Guru merupakan agen terpenting dalam dunia pendidikan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Filosofi Ki Hajar Dewantara menyebutkan peran guru itu “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Filosofi tersebut memiliki arti bahwa seorang guru harus mampu menjadi panutan di depan muridnya (ing ngarsa sung tuladha), mampu membimbing muridnya (ing madya mangun karsa) dan mampu memberikan semangat serta dorongan bagi peserta didiknya (tut wuri handayani). Peran guru semakin komplek selain memberikan ilmu pengetahuan, guru juga dituntut mampu meningkatkan pendidikan karakter murid di sekolah.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) jumlah guru di Indonesia mencapai 3,36 juta orang pada semester ganjil tahun ajaran (TA) 2023/2024 (Dikutip dari laman https://bit.ly/dataguruindonesia2023). Banyaknya jumlah guru yang tersebar di seluruh Indonesia dari berbagai jenjang pendidikan baik TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan saat ini dilakukan dengan cara mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar. Murid diberikan pembelajaran berdasarkan kemampuan, gaya belajar dan kondisinya. Guru juga dimudahkan dalam mengakses berbagai sumber belajar untuk peningkatan kompetensi. Peningkatan kompetensi ini penting dalam transformasi perubahan paradigma pendidikan.
Perubahan paradigma pendidikan berlangsung secara dinamis. Guru pada abad 21 dihadapkan oleh perkembangan IT yang luar biasa dalam mendidik generasi Z. Guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang berbasis teknologi maupun digital. Sehingga, guru harus memiliki semangat “BAPER” (Bawa Perubahan). Bawa perubahan ini tidak melulu perubahan yang besar. Guru yang BaPer (Bawa Perubahan) bisa dimulai dengan perubahan kecil. Perubahan kecil bisa dari diri sendiri misalkan perubahan untuk meningkatkan disiplin kerja. Sehingga, tidak ada lagi perspektif bawa guru hanya mengajar membacakan buku lalu pulang demi uang.
Guru BaPer (Bawa Perubahan) juga bisa dimulai dari kelas kalian lho!. Membawa perubahan yang positif bagi murid yang tentu akan berdampak besar bagi masa depan mereka. Perubahan kecil yang bisa dilakukan di kelas seperti membuat kesepakatan kelas diawal pembelajaran, membangun kepercayaan dengan murid, melakukan pembelajaran berdiferensiasi, selalu menyiapkan rencana pembelajaran yang menarik dan yang terpenting selalu tersenyum menebarkan energi positif serta menjadi tempat sharing mereka di kelas. Sehingga, perubahan kecil ini akan siap menyambut adanya perubahan besar yang positif di tahap berikutnya. Mari Guru Indonesia semangat mendidikan Generasi Emas Indonesia!! Jadilah Guru BAPER!!
Penulis:
Nickita Kiki Praditya, S.Pd
SLB Negeri 1 Bantul (D.I.Yogyakarta)
Penyunting: Putra