Guru Bahagia, Dunia Sejahtera
Kesehatan mental adalah kondisi dimana tidak adanya penyakit atau gangguan dalam pribadi mentalnya. Kesehatan yang tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Karena jiwa dan raga merupakan satu kesatuan yang harus diperhatikan secara serius oleh manusia. Sayangnya, kesehatan mental ini masih belum terlalu dianggap penting di sebagian kalangan. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa gangguan mental emosional berupa depresi dan kecemasan sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa (Depkes, 2007). Data tersebut sepatutnya bisa membuka mata kita bahwa penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Sehingga sudah sepatutnya kita semua tergerak hatinya untuk peduli dengan penanganan dan pencegahannya.
Masalah dan penyakit kesehatan mental mewakili serangkaian perilaku, pikiran, dan emosi yang dapat mempengaruhi bidang-bidang seperti sekolah, pekerjaan, interaksi sosial, dan keluarga. Seperti semua pekerja, guru juga mengalami tantangan kesehatan mental. Harapan beserta tanggung jawab yang dibebankan kepada guru baik di sekolah maupun di rumah berdampak pada kesehatan mental guru, termasuk kesejahteraannya. Karena guru tidak hanya menangani kesehatan mentalnya sendiri, melainkan juga harus memperhatikan kesehatan mental muridnya. Hal ini tentu menjadi suatu tantangan yang berat bagi guru.
Mengajar dianggap sebagai pekerjaan yang sangat menegangkan dengan banyak pemicu stress. (Friedman, 2003). Beban kerja dengan tuntunan ganda, beban kerja yang berlebih, dan kurangnya keamanan psikologis merupakan beberapa tantangan yang dihadapi guru. Hal ini bisa menimbulkan beberapa hal negatif bagi guru, diantaranya adalah emosi, tegang, cemas, depresi bahkan frustasi. Salah satu tanda yang pertama kali dirasakan oleh guru adalah stres. Stres ini jika dibiarkan terlalu lama, dapat berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan muridnya.
Guru membutuhkan dukungan emosional, sumber daya kesehatan mental, serta hubungan yang sehat dengan para rekan kerja dan dewan sekolah. Iklim sekolah sangat berpengaruh penting, sehingga perlu disediakannya lebih banyak pelatihan untuk guru dari tim pimpinan sekolah masing-masing. Beberapa strategi kesehatan mental individu bisa diterapkan dalam kesehatan mental guru, namun diperlukan adanya regulasi yang lebih melindungi kesehatan guru. Strategi yang fokusnya berupa pencegahan, bukan penanganan. Sehingga bisa berpengaruh untuk jangka panjang. Regulasi yang dibutuhkan adalah dari pemerintah supaya kesehatan mental guru lebih aman. Karena jika kesehatan mental guru terjaga, maka seluruh murid akan bahagia.
Penyunting: Putra