Pada saat mengajar Bahasa Inggris, Ibu Ani menulis kelas dengan menampilkan berbagai rumus tata bahasa (grammar ) secara sistematis. Peserta didik diminta mencatat dan mempelajari rumus-rumus tersebut mulai dari simple present tense , past tense , simple continuous tense , dan masih banyak lainnya. Setelah siswa mencatat, Ibu Ani maju ke depan kelas lalu memberikan berbagai contoh sesuai dengan konsep yang telah diberikan sebelumnya.
Nah! Tahukah Bapak/Ibu apabila penerapan pembelajaran Ibu Ani di atas dikenal sebagai pendekatan deduktif. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran deduktif? Apa saja karakteristiknya? dan Apa saja kelebihan serta tantangan dalam menerapkannya dalam pembelajaran? Simak artikel dengan seksama ya!
Pembelajaran Pendekatan Deduktif dan Teacher Centered Learning Pendekatan deduktif merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan formal modern. Setiap sekolah pada tataran kurikulum âsetidaknyaâ 2006 secara tidak langsung berfokus kepada pendekatan ini. Pada tahap tersebut, Guru memiliki kendali tertinggi dalam menjelaskan dan mendeskripsikan berbagai konsep dan teori pada materi ajar.
Pembelajaran deduktif berfokus kepada guru sebagai pemegang kendali kelas (Sumber: Canva) Secara definitif, James H.McMillan dalam bukunya yang berjudul âPendidikan Penelitian: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuranâ (2018) mengatakan bahwa pendekatan deduktif adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang dimulai dari pendefinisian secara teoritis atau konsep umum yang kemudian digunakan untuk merumuskan hipotesis atau prediksi dalam penelitian. Penjelasan McMillan tersebutlah yang menguatkan kedekatan antara pendekatan deduktif dengan metode pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL). Dimana guru mula-mula memulai kelas dengan pemberian teori lalu memberikan contoh sederhana dari teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut maka diperoleh lima karakteristik utama dari pendekatan deduktif sebagai berikut.
Orientasi pembelajaran berangkat dari hal-hal yang bersifat umum ke khusus Penekanan pembelajaran berfokus kepada analisis konsep dan teori Pembelajaran berfokus kepada guru sebagai pemegang kendali kelas atau TCL Siswa cenderung lebih pasif dan kurang terlibat aktif dalam kelas Fokus kepada pemahaman teori dan nalar kritis siswa Wah menarik sekali ya pendekatan deduktif tersebut. Setelah mengenai definisi dan karakteristik dari model pembelajaran ini, selanjutnya, yuk sama-sama kita ketahui apa saja sih kelebihan dan tantangan yang akan dihadapi dari pendekatan deduktif ini! Yuk simak artikel sampai akhir ya!
Kelebihan dan Tantangan Pendekatan Deduktif dalam Pembelajaran Poin utama dan terpenting dari pendekatan deduktif adalah terwujudnya pemahaman materi secara teoritis dengan lebih mendalam. Artinya, siswa diharapkan memiliki pengetahuan lebih komprehensif mengenai hal-hal umum dari suatu materi ajar. Masih banyak kelebihan lainnya dari pendekatan ini, berikut uraiannya.
1. Efisiensi dalam Pembelajaran Model pendekatan yang berfokus kepada guru sebagai pemegang kendali kelas dapat membuat pembelajaran jauh lebih efisien. Siswa hanya perlu berfokus kepada penjelasan konsep dan teori yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru. Oleh karena itu, pembelajaran jauh lebih ringkas sekaligus padat daripada model pembelajaran diskusi dua arah.
2. Meningkatkan Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Penekanan utama dari pendekatan deduktif adalah pemahaman secara umum ke khusus mengenai suatu teori. Pemahaman terhadap materi mendorong siswa untuk dapat menganalisis dan membuat perbandingan antara seperangkat teori A dan B sehingga dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan pengambilan keputusan siswa dalam memahami materi ajar.
Fokus pendekatan deduktif adalah pemahaman konsep secara menyeluruh (Sumber: Canva) 3. Memiliki Struktur dan Tujuan Pembelajaran yang Sistematis Salah satu kelebihan metode deduktif adalah tersedianya struktur dan tujuan pembelajaran yang jelas. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran deduktif berfokus kepada teori dan pemahaman konsep sehingga berbagai bentuk distraksi dapat terhindarkan.
Nah itulah beberapa kelebihan dari pendekatan deduktif. Namun, tentu saja untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal melalui pendekatan tersebut, ada beberapa tantangan yang harus Bapak/Ibu pahami terlebih dahulu. Apa saja hal tersebut? Yuk kita bahas!
1. Membatasi Kreativitas dan Inovasi Siswa dalam Pembelajaran Tantangan yang pertama berkaitan dengan terbatasnya keterlibatan peserta didik dalam kelas. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran pendekatan deduktif terfokus kepada pemahaman konsep yang terstruktur sehingga berbagai bentuk sudut pandang dan inovasi siswa mengenai suatu konsep menjadi terbatas. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus dapat lebih cermat dalam menyampaikan materi ajar agar aspirasi peserta didik tetap dapat dipahami dengan lebih mendalam.
2. Kelas Menjadi Tegang dan Monoton Pembelajaran TCL seringkali menyebabkan suasana kelas yang monoton. Siswa hanya menyerap pemahaman teori dan konsep yang diberikan lalu menerapkannya ke dalam beberapa contoh konkret. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa pendekatan deduktif bersifat dinamis. Kedinamisan itulah yang pada akhirnya kurang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan siswa yang beragam.
3. Kurangnya Pemetaan terhadap Kemampuan Individu Siswa Salah satu indikator terpenting dari Kurikulum Merdeka adalah untuk menciptakan seorang peserta didik yang tangguh dan berakhlak Pancasila. Tujuan mulia tersebut dapat diperoleh dengan cara melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga minat dan ketertarikan peserta didik dapat diperoleh secara menyeluruh. Konsep tersebut bersinggungan dengan konsep pendekatan deduktif yang terstruktur dan dinamis. Selain itu, pendekatan deduktif juga cenderung menerapkan satu konsep dan gaya ajar yang sama untuk semua peserta didik sehingga dapat mengurangi efektivitas pembelajaran bagi semua individu dalam kelas.
Demikianlah beberapa informasi perihal pendekatan deduktif dalam pembelajaran yang dapat kami sampaikan. Kami berharap Bapak/Ibu dapat menjadikan artikel ini sebagai sumber reflektif dan pembelajaran sehingga dapat mewujudkan pendidikan bangsa pada tahap yang lebih maksimal. Selain itu, kami juga berharap Bapak/Ibu dapat jauh lebih eksploratif dan inovatif dalam mengembangkan berbagai pendekatan kepada siswa sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih maksimal. Semangat untuk semua guru di Indonesia, maju terus pendidikan bangsa! Salam Inovatif!
Ayo tingkatkan kualitas sekolah Bapak/Ibu dengan In House Training!
Melalui program tersebut! Anda dapat memperdalam segala informasi tentang Kurikulum Merdeka dan metode pembelajaran terbaik bagi pendidikan di sekolah Anda! Selain itu, Bapak/Ibu bisa memilih dan menentukan jadwal pelaksanaan program secara fleksibel sehingga tidak mengganggu rangkaian kegiatan di sekolah. Kami tunggu ya di program In House Training! Mari bersama-sama kita tingkatkan prestasi sekolah Anda! Hubungi kami segera atau klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut ya! Salam Inovatif.
Penulis: Yandi Chidlir Penyunting: Putra