Mengenal dan Menerapkan Teori Labelling dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 14 Apr 2023

Mengenal dan Menerapkan Teori Labelling dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan

Pendidikan merupakan ruang dinamika terbaik yang mempertemukan berbagai individu dengan kekhasan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebutlah yang dapat memberikan warna dalam kelas. Melalui pendekatan teori Labelling, Bapak/Ibu dapat memahami berbagai kekhasan siswa tersebut dengan lebuh mendalam.

Refleksi

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
2359x
Bagikan

Pendidikan merupakan ruang dinamika terbaik yang mempertemukan berbagai individu dengan kekhasan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebutlah yang dapat memberikan warna dalam kelas. Dengan demikian, sebagai orang tua kedua, Bapak/Ibu juga harus benar-benar memahami karakter siswa agar dapat mengambil tindakan terbaik untuk membantu mereka berkembang. Salah satu poin penting yang dapat Anda lakukan adalah dengan memberikan mereka julukan-julukan tertentu atau dalam dunia sosiologi disebut dengan labelling

Sebagai contoh, dalam kelas Bapak/Ibu dapat memberikan julukan siswa terdisiplin, ter-rajin, dan masih banyak lainnya. Langkah kecil tersebut dapat mendorong motivasi siswa. Selain itu, hindarilah labelling-labelling yang dapat menurunkan semangat mereka seperti “dasar pemalas!”, “bodoh”, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, sangat penting bagi Bapak/Ibu untuk lebih mengenal dan mempelajari teori labelling. Jadi tunggu apalagi! Yuk simak penjelasan dalam artikel ini ya!

Mengenal Teori Labelling 

Sebelum mempraktikkan teori labelling dalam pendidikan, Bapak/Ibu harus mengenal terlebih dahulu apa itu teori labelling. Secara historis, istilah labeling pertama kali muncul dalam buku berjudul Social Pathology (1951) yang ditulis oleh Edwin Lemert. Dalam bukunya, Lemert mengatakan bahwa fenomena kenakalan remaja di Amerika disebabkan karena lingkungan dan labelling yang diberikan masyarakat. Bagaimana bisa? Dalam penelitiannya, Lemert menjelaskan bahwa semakin seorang pelaku kejahatan dicemooh dengan berbagai cacian maka ia akan semakin memperkuat tindakannya. Wah bahaya sekali ya Bapak/Ibu. 

Mengenal dan Menerapkan Teori Labelling dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan
Memberikan apresiasi dapat mendorong semangat siswa (Sumber: Canva)

Pernyataan Lemert diperkuat oleh Howard Becker pada tahun 1963. Melalui bukunya yang berjudul Outsider: Studies in the Sociology of Deviance” (1963), Becker mengatakan bahwa penilaian seseorang melalui labeling dapat mempengaruhi sisi psikologis seperti perilaku, motivasi, dan dorongan. Oleh karena itu, pernyataan kedua tokoh tersebut telah memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana pemberian label dapat mempengaruhi kehidupan seorang individu.

Lalu, bagaimana posisi labelling dalam pendidikan? Yuk simak penjelasan sampai akhir ya!

Penerapan Teori Labelling dalam Pendidikan

Dalam pendidikan, labelling pada siswa menjadi salah satu indikator yang sangat penting. Sebagai contoh, saat seorang siswa (A) datang terlambat, Bapak/Ibu harus sebisa mungkin menghindari label-label seperti “Si Pemalas”, “Si Tukang Telat”, dan masih banyak lainnya. Hal tersebut sangat berbahaya bagi sisi psikologis sebagaimana yang telah dijelaskan Becker sebelumnya. Alih-alih berubah menjadi rajin dan disiplin, siswa (A) bisa jadi memiliki rasa dendam dan amarah yang dapat mempengaruhi fokusnya dalam pembelajaran. 

Sebagai rangka menciptakan kelas yang inklusif dan menyenangkan, Bapak/Ibu dapat memanfaatkan teori labelling untuk membangun kepercayaan diri siswa. Untuk mempermudah Bapak/Ibu mengenal teori labelling, berikut kami uraikan manfaat-manfaat  memberikan label kepada peserta didik. 

1. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Memberikan label positif kepada peserta didik dapat meningkatkan motivasi peserta didik selama pembelajaran. Bapak/Ibu dapat memulainya dengan memberikan apresiasi kepada mereka seperti label terdisiplin, terajin, tertegas, dan lain sebagainya. Langkah kecil tersebut dapat membuat peserta didik mengevaluasi dirinya sehingga dapat lebih mengembangkan diri ke arah yang jauh lebih baik lagi. 

2. Mengurangi Stereotype dan Memperkuat Nilai Kesetaraan

Seorang tenaga pendidik harus dapat bertindak adil kepada semua siswa. Dengan melakukan pendekatan terhadap teori labelling maka dapat memudahkan Bapak/Ibu untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan stereotip. Pemahaman terhadap hal tersebut sangat penting untuk mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.  

3. Menghindari Diskriminasi kepada Siswa

Salah satu kekhawatiran dalam pendidikan adalah pernyataan-pernyataan guyon yang menyakiti perasaan. Sebagai contoh, pelabelan bahwa siswa dari Sumatera bersifat keras, siswa dari Jawa yang halus, dan masih banyak lainnya perlu dihilangkan dalam pendidikan. Hal tersebut dapat memengaruhi bagaimana cara pandang siswa terhadap berbagai fenomena kebhinekaan dalam masyarakat sosial. 

4. Menambah Keharmonisan Siswa di dalam Kelas

Pelabelan yang baik dan inovatif kepada peserta didik dapat menambah kepercayaan diri mereka. Siswa yang percaya diri dapat lebih fokus, bersemangat, dan aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, Bapak/Ibu dapat memberikan apresiasi kepada siswa seperti memberikan julukan, pujian, dan label tertentu kepada siswa yang bersangkutan. 

Demikianlah manfaat-manfaat labelling dalam pendidikan. Sebagai agen perubahan dan aktor utama pembelajaran, Bapak/Ibu harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, lingkungan kelas yang terbebas dari stigma-stigma negatif seperti diskriminasi. Sebagai tenaga pendidik, Anda harus dapat memastikan bahwa semua peserta didik merasa terlibat dan mendapat dukungan selama proses belajar mengajar. 


Ayo tingkatkan kualitas sekolah Bapak/Ibu dengan In House Training!

Melalui program tersebut! Anda dapat memperdalam segala informasi tentang Kurikulum Merdeka dan metode pembelajaran terbaik bagi pendidikan di sekolah Anda! Selain itu, Bapak/Ibu bisa memilih dan menentukan jadwal pelaksanaan program secara fleksibel sehingga tidak mengganggu rangkaian kegiatan di sekolah. Kami tunggu ya di program In House Training! Mari bersama-sama kita tingkatkan prestasi sekolah Anda! Hubungi kami segera atau klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut ya! Salam Inovatif. 

In House Training GuruInovatif.id


Penulis: Yandi Chidlir
Penyunting: Putra

MERAH PUTIH
MERAH PUTIH
Berlaku hingga
03 Hari
03 Jam
03 Menit
03 Detik
Pilih Membership

0

8

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Memaknai Merdeka Belajar di Hari Guru Nasional
3 min
Fenomena FOMO dan Dampak Negatifnya Bagi Peserta Didik
5 min
5 Puisi Menarik Hari Pendidikan Nasional
2 min
Temukan Jati Dirimu Lewat 3 Cara Berikut Ini!
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi Dampak Penjajahan Bangsa Eropa bagi Indonesi
4 min
Hari Pendidikan Nasional 2024: Pidato Kemendikbudristek, Sejarah, dan Tema-Logo
5 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar