Majunya suatu negara salah satunya dapat dilihat dari pola tingkah laku masyarakatnya yang dapat bertindak secara dewasa atas dirinya sendiri maupun orang lain. Jika dilihat dari banyaknya fenomena remaja saat ini, apakah Indonesia bisa disebut semakin dewasa dengan umurnya yang sudah menginjak angka 78. Fenomena remaja yang terjadi menunjukkan bahwa adanya degradasi moral yang saat ini dialami oleh bangsa Indonesia.
Masa depan suatu bangsa sesungguhnya dipegang oleh para pemudanya tak lain merupakan masyarakat yang berada pada usia remaja, maka dari itu penting sekali bangsa ini untuk meningkatkan kualitas para pemudanya untuk Indonesia yang lebih baik. Pendidikan dapat dijadikan alternatif pencegahan dalam perannya menciptakan peserta didik yang berkarakter. Pendidikan sebagai alternatif pencegahan diharapkan bisa meningkatkan mutu peserta didik dalam berbagai aspek yang bisa mereduksi penyebab berbagai problem karakter bangsa.
1). Pendidikan Karakter di Dunia Pendidikan
Pendidikan karakter merupakan gabungan dari dua kata yakni pendidikan dan karakter, menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan karakter adalah daya ataupun upaya untuk memajukan pikiran, jasmani dan juga budi pekerti supaya selaras dengan lingkungan sekitar dan juga alam. Dengan upaya menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti yang senantiasa bertaqwa, nasionalis, tangguh dan juga mandiri adalah cita-cita bangsa Indonesia, namun perlu upaya untuk mewujudkannya karena permasalahan sosial yang akhir-akhir ini kita dengar adalah tentang tawuran para pelajar di Indonesia.
Betapa maraknya permasalahan yang terkait dengan dunia pendidikan. Permasalahan yang lain diantaranya adalah degradasi moral, akhlak dan budi pekerti yang kini ada di lingkungan pendidikan, misalnya saja adalah mencotek teman pada saat ulangan, tidak patuh pada nasehat guru, tidak mau bersalaman ketika bertemu dengan guru, membuka pintu tanpa mengucapkan salam, tidak bertegur sapa ketika bertemu dengan guru, berbicara lantang ketika dengan orang yang lebih tua, tidak segera melaksanakan salat dan masih banyak lainnya. Hal ini menunjukkan kurangnya keberhasilan penguatan pendidikan karakter di sekolah bersama guru maupun di rumah dengan orangtua serta lingkungan dengan masyarakat.
2). Pendidikan Karakter untuk Generasi Emas 2045
Dengan upaya menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti yang senantiasa bertakwa, nasionalis, tangguh dan juga mandiri adalah cita-cita bangsa Indonesia. Esensi pencapaian pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi sebuah keharusan karena sebuah pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi peserta didik yang cerdas, namun juga mempunyai jiwa budi pekerti dan sopan santun. Sehingga keberadaannya di lingkungan masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain.
Pendidikan karakter sebagai akar dari generasi emas 2045 merupakan salah satu kekuatan utama untuk membangun NKRI secara efektif menjadi bangsa yang besar, maju, jaya dan bermartabat. Dimana generasi emas 2045 berupaya mengembangkan sikap positif yang berlandaskan IESQ sehingga generasi 2045 nantinya mempunyai mental yang siap untuk bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
3). Karakter Integritas Peserta Didik
Di Indonesia masih banyak tantangan dan ancaman bagi anak untuk dapat bertumbuh dan berkembang tanpa adanya hambatan. Seperti banyak kasus terjadi yang melibatkan anak-anak. Hal tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan fisik maupun psikis. Peran pemerintah, keluarga dan masyarakat sangat berarti terhadap perlindungan anak dan seharusnya masalah ini harus menjadi fokus perhatian yang tidak bisa dikesampingkan. Tanpa karakter integritas yang ditanamkan pada mahasiswa, tindak korupsi, kolusi dan nepotisme ke depannya akan terus terjadi.
Integritas sebagai nilai, adalah keputusan seseorang untuk bertindak sesuai dengan kenyataan, yang berarti tidak memanipulasi suatu situasi dengan berbohong atau menipu orang lain demi keuntungan pribadi. Penguatan pendidikan karakter dimulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut ke lingkungan sekolah yang akan berdampak pada kehidupan masyarakat.
4). Peran Sekolah dalam Membentuk Karakter Integritas
Sejatinya peran sekolah sangat penting untuk membentuk karakter integritas peserta didik. Sekolah merupakan wadah untuk membentuk karakter peserta didik sesuai yang diharapkan. Hal yang tidak bisa dipungkiri yakni peran pendidik sebagai aktor pendukung. Sekolah seharusnya mampu membina pendidik untuk dapat berjalan secara seimbang dengan tujuan sekolah. Pendidik harus dibekali berbagai macam pengetahuan yang mumpuni dengan cara membekali pendidik untuk mengikuti pelatihan guru, pelaksanaan In House Training (IHT) di sekolah, selain itu sekolah juga harus menentukan kelayakan guru melaksanakan tugas melalui sertifikasi guru. Sehingga dengan berbagai ilmu yang dimiliki pendidik, maka pembentukan karakter integritas yang diinginkan akan mudah untuk dilakukan.
5). Lost and Found Box Inovasi untuk Menguatkan Karakter Integritas
SD Laboratorium UM Kota Blitar menjadi salah satu sekolah favorit dan bermutu di kota Blitar yang paling banyak diminati masyarakat, hal ini lantaran banyaknya prestasi yang diraih dari tingkat nasional maupun internasional. SD Laboratorium UM, memiliki visi yakni terwujudnya sekolah dasar mencetak lulusan Pancasila yang beriman, takwa, santun dan memiliki daya saing tinggi di era global serta unggul dalam prestasi. Berdasarkan visi tersebut, SD Laboratorium UM memiliki salah satu misi yakni menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan karakter dan budaya melalui pembiasaan-pembiasaan positif penuh keteladanan guna menghasilkan lulusan yang berkarakter.
Terdapat program-program inovatif sekolah guna penguatan karakter anak, sesuai dengan lima nilai dasar Pancasila sebagai wujud karakter bangsa yang hendak dicapai. Salah satu inovasinya yaitu “Lost and Found Box”. Lost and Found Box adalah inovasi untuk mengetahui proses perencanaan penguatan pendidikan karakter berdasarkan nilai integritas di sekolah, pelaksanaan program lost and found box di sekolah, serta dampak pelaksanaan program lost and found box di sekolah.
Dampak dari penggunaan “Lost And Found Box” lebih menekankan pendidikan karakter pada pembentukan karakter peserta didik dalam aktivitas pembelajaran di era revolusi industri 4.0. Oleh karena itu penelitian ini tergolong masih baru karena belum banyak yang menyinggung tentang strategi sekolah dalam rangka penguatan pendidikan karakter yang diambil dari lima nilai dasar Pancasila sebagai wujud karakter bangsa yang hendak dicapai melalui pembinaan peserta didik.
Karakter integritas yang dibangun dengan bantuan Kurikulum Merdeka dan memunculkan inovasi Lost And Found Box tentu sangat membantu Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045. Karena penghambat terbesar kemajuan negara kita adalah korupsi, maka dengan inovasi ini tentu akan meujudkan cita-cita negara Indonesia menjadi suatu negara maju.
#Guruinovatif #LombaArtikelS3 #ArtikelGI #LombaGI
Penyunting: Luqmanul Hakim