Pasca pandemi covid-19, Indonesia telah mampu bangkit dan memperbaiki kualitas pendidikan yang pernah mengalami learning loss. Kini dunia pendidikan di Indonesia telah banyak berinovasi dan membuat terobosan baru yang membawa kemajuan yang cukup signifikan bagi kualitas generasi bangsa. Di usia yang ke- 100 tahun kelak yaitu tahun 2045, Indonesia diharapkan telah melahirkan generasi emas. Selain itu, Indonesia diharapkan telah berhasil menempati posisi terbaik dunia bersama negara - negara maju lainnya. Indonesia memiliki modal yang besar untuk mewujudkan harapan tersebut, yaitu kekayaan alam yang melimpah, kemajemukan budaya yang beragam serta penduduk yang besar. Oleh karena itu, jangan biarkan harapan besar ini hanya menjadi sebuah fatamorgana !
Pendidikan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai seorang pendidik, guru merupakan salah satu elemen yang diharapkan masyarakat dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencetak generasi yang unggul tak hanya dalam akademis melainkan juga non- akademis serta budi pekertinya. Lantas, apa saja yang harus dilakukan seorang guru sebagai daya dukung untuk mewujudkan generasi emas ? Pada artikel ini, penulis akan memaparkan pentingnya implementasi kurikulum merdeka sebagai salah satu solusi yang diklaim mampu mewujudkan Indonesia emas 2045.
Menilik dari kata merdeka yang terdapat pada nama kurikulum ini, kita dapat menemukan sebuah esensi yang artinya “kebebasan”. Kebebasan dalam suatu bingkai makna yaitu memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan kemampuan, keahlian serta bakat - minat yang dimiliki. Output dari Kurikulum Merdeka yaitu mampu melahirkan generasi - generasi yang cemerlang, karena peserta didik memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk dapat mendalami materi serta kompetensi yang diinginkan. Pembelajaran berbasis proyek menjadi ciri khusus dari implementasi kurikulum merdeka. Proyek yang dilakukan oleh para peserta didik secara mandiri maupun kelompok akan membantu dalam pengembangan keterampilan berproses dan berkarya. Kegiatan project based learning inilah yang akan melatih para peserta didik untuk berpikir kritis guna menganalisis suatu permasalahan dan menemukan solusi yang tepat.
Implementasi Kurikulum Merdeka mendukung terwujudnya masyarakat madani. Karena tidak hanya keterampilan dalam menyelesaikan suatu proyek saja, yang menjadi esensi dari Kurikulum Merdeka adalah penanaman karakter profil pelajar Pancasila. Karakter yang diharapkan tertanam pada peserta didik antara lain : beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ber- kebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Karakter - karakter inilah yang harus selalui dimunculkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga sangat relevan dengan sebuah harapan terwujudnya sebuah masyarakat madani yaitu masyarakat yang berbudaya. Generasi - generasi muda bangsa sangat penting mengenal budaya Indonesia yang majemuk. Hal ini dapat menjaga konsistensi serta kelestarian budaya - budaya Nusantara, selain itu dapat menumbuhkan sikap cinta tanah air. Sikap cinta tanah air ini wajib dimiliki oleh generasi emas Indonesia, sebagaimana pepatah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa menghargai jasa para pahlawan.
Dengan adanya implementasi Kurikulum Merdeka, maka mewujudkan generasi emas Indonesia bukan hanya isapan jempol belaka. Hal ini karena desain kegiatan pembelajarannya terbukti sangat mendukung terwujudnya generasi yang berdaya saing tinggi, kritis, unggul serta berbudi pekerti yang luhur. Tentunya, peran besar semua pihak yang saling bersinergi juga diperlukan guna mewujudkan Indonesia emas 2045.
Indonesiaku negeriku tercinta, negeriku yang kaya
Merah putih bendera berkibar menggambarkan semangat membara
Generasi bangsa memegang teguh, mencintai budaya
Tuk buktikan Indonesia emas bukanlah fatamorgana
Ditulis oleh : Wulan Setyaningrum, S.Pd.
Penyunting: Putra