GI Academy #43 | Student Engagement: Outdoor Activity dengan Pendekatan Konstruktif Berbasis Masalah - Guruinovatif.id

Diterbitkan 26 Nov 2024

GI Academy #43 | Student Engagement: Outdoor Activity dengan Pendekatan Konstruktif Berbasis Masalah

Jumat, 22 November & Sabtu, 23 November 2024, GuruInovatif.id telah melaksanakan Guru Inovatif Academy ke-43 yang mengangkat topik “Student Engagement: Outdoor Activity dengan Pendekatan Konstruktif Berbasis Masalah” dengan mengundang Rachmah Safitri, S.Pd. sebagai narasumber untuk berbagi ilmu.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
15x
Bagikan

GuruInovatif.id telah berhasil menyelenggarakan workshop Guru Inovatif Academy yang ke-43 pada Jumat, 22 November - Sabtu, 23 November 2024. Workshop bersertifikat ini mengusung tema mengenai “Student Engagement: Outdoor Activity dengan Pendekatan Konstruktif Berbasis Masalah.” Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mengundang salah seorang trainer GuruInovatif.id yang sudah berpengalaman di bidangnya, yaitu Rachmah Safitri S.Pd.

Pada kesempatan ini, narasumber membagikan ilmu kepada para rekan guru yang telah hadir secara online melalui Zoom, mengenai pola pembelajaran di luar kelas dengan jenis pendekatan konstruktivisme yang berbasis masalah. Topik ini menjadi penting untuk dibahas karena dengan pola pembelajaran seperti ini, siswa dinilai mampu membangun keaktifan, inisiatif, serta interaksi dengan sekitar.

Pembelajaran di luar kelas dapat dijadikan alternatif pola pembelajaran yang umumnya hanya di dalam kelas. Siswa dapat merasa bahwa pembelajaran hanya bersifat monoton. Maka dari itu, pola pembelajaran di luar kelas ini dapat dijadikan terobosan baru dalam proses belajar-mengajar yang dapat tetap membuat siswa antusias.

Terdapat beberapa manfaat dari pembelajaran di luar kelas itu sendiri, seperti:

  1. Meningkatkan keterlibatan siswa di lingkungan;

  2. Meningkatkan keterampilan siswa melalui pengalaman dalam menghadapi kondisi sekitar;

  3. Mengembangkan kreativitas dan inisiatif siswa dalam memecahkan masalah di realita sosial;

  4. Mempelajari untuk dapat mengoptimalkan sumber-sumber bantuan yang berasal dari lingkungan.

Namun, perlu untuk diingat oleh para rekan guru bahwa pola pembelajaran di luar kelas yang dapat dilakukan adalah rangkaian kegiatan yang memiliki pendekatan konstruktivisme serta mengacu pada pemecahan masalah tertentu. Tujuannya agar siswa dapat memperkuat nalar dan inisiatif dalam memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan sebagai bentuk pembelajaran sedari dini akan masalah yang memungkinkan untuk terjadi kedepannya terhadap mereka.

Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme sendiri dapat diartikan sebagai sebuah pandangan bahwa siswa tidak hanya menerima pengetahuan dari guru secara teoritis, melainkan siswa juga dapat aktif membangun pengetahuannya melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi secara langsung dengan lingkungan sosial. Hal ini tentu berbeda dengan pendekatan pembelajaran yang bersifat transmisi, karena di sini siswa diposisikan sebagai subjek aktif selama proses pembelajaran.

Pendekatan konstruktivisme memiliki prinsip-prinsip tersendiri yang membedakannya dengan pendekatan pembelajaran lainnya, yaitu:

  1. Merupakan pembelajaran yang aktif;

  2. Mengupayakan pemahaman yang mendalam;

  3. Mampu menjadi refleksi dan metakognisi;

  4. Menciptakan kolaborasi;

  5. Memiliki keterlibatan dalam menyelesaikan masalah.

Dengan mengolaborasikan pendekatan konstruktivisme dan pola pembelajaran berbasis masalah, maka guru dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk memiliki pemahaman tentang bagaimana memecahkan masalah di dunia nyata dan sekitar secara langsung. Kegiatan ini dapat dilakukan baik secara individu maupun berkelompok.

GI Academy 43 | Student Engagement: Outdoor Activity dengan Pendekatan Konstruktif Berbasis Masalah

Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Untuk menerapkan pembelajaran berbasis masalah, terdapat beberapa langkah yang dapat menjadi acuan agar guru dapat merancang pola pembelajaran yang efektif:

1. Penyajian masalah

Guru harus melakukan analisis terhadap masalah di lingkungan yang dapat ditugaskan kepada siswa untuk dipecahkan permasalahannya.

2. Perencanaan strategi

Guru merancang strategi yang tepat untuk pelaksanaan pembelajaran, mulai dari menyusun materi pembelajaran serta permasalahannya, media pembelajaran, hingga sistematika eksekusi di lapangan.

3. Kolaborasi dalam kelompok

Sebelum eksekusi di lapangan, guru perlu membagi siswa per kelompok untuk menyelesaikan permasalahan di lingkungan.

4. Penyelidikan dan analisis

Saat eksekusi pembelajaran, guru juga perlu melakukan penyelidikan dan analisis terhadap siswa dan cara mereka menemukan solusi atas permasalahan. Sehingga, guru dapat memetakan apakah siswa sudah menyelesaikan tugas yang diberikan dengan benar atau tidak.

5. Bimbingan guru

Tidak hanya menganalisis pola perilaku siswa di lapangan, tetapi guru juga tetap membimbing para siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Terutama, siswa yang masih di usia anak-anak sangat membutuhkan bimbingan dan perhatian lebih dari guru untuk menjaga perilaku di lapangan.

6. Presentasi solusi

Setelah melakukan pembelajaran di lapangan, maka saatnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan apa saja yang sudah didapatkan selama pembelajaran. Siswa dapat diberikan kesempatan masing-masing untuk memaparkan berbagai hal terkait kondisi, situasi, permasalahan yang ditemukan, hingga solusi untuk lingkungan. Hal ini dapat melatih siswa agar lebih berani dan percaya diri untuk menyampaikan pendapat.

7. Refleksi & evaluasi

Setelah melakukan presentasi, guru dapat bertanya pendapat para siswa terkait evaluasi pembelajaran apakah sudah berhasil atau siswa memiliki opininya sendiri terkait sistem pembelajaran yang seperti itu. Hal ini akan menjadi bahan refleksi bagi guru untuk pembelajaran selanjutnya.

Pola pembelajaran seperti ini akan membantu membentuk kecerdasan siswa baik secara akademis maupun karakter diri karena siswa dituntut untuk menggunakan ilmu yang sudah dipelajari sekaligus menerapkan etika dan norma yang baik dalam bermasyarakat.

Pada workshop ini, narasumber pun turut memberikan contoh-contoh yang dapat dilakukan oleh guru secara langsung saat ingin melakukan pola pembelajaran di luar kelas. Serta melibatkan sesama guru yang telah hadir untuk merancang pola pembelajaran ini bersama sama. Anda dapat menyaksikan workshop ini secara lengkap di sini.

GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami di https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar, workshop, dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!

Gabung jadi membership GuruInvoatif.id

Gabung jadi membership GuruInovatif.id disini


Penulis: Audrey Abigail | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Webinar "Beasiswa Non-gelar Microcredential”
2 min
GI Class #104 | Pengelolaan Kelas: Menciptakan Happy Learning yang Positif dan Interaktif
4 min
GI Academy #17 Menggali Kemampuan Siswa dengan Coaching
2 min
ISLTF #56 : Literasi Era Digital: Pentingnya Literasi Menulis bagi Guru di Era Digital
5 min
Webinar Gratis “KENAPA HARUS ASN?” bersama Imam Agi Pratama
1 min
Training Of Trainer "Introduction to Learning and Teaching Process, Mind Mapping and Session Design"
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar