GI Academy #37 | Optimalkan Literasi dan Numerasi dengan Media Pembelajaran Non-Digital - Guruinovatif.id

Diterbitkan 19 Agu 2024

GI Academy #37 | Optimalkan Literasi dan Numerasi dengan Media Pembelajaran Non-Digital

Guruinovatif.id kembali menyelenggarakan workshop online bersertifikat pada tanggal 16—17 Agustus 2024 yang lalu mengenai topik “Optimalkan Literasi dan Numerasi dengan Media Pembelajaran Non-Digital”. Workshop ini menghadirkan narasumber dari trainer Guruinovatif.id yakni, Noralia Purwa Yunita, M.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
86x
Bagikan

Pada Jumat dan Sabtu tanggal 16—17 Agustus 2024 yang lalu, Guruinovatif.id menyelenggarakan workshop online bersertifikat yang membahas mengenai “Optimalkan Literasi dan Numerasi dengan Media Pembelajaran Non-Digital”. Workshop ini menghadirkan narasumber dari trainer Guruinovatif.id yakni, Noralia Purwa Yunita, M. Pd.

Mengapa Kemampuan Literasi dan Numerasi itu Penting?

Narasumber menerangkan urgensi memahami literasi dan numerasi itu penting karena kedua kemampuan tersebut merupakan kompetensi minimum atau kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh siswa-siswa kita sampai tingkatan yang mendalam.

Pada umumnya, untuk mengukur tingkat pemahaman kedua kemampuan dasar ini dapat menggunakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) atau Asesmen Nasional (AN). Asesmen ini tak hanya mengukur kedua kemampuan dasar tadi, namun juga survei karakter, dan lain-lainnya. Hasil dari AN ini nantinya akan digunakan untuk menentukan skor PISA pendidikan di Indonesia. Dari skor PISA Indonesia inilah yang akan menunjukkan indeks literasi dan numerasi.

Baca juga:
Refleksi Mutu Pendidikan Sekolah dengan Asesmen Nasional

Masyarakat Indonesia sebenarnya gemar membaca, namun jika ditanya mengenai apa saja yang ia baca dari buku tersebut, kebanyakan kurang paham atau kurang memahami isi yang telah ia baca.

3 Strategi untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi pada Siswa

Selanjutnya narasumber menjelaskan 3 strategi yang dapat tenaga pendidik lakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa, antara lain:

1. Sebelum membaca (kegiatan pendahuluan)

Biasanya sebelum memulai kegiatan pembelajaran, siswa sudah bisa mendapatkan buku ajar atau buku bacaan. Lalu, kita dapat memberikan instruksi atau arahan agar siswa jangan membuka atau membaca terlebih dahulu. Kita dapat memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa untuk memperkirakan isi buku tersebut berdasarkan gambar, judul, atau pun halaman-halaman awal pada buku tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat peka pada isi judul buku bacaan tersebut.

Kemudian kita menyusun sejumlah daftar pertanyaan tentang hal apa saja yang ingin siswa ketahui dari buku bacaan tersebut. Setelah itu, kita dapat meminta siswa untuk melakukan curah gagasan tentang hal-hal yang mereka sudah ketahui terkait bacaan tersebut.

2. Selama membaca (kegiatan pembelajaran)

Saat sesi membaca atau kegiatan pembelajaran dimulai, tenaga pendidik juga dapat memberikan tugas lain yang dapat mengasah kepekaan mereka dalam membaca dan memahami isi buku tersebut, misalnya:

  • Ada berapa paragraf dari halaman sekian sampai sekian?

  • Apa ide pokok dari buku yang siswa baca?

  • Siapa saja tokoh dan bagaimana karakter tokoh tersebut?

  • Apa saja istilah atau kosakata yang siswa merasa tidak pahami?

dan lain sebagainya.

Strategi ini akan mengasah kemampuan siswa dalam mengidentifikasi ide dan argumen penting pada pada bacaan, mampu mengidentifikasi kata-kata yang sulit dipahami dalam buku bacaan, hingga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait isi buku bacaan selama sesi atau kegiatan membaca.

3. Setelah membaca

Berkaitan dengan strategi sebelumnya, ketika sesi membaca sudah selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, tenaga pendidik dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan isi terkait buku atau bahan bacaan tersebut.

Tenaga pendidik juga dapat memberikan instruksi kepada siswa untuk mengkomunikasikan pemahamannya terhadap bacaan secara verbal dan gambar/tulisan atau digital.

Ketiga strategi ini tidak harus diterapkan dalam satu hari atau satu sesi pembelajaran. Namun dapat dilakukan dalam rentang waktu tertentu.

GI Academy #37 | Optimalkan Literasi dan Numerasi dengan Media Pembelajaran Non-Digital

Numerasi Tak Sekadar Mata Pelajaran Matematika

Berdasarkan buku “Framework Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)” yang diterbitkan oleh Pusmendik Kemendikbud, numerasi (literasi matematika) adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam emnggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Narasumber kemudian menerangkan 4 konten yang berada pada numerasi, yakni:

  1. Bilangan (representasi, sifat urutan, dan operasi).

  2. Geometri dan pengukuran (Bangung geometeri dan pengukuran).

  3. Data dan ketidapastian (data dan representasinya).

  4. Aljabar (Persamaan dan pertaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), rasio serta proporsi).

Baca juga:
6 Literasi Dasar Yang Perlu Dikuasai Siswa

Lebih lanjut, narasumber juga menjelaskan bahwa dalam rapor pendidikan, terdapat 3 level kognitif yang harus dicapai oleh siswa, yakni:

  • Kompetensi pemahaman

  • Kompetensi penerapan

  • Kompetensi penalaran

Sehingga siswa tak hanya dapat mengetahui rumus bangun ruang geometri beserta rumus menghitung luas atau volumenya saja, namun dapat menerapkan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat diwujudkan melalui pemberian soal-soal latihan.

Agar soal latihan ini lebih fun atau menyenangkan saat mengerjakannya, tenaga pendidik dapat menghubungkan soal-soal tersebut dengan kegiatan sehari-hari. Contohnya, pada saat membahas materi bangun ruang atau geometri, tenaga pendidik dapat memberikan instruksi kepada siswa untuk melakukan observasi terhadap benda-benda apa saja yang merupakan bangun tiga dimensi di sekitar sekolah.

Setelah siswa mendata semua benda-benda tersebut, kita dapat melakukan crosscheck dengan membandingkan atau menyebutkan benda-benda tersebut termasuk bangun ruang apa. Kemudian tenaga pendidik dapat memberikan instruksi lanjutan kepada siswa untuk mengukur volume benda-benda tersebut.

Ingin tahu contoh-contoh strategi meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan media pembelajaran non-digital lainnya?

Simak rekaman ulang workshop-nya dalam tautan berikut ini!

GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!

Tingkatkan kualitas dan kompetensi mengajar Anda dimanapun serta kapanpun dengan bergabung menjadi anggota Guruinovatif.id.
Akses berbagai event, kursus online serta fasilitas lainnya secara GRATIS selama 7 hari!

Saya ingin jadi member di Guruinovatif.id


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Sekolah Juara: Inovasi, Inspirasi, dan Apresiasi pada Insan Pembangun Negeri
2 min
GI Academy #16 : Membangun Motivasi Belajar Siswa Dengan Alat Peraga Interaktif
2 min
3 Urgensi Menerapkan Pendidikan Inklusi di Sekolah
3 min
Guru Produktif: Mengintegrasikan Growth Mindset dan Kemampuan Adaptasi
2 min
GI Academy #13 : Pelatihan Penyusunan Stimulus Soal Berbasis Literasi dan Numerasi
4 min
Menciptakan Masa Depan Pendidikan yang Tidak Membosankan
4 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar