Pendidikan di Indonesia saat ini telah menjadi pendidikan yang inklusif, artinya semua rakyat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan termasuk siswa berkebutuhan khusus. Perkembangan literasi digital penting bagi seluruh siswa termasuk siswa tunanetra. Pentingnya literasi digital bagi siswa tunanetra untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Fitur aksesibilitas pada alat-alat digital saat ini membantu siswa tunanetra untuk membangun dan meningkatkan literasi digital. Google Form merupakan salah satu fitur digital dapat berupa kuis, pertanyaan, voting , formulir dan lain-lain yang dapat digunakan dalam membangun dan meningkatkan kemampuan literasi digital, artinya Google Form dapat digunakan bagi siswa tunanetra sebagai media pembelajaran yang inklusif.
Tantangan Siswa Tunanetra dalam Literasi Digital
Siswa tunanetra sedang menggunakan Smartphone untuk mengakses Google Form (Sumber : Penulis Artikel) Menurut Ardhi Widjaya (2013 : 21) bahwa seseorang dikatakan tunanetra bila dalam pembelajaran ia memerlukan atau membutuhkan alat-alat maupun metode khusus atau dengan teknik-teknik tertentu sehingga dapat belajar tanpa penglihatan atau penglihatan terbatas. Pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa siswa tunanetra membutuhkan alat-alat maupun metode khusus dalam membangun literasi digital sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Keterbatasan yang dimiliki oleh siswa tunanetra tidak mematahkan semangat untuk mendapatkan informasi melalui platform digital. Informasi digital dapat diakses oleh siswa tunanetra menggunakan fitur aksesibilitas pada alat-alat digital dari tulisan atau gambar yang diubah menjadi suara sehingga informasi tersebut diterima oleh siswa tunanetra tanpa melibatkan penglihatan.
Google Form sebagai Media Literasi Digital yang Inklusif
Google Form atau Google Formulir adalah salah satu fitur dari Google yang menyediakan layanan berupa formulir, kuis, penghitungan suara, dan lain-lain. Fitur ini dapat digunakan untuk berbagai bidang salah satunya adalah bidang pendidikan. Google Form ini dapat digunakan guru sebagai media pembelajaran, media asesmen, dan evaluasi hasil belajar siswa. Google Form dapat digunakan dalam meningkatkan literasi digital bagi siapapun termasuk siswa tunanetra sehingga layanan ini memiliki sifat yang inklusif karena mampu menerima aksesibilitas yang membantu siswa tunanetra dalam mengakses informasi digital dengan mudah. Fitur aksesibilitas akan membaca seluruh tulisan dan gambar dalam google form tanpa terkecuali menjadi suara yang membantu siswa tunanetra untuk membaca isi dalam google form . Dalam penggunaan sebagai lembar kerja siswa, google form memiliki banyak tipe soal atau bentuk soal, seperti pilihan ganda, isian singkat, pilihan centang, dan lain-lain serta dapat menyisipkan berbagai bentuk media seperti gambar, video dan suara. Oleh karena itu, fitur ini sangat membantu dalam meningkatkan literasi digital siswa tunanetra karena melalui suara siswa tunanetra dapat mengakses informasi dengan mudah.
Berikut manfaat Google Form bagi siswa tunanetra :
Terbaca oleh aksesibilitas dengan mudah dan jelas. Mudah diakses atau digunakan. Menarik karena memiliki banyak variasi. Dapat menyesuaikan kebutuhan siswa. Meningkatkan keterampilan teknologi. Meningkatkan peluang dalam berpartisipasi mengikuti kuis, mengisis formulir dan aktivitas interaktif. Kemampuan literasi digital menggunakan google form dapat memberikan kesempatan siswa tunanetra untuk mengakses lebih banyak platform digital yang mudah digunakan sehingga semakin banyak platform digital yang diakses maka kemampuan literasi digital siswa tunanetra semakin kuat dan berkembang untuk mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan yang akan datang. Siswa tunanetra harus terus berkembang mengikuti era perkembangan zaman dan teknologi seperti saat ini, karena informasi-informasi yang dibutuhkan sangat memerlukan kemampuan literasi digital.
Kesimpulan
Penguatan literasi digital harus menyeluruh bagi seluruh individu termasuk siswa tunanetra. Google Form membantu siswa tunanetra dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan literasi digital. Aksesibilitas mengubah segala bentuk isi pada Google Form dalam bentuk suara sehingga siswa tunanetra dapat mengakses dengan mudah informasi-informasi. Digital tidak hanya berbentuk gambar dan video, yang tidak dapat diakses oleh individu dengan keterbatasan dalam visual, namun digitalisasi dalam suara sangat membantu individu dalam keterbatasan visual. Oleh karena itu, penguatan literasi digital melalui platform digital dapat diakses dengan pendekatan inklusif.
Penyunting: Putra