisa memanfaatkan teknologi dalam mencari sumber informasi, membuat media pembelajaran seperti bahan presentasi, memilah informasi yang relevan dan bertanggung jawab serta mengkomunikasikan hasil temuannya
Bagaimana Cara Guru Inovatif Mendukung LIterasi Digital di Kalangan Siswa?
Sebagai seorang guru inovatif yang sadar akan perubahan zaman ini, sudah sepatutnya kita membekali para siswa sesuai zamannya. Yaitu kita siapkan anak didik kita ini untuk menjadi insan digital. KIta harus memahami dulu empat pokok pilar literasi digital, yaitu: 1. Kemampuan digital; 2. Budaya digital; 3. Etika digital; 4. Keamanan digital.
Keempat hal ini bisa kita integrasikan di dalam pembelajaran. Saat melangsungkan kegiatan pembelajaran, guru dapat mengajak siswa untuk aktif terlibat. Misal dalam memahami suatu topik di pembelajaran kewirausahaan terkait dengan media promosi produk. Guru sekarang tidak perlu lagi menjelaskan panjang lebar dengan menggunakan metode ceramah terkait definisi strategi promosi, jenis-jenis strategi promosi serta kekurangan dan kelebihan suatu metode promosi tertentu. Guru dapat mengajak siswa aktif berliterasi digital dalam mencari informasi dan menuangkan pemikirannya di dalam sebuah media menarik yang nantinya dapat dipresentasikan di depan teman-temannya di kelas. Salah satu media yang mudah untuk digunakan dalam pembuatan media presentasi adalah canva.
Bagaimana Canva Dapat Mengoptimalkan Literasi Digital Siswa di Kelas?
Canva merupakan salah satu media presentasi yang sering digunakan karena kemudahan dalam akses serta pengoperasinnya. Dengan menggunakan fitur akun belajar.id para guru serta siswa dengan mudah dapat menggunakan fitur-fitur premium di canva. Siswa pun dapat secara kreatif merancang topik yang akan dibahas dengan menggunakan template desain dari canva maupun saat mereka menggali kreativitasnya.
Di dalam kurikulum merdeka, kita mengenal Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan kokurikuler untuk menguatkan elemen profil pelajar pancasila. Di P5 yang dilaksanakan di SMAN Sumatera Selatan dengan tema kewirausahaan, diadakanlah projek Besejar (Berwirausaha Sambil Belajar). Salah satu bidang kewirausahaan yang diangkat adalah mengenai bisnis digital.
Pada kegiatan bisnis digital, siswa didorong untuk berpikir tumbuh (growth mindset). Mereka menggali ide, berkreasi dan membaca peluang bisnis yang relevan dengan digitalisasi. Muncullah berbagai macam ide seperti desain kaos, tote bag, komik, poster, dan lain-lain. Di dalam proses pembuatannya, platform Canva menjadi alat untuk para siswa berkreasi.
Di dalam fitur Canva, mereka memadukan desain dengan mudah dan indah. Karena relatif ringan dan mudah dioperasikan. Dalam prosesnya, para siswa pun bisa melatih literasi digital mereka terutama dalam mengoperasikan teknologi di dalam pembelajaran. Berikut beberapa hasil desain para siswa:
Poster Kreasi Siswa: Dok: Prillyand Z Siswa Kelas X.3 Desain Cover Buku. Dok: Fahmi Wijaya Siswa Kelas X.4 Desain Poster Kota Palembang. Dok: Fahmi Wijaya Siswa Kelas X.4 Jadi, menggunakan salah satu platform dalam kegiatan pembelajaran ternyata memberikan manfaat yang sangat besar, terutama dalam meningkatkan literasi digital siswa.
Penyunting; Putra