GI Class #158 | Eksplorasi Canva dalam Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Digital - Guruinovatif.id

Diterbitkan 09 Des 2025

GI Class #158 | Eksplorasi Canva dalam Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Digital

GuruInovatif.id menyelenggarakan webinar inspiratif, Guru Inovatif Class ke-158 dengan judul “Eksplorasi Canva dalam Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Digital.” Sesi ini menghadirkan Feberman Telaumbanua, S.Pd., B.Ed., selaku trainer GuruInovatif.id.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
11x
Bagikan

[Yogyakarta, 5 Desember 2025] – GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar Guru Inovatif Class yang kaya wawasan dan relevan dengan realita pendidikan saat ini. Pada edisi ke-158, topik yang diangkat adalah “Eksplorasi Canva dalam Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Digital,” dipandu oleh Feberman Telaumbanua, S.Pd., B.Ed.

Feberman membuka sesi dengan mengajak para peserta melakukan refleksi terkait pengalaman mereka dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Ia memberikan pertanyaan sederhana namun mendalam: “Apa kelebihan dan tantangan yang selama ini Anda rasakan ketika mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas?”

Pertanyaan tersebut langsung memantik diskusi. Salah satu peserta berbagi bahwa kelebihan terbesar dari pembelajaran berdiferensiasi adalah terpenuhinya kebutuhan belajar seluruh siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih adil dan bermakna. Namun, peserta tersebut juga jujur mengungkapkan tantangan yang kerap dihadapi, yaitu kebutuhan waktu yang lebih panjang. Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi memang tidak bisa dilakukan secara instan; guru perlu menyiapkan strategi, media ajar, dan penilaian yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Refleksi awal ini menjadi pintu masuk bagi Feberman untuk mengajak peserta mengeksplorasi bagaimana pemanfaatan Canva dapat membantu guru mengelola tantangan tersebut dan merancang pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif di era digital.

Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Perspektif Pembelajaran Mendalam

Feberman membuka pemaparannya dengan menjelaskan kembali konsep Pembelajaran Mendalam (deep learning), sebuah pendekatan yang sangat berkaitan dengan keberhasilan penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan proses belajar. Pendekatan ini menekankan penciptaan suasana pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan melalui keterlibatan empat dimensi diri: olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Keseluruhan proses tersebut dilakukan secara holistik dan terpadu, sehingga peserta didik tidak hanya memahami materi, tetapi juga mengalami pembelajaran secara utuh.

Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran mendalam mengajak pendidik untuk membangun hubungan yang berlandaskan saling menghargai dan menghormati. Guru perlu mempertimbangkan potensi, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan setiap peserta didik. Pada dasarnya, diferensiasi muncul karena adanya keberagaman. Ketika guru menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan dan harga dirinya sendiri, proses menghargai dan menghormati akan tumbuh secara alami dalam budaya belajar.

Baca juga:
Menemukan Ruang Ketiga di Sekolah melalui CSR Pendidikan

Feberman menegaskan bahwa salah satu penyebab utama gagalnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah ketidakmampuan guru memandang setiap peserta didik sebagai individu yang berharga. Banyak guru masih terpaku pada apa yang terlihat di permukaan: perilaku siswa, kemampuan akademik, atau penampilan mereka. Akibatnya, potensi mendalam yang dimiliki siswa—yang mungkin tidak langsung tampak—sering terabaikan.

Lebih jauh, guru kerap melihat keunggulan siswa hanya dari satu bidang. Anak yang mahir Matematika atau IPA sering dianggap “lebih pintar”, sementara siswa yang memiliki kemampuan luar biasa dalam olahraga, seni bela diri, atau keterampilan kinestetik lainnya justru kurang dihargai. Pola pikir seperti ini menimbulkan persepsi keliru bahwa prestasi hanya diukur dari ranah akademis.

Padahal, setiap karya, pencapaian, dan keunggulan dalam bidang apa pun adalah bentuk prestasi dan ekspresi potensi siswa. Dengan memahami hal ini, guru dapat membuka ruang pembelajaran yang lebih inklusif dan bermakna—sebuah kelas yang memberikan tempat bagi setiap anak untuk tumbuh sesuai bakat dan karunia yang mereka miliki.

Bentuk Diferensiasi yang Relevan dalam Pembelajaran Era Digital

Feberman menegaskan bahwa dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru tidak diperkenankan mengubah tujuan pembelajaran. Yang dapat dibedakan adalah konten, proses, dan produk pembelajarannya. Prinsip inilah yang menjadi dasar penerapan diferensiasi di era digital, ketika teknologi membuka lebih banyak ruang kreativitas bagi guru maupun siswa.

1. Diferensiasi konten digital

Pada diferensiasi konten, guru menyediakan variasi bentuk materi yang dapat dipilih siswa sesuai preferensi belajarnya. Misalnya:

  • video animasi,

  • artikel interaktif,

  • infografis, atau

  • simulasi digital.

Penyediaan ragam konten ini memungkinkan siswa yang lebih nyaman belajar melalui visual, tulisan, atau praktik langsung memperoleh akses yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

GI Class #158 | Eksplorasi Canva dalam Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Digital

2. Diferensiasi proses digital

Diferensiasi proses dilakukan dengan menyediakan aktivitas belajar yang berjenjang (tiered assignment), sehingga setiap siswa dapat belajar melalui tingkat kesulitan yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform seperti Canva, Google Form, Quizizz, atau model blended learning yang menghadirkan jalur belajar berbeda. Dengan demikian, pengalaman belajar menjadi lebih personal, fleksibel, dan berfokus pada perkembangan masing-masing siswa.

3. Diferensiasi produk digital

Pada aspek produk, siswa diberi keleluasaan memilih bentuk keluaran akhir dari materi yang telah dipelajari. Mereka dapat mengekspresikan pemahaman melalui:

  • presentasi digital,

  • video pendek,

  • poster kreatif, atau

  • e-book mini.

Pilihan ini membuat siswa dapat berkontribusi dengan cara yang paling sesuai dengan minat serta kekuatan kompetensinya.

Baca juga:
Dari Puing ke Peluang, Program CSR Pendidikan untuk Anak Terdampak Bencana

Menyusun Konten Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Canva

Dalam sesi pemaparannya, Feberman menjelaskan bagaimana Canva dapat menjadi solusi praktis bagi guru untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Melalui berbagai fitur dan kemudahannya, Canva memungkinkan guru menyusun materi yang adaptif sesuai kebutuhan siswa.

1. Canva untuk diferensiasi konten

Canva membantu guru membuat materi ajar dalam berbagai tingkat kesulitan—mulai dari level dasar, menengah, hingga lanjut. Dengan ribuan template siap pakai, guru hanya perlu menyesuaikan desain dan isi materi sesuai tujuan pembelajaran. Hasilnya, materi menjadi lebih variatif, menarik, dan mudah dipahami oleh siswa dengan kebutuhan belajar yang berbeda.

2. Canva untuk diferensiasi proses

Dalam merancang aktivitas belajar, Canva juga dapat digunakan untuk membuat alur aktivitas berjenjang. Guru dapat menyusun learning menu, choice board, atau modul interaktif yang dilengkapi QR code agar siswa dapat mengakses instruksi atau sumber belajar tambahan. Pendekatan ini membantu siswa belajar dengan ritme yang sesuai kemampuan mereka.

3. Canva untuk diferensiasi produk

Tidak hanya menjadi alat bantu guru, Canva juga memberi ruang bagi siswa untuk menunjukkan hasil belajar mereka. Melalui Canva, siswa dapat membuat poster, video pendek, komik digital, hingga presentasi. Dengan fitur Canva Classroom, guru bahkan dapat mengelola tugas secara kolaboratif sehingga siswa bisa bekerja dalam tim dan menghasilkan karya yang lebih kreatif.

Feberman juga memperagakan langsung bagaimana membuat variasi bahan ajar menggunakan Canva, mulai dari desain hingga publikasi. Penasaran seperti apa praktiknya? Anda bisa menyimaknya melalui tayangan ulang berikut ini!

Tingkatkan mutu pengajaran di sekolah Anda secara eksklusif dengan In House Training (IHT) dari GuruInovatif.id. Sesuaikan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan sekolah Anda.

5x7VQ3nLlJeA2MJaP7ktQTHsscDYQSxHpYdD4tAN.jpg

Konsultasi kebutuhan IHT sekolah


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Mengulas Pentingnya Penguatan Literasi Budaya sebagai Landasan Awal Terciptanya Anak Bangsa yang Berkualitas
0 sec
Webinar Tentang Metode Pengajaran Asyik di Ruang Kelas dan Virtual
0 sec
GIA 51 | Mendesain Pembelajaran Berbasis Literasi & Logika dengan STEAM di Kelas
0 sec
Pendidikan Abad Ke-21 Melahirkan Empat Kompetensi Penting Berikut Ini!
0 sec
Jangan Sampai Terlewat! Pendaftaran PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Telah Dibuka!
0 sec
Kupas Tuntas Strategi Persiapan Tugas Akhir untuk Mahasiswa
0 sec
Komunitas