Pada Rapat Kerja (Raker) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Komisi X DPR RI di tahun 2024 membahas mengenai peningkatan kualitas pendidikan dengan menggunakan pendekatan deep learning.
Apa itu pendekatan pembelajaran deep learning? Apa perbedaannya dengan deep learning dalam ilmu kecerdasan buatan (AI)? Simak penjelasannya sampai akhir ya!
Konsep Deep Learning dalam Teknologi dan Pendidikan
Mengutip dari laman BBPMP Jabar, konsep deep learning diperkenalkan oleh Marton dan Saljo Dario pada tahun 1976. Konsep deep learning terus berkembang hingga saat ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu aplikasi konsep deep learning dalam bidang teknologi adalah mendukung perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, deep learning menjadi cabang dari AI dan machine learning yang digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan ketepatan tinggi.
Sedangkan dalam bidang pendidikan, konsep deep learning lebih mengarah ke teknik belajar. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti, konsep deep learning tidak hanya sekadar teknik belajar yang menekankan pada hafalan, namun lebih kearah pemahaman dan pemikiran kritis yang berkelanjutan.
Baca juga:
Deep-Learning: Pendekatan Pembelajaran Inovatif guna Mendukung Suksesi Ekosistem Belajar sebagai bentuk Adaptasi Pendidikan di Era Society 5.0 Menuju SDGs 2030
Harapannya, dengan mengimplementasikan konsep deep learning dalam pendidikan, siswa dapat menyimpan semua informasi dengan cara yang lebih efektif dan dapat menerapkannya dalam konteks yang berbeda.
3 Pilar Konsep Deep Learning
Untuk menerapkan konsep deep learning dalam pembelajaran, maka kita harus tahu terlebih dahulu 3 komponen atau pilar utama dalam konsep ini, yaitu:
1. Mindful learning
Mengajak siswa untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang serta cara belajar yang berbeda. Para guru juga harus menyadari keunikan yang ada dalam diri siswa-siswanya, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing individu yang berbeda.
2. Meaningful learning
Proses pembelajaran harus mendorong siswa untuk berpikir dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan belajar. Siswa yang diajak untuk memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang diberikan, kelak akan menyadari manfaat mempelajari hal tersebut di kehidupan nyata.
Konsep deep learning dapat diterapkan pada bidang pendidikan (Gambar: Canva/Odua Images)3. Joyful learning
Pengalaman belajar yang menyenangkan menjadi hal yang penting. Karena pendekatan pembelajaran yang mengombinasikan dengan hal-hal yang menyenangkan, dapat melekat lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran yang disampaikan secara monoton saja. Sehingga, siswa akan lebih termotivasi dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Manfaat Deep Learning dalam Pembelajaran
Setelah mengetahui 3 pilar dalam konsep deep learning, maka kita juga perlu mengetahui manfaat penerapan deep learning dalam pembelajaran, antara lain:
1. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis
Siswa dapat belajar untuk menilai informasi secara kritis dan mengidentifikasi solusi berdasarkan data dan fakta.
Baca juga:
Pahami Tahapan Pengelolaan Kinerja Guru Ini Sebelum Mengakses Sistem Pengelolaan Kinerja Terbaru
2. Kontekstualisasi pengetahuan
Siswa mampu menghubungkan pengetahuan teoritis dengan penerapan di kehidupan nyata. Misalnya, memahami prinsip-prinsip dalam pelajaran IPA diaplikasikan dalam teknologi sehari-hari.
3. Pembelajaran mandiri dan kolaboratif
Siswa dapat mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi melalui metode diskusi kelompok, eksperimen, atau proyek penelitian.
Untuk menerapkan konsep deep learning dalam pembelajaran, memerlukan kemampuan guru yang mau keluar dari zona nyaman dan mau untuk mencoba hal-hal baru agar pembelajaran benar-benar terpusat pada siswa. Oleh karena itu, kreativitas, inovatif, dan pemikiran yang out of the box menjadi kemampuan yang diperlukan agar lingkungan belajar kondusif.
Memanfaatkan berbagai ragam sumber belajar serta media ajar juga akan menjadi faktor pendukung pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Bagaimana cara guru mengimplementasikan konsep deep learning dalam strategi dan proses pembelajaran di kelas? Temukan jawabannya dengan mengikuti webinar nasional berikut ini!
Klik untuk daftar webinar ini
Referensi:
Arti Kurikulum Deep Learning dalam Pembelajaran & Contohnya
Bagaimana Implementasi 3 Pilar Deep Learning dalam Pembelajaran?
Mendikdasmen: Deep Learning Bukan Kurikulum, tapi Pendekatan Belajar
Mengintegrasikan Deep Learning dalam Kurikulum Sekolah: Peluang dan Tantangan
Penulis: Eka | Penyunting: Putra