Hari Keluarga Internasional atau International Family Day diperingati setiap tanggal 15 Mei untuk mengkampanyekan pentingnya keluarga sebagai unit sosial yang fundamental dalam masyarakat. Peringatan ini merupakan bentuk dedikasi untuk mempromosikan nilai-nilai keluarga, memperkuat ikatan keluarga, dan meningkatkan kesadaran tentang masalah-masalah sosial yang mempengaruhi keluarga di seluruh dunia.
Perayaan Hari Keluarga Internasional dimulai pada tahun 1994 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keluarga sebagai unit sosial yang dapat mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengambil tindakan yang mendukung keluarga sebagai unit dasar masyarakat. Tema Hari Keluarga Internasional yang diperingati setiap tahun berbeda-beda tergantung pada isu-isu sosial yang relevan pada saat itu. Pada tahun ini tema Hari Keluarga International yaitu “Keluarga dan Perubahan Demografi” yang mengangkat isu seputar bagaimana dampak perubahan demografi terhadap kehidupan keluarga.
Perubahan demografi indonesia
Di negara Indonesia isu perubahan demografi sangat lekat dengan kata kunci “Bonus Demografi Indonesia”. Sudah banyak artikel dan penelitian yang menyebutkan bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan “Bonus Demografi” dari jumlah penduduk usia produktif yang melebihi jumlah penduduk usia tidak produktif. Hal ini tentunya akan memberi banyak dampak positif bagi Indonesia terutama terhadap produktifitas negara jika penduduk usia produktif tersebut bisa dikelola dengan baik potensinya oleh bangsa ini.Oleh karena itu, agar bonus demografi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal maka diperlukan dukungan dari keluarga dan masyarakat.
Keluarga memiliki peran penting dalam mendukung bonus demografi. Keluarga yang baik dapat memberikan pendidikan yang baik pula kepada anak-anaknya sehingga mereka dapat menjadi tenaga kerja yang produktif di masa depan. Selain itu, keluarga juga dapat memberikan dukungan moral dan sosial bagi anggota keluarga yang membutuhkan.
Selain Keluarga, pendidikan juga merupakan faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi. Pendidikan yang baik akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. Pendidikan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengurangi kemiskinan.
Namun, masih banyak keluarga di Indonesia yang belum mampu memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia antara lain keterbatasan akses dan kualitas pendidikan, kemiskinan, dan masalah kesehatan.
Pentingnya ikatan keluarga dalam memaksimalkan bonus demografi
Ikatan keluarga merupakan salah satu faktor pendukung dalam memanfaatkan bonus demografi. Ikatan keluarga yang kuat akan membantu memberikan dukungan moral dan sosial kepada anggota keluarga yang membutuhkan, serta membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Untuk memperkuat ikatan keluarga, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan interaksi keluarga, seperti: mengadakan acara keluarga, berkumpul untuk makan bersama, atau melakukan aktivitas bersama. Aktivitas-aktivitas ini dapat meningkatkan komunikasi antara anggota keluarga, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan rasa aman dan nyaman dalam keluarga.
Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Internasional pada tahun 2023 ini, mari kita bersama-sama memperkuat ikatan keluarga dan mendukung pendidikan di Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik. Dukungan yang dimulai dari keluarga dan masyarakat akan sangat membantu dalam memaksimalkan kualitas generasi emas Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian menuju Indonesia Emas 2045.
Penyunting: Putra