Latar Belakang Penerapan MIKIR
Pandemi Covid-19 membuat wajah baru dalam pendidikan Indonesia. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) No 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR),maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (daring ) sejak bulan Maret 2020. Banyak pendekatan, metode dan sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh pemangku kebijakan dan tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh.
SMA Negeri 1 Pasie Raja melaksanakan PJJ terhitung semenjak dikeluarkannya Instruksi oleh Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang meliburkan sekolah-sekolah di Aceh sejak Senin (16/3/2020). Didalam pelaksanaan PJJ tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh tenaga pendidik maupun peserta didik di SMA 1 Pasie Raja . Dari hasil survei dan analisis yang dilakukan, saya sebagai pendidik memperoleh beberapa faktor utama yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa PJJ di SMA Negeri 1 Pasie Raja adalah :1)penguasaan teknologi yang masih minim oleh pendidik dan peserta didik; 2) keterbatasan sarana prasarana (23 % yang memiliki HP); 3) jaringan internet; 4) pembiayaan.
Tujuan Metode MIKIR
Adapun tujuan praktik baik ini adalah menemukan metode yang mampu menjawab tantangan PJJ di SMA Negeri 1 Pasie Raja untuk bisa mewujudkan pendidikan yang layak dengan pelayanan prima kepada peserta didik dan mengawal kualitas belajar supaya tujuan pendidikan dapat tercapai.
Penjelasan
MIKIR merupakan akronim dari Melaksanakan Pembelajaran Daring dan Luring; Kritis, Konstektual dan Berdaya Guna; Intens Melakukan Refleksi; dan Relevan dengan Keadaan Peserta Didik dan Orangtua .Dalam pelaksanaan metode ini terjadi sinergitas antara kepala sekolah, guru, orangtua dan peserta didik.
1.Melaksanakan Pembelajaran Daring dan Luring .
Didalam pelaksanaan pembelajaran daring ini saya menggunakan Blog, Pemilihan media Blog ini lebih efektif dikarenakan beberapa faktor yaitu (1).Penggunaannya sesuai dengan kondisi peserta didik yang memiliki keterbatasan kuota internet;(2).Media blog juga memudahkan dalam mengakses materi dan tugas yang diberikan;(3).Ketersediaan waktu dalam mengakses Blog memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan semangat dalam mengumpulkan tugas; (4).Pemberian tugas di dalam blog bisa beragam, saya menggunakan aplikasi powtoon,bandicam dan google site sehingga penugasan tidak monoton.
Sumber : Blog Guru: https://elisyasovia.blogspot.com/
Pembelajaran luring bagi peserta didik yang tidak memiliki media penunjang pembelajaran daring dilakukan dengan pola â4Mâ (membagi kelompok, mengantar tugas, monitoring dan menjemput). Ide penerapan mekanisme 4M dilakukan dengan pembagian kelompok belajar untuk memudahkan interaksi dalam mengerjakan tugas dan setiap kelompok mendapatkan buku paket dari sekolah dan pendidik menyiapkan LKPD yang akan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan KD dan indikator materi pembelajaran.
Foto Dokumentasi Program 4 M
Sumber : Laporan BDR Guru
2. Kritis dan Konstektual dan Berdaya Guna
Saya membuat powtoon mengenai covid-19 dan google site dengan video mengenai materi yang memunculkan perdebatan,sehingga interaksi peserta didik dan pendidik tetap terjadi dan LKPD yang bertujuan untuk menimbulkan pemikiran kritis dan berdaya guna di masa pandemi, sedangkan untuk penugasan saya meminta peserta didik untuk menyikapi materi pembelajaran dengan menerapkan pembuatan komik pembelajaran sejarah, menggunakan media Canva dalam pembelajaran Antropologi dan pembelajaran kontekstual dengan meminta peserta didik untuk mencari tahu mengenai wabah yang pernah melanda Indonesia dan meminta mereka mengaitkan dengan pandemi Covid 19.
Komik Digital yang dibuat siswa
Poster yang dibuat peseta didik melalui Aplikasi Canva
3. Intens Melakukan Refleksi
Refleksi yang dilakukan melalui komentar yang dilakukan oleh peserta didik dalam Blog guru mengenai pembelajaran per KD yang telah dilakukan. Komentar yang diberikan ini menjadi masukan sekaligus penilaian bagi guru untuk instrument pelaksanaan pembelajaran guru. Selain melalui komentar peserta didik diberikan kesempatan untuk mengisi angket yang telah disediakan oleh guru bagi pembelajaran luring. Dengan adanya refleksi ini, maka pembelajaran pada masa pandemi bisa berjalan dengan lancar. Hasil refleksi tidak hanya mengenai minat peserta didik saja tetapi juga sejauhmana pendidik menilai diri sendiri selama PJJ.
4. Relevan Dengan Keadaan Peserta Didik Dan Orangtua.
Dalam pembelajaran sejarah peserta didik diberikan kebebasan memilih moda pembelajaran yang ingin dilakukan. Sebagai contoh dalam tugas mengenai pembuatan makalah tentang tokoh nasional. Peserta didik boleh mengerjakan dengan menggunakan laptop bagi yang mempunyai laptop tanpa harus memprint tugas tersebut dan langsung dikirimkan ke wa guru yang bersanggutan. Bagi peserta didik yang tidak memiliki laptop, tugas tersebut boleh ditulis dalam buku catatan dan dikumpulkan kepada guru dalam waktu yang telah ditentukan.
Foto Tugas Siswa Daring Dan Luring
Sumber : Dokumentasi pribadi guru melalui Whatshaap dan tugas peserta didik
Hasil, dampak atau perubahan dari metode MIKIR
Metode âMIKIRâ mampu menjawab tantangan PJJ di SMA Negeri 1 Pasie Raja dengan adanya sinergitas antara sekolah, orangtua dan peserta didik. Penggunaan berbagai aplikasi yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik menciptakan proses pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif dan pendidikan bisa dirasakan oleh semua peserta didik meskipun dalam masa pandemi covid-19.