[Yogyakarta, 4-5 Juli 2025] GuruInovatif.id menyelenggarakan workshop nasional bersertifikat Guru Inovatif Academy ke-52 yang membahas mengenai topik “Perencanaan Lesson Plan Berbasis Data dan Profil Siswa dengan AI” bersama Noralia Purwa Yunita, M.Pd,
Di awal sesi, Nora menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi AI dalam penyusunan perangkat ajar. Ia menekankan bahwa AI tidak hanya membantu Bapak/Ibu guru membuat modul ajar secara otomatis, tetapi juga memungkinkan penyusunan Promes (Program Semester), Promta (Program Tahunan), dan dokumen lainnya yang benar-benar berbasis pada data.
Data yang dimaksud berasal dari laporan rapor pendidikan, mulai dari asesmen awal siswa hingga asesmen sumatif. Dengan pendekatan ini, perangkat ajar yang dihasilkan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Mengapa Perencanaan Pembelajaran Harus Berbasis Data?
Menurut Nora, terdapat tiga alasan utama mengapa guru perlu memanfaatkan data dalam menyusun lesson plan:
1. Perencanaan lebih terarah, terukur, dan tepat sasaran
Tanpa mempertimbangkan karakteristik siswa, perencanaan pembelajaran sering kali bersifat “gebyah uyah” menggunakan satu pendekatan untuk semua. Padahal, siswa memiliki kemampuan berbeda:
Siswa dengan pemahaman tinggi (high) menangkap materi dengan cepat,
Siswa dengan pemahaman sedang (medium) butuh waktu lebih,
Siswa dengan pemahaman rendah (low) memerlukan pendekatan yang lebih mendalam.
Pembelajaran berbasis data memungkinkan guru memberikan perlakuan berbeda sesuai kebutuhan. Siswa low dapat diberi remedi atau tutor sebaya, sedangkan siswa high diberikan pengayaan. Dengan begitu, semua siswa mendapat dukungan yang sesuai untuk berkembang.
2. Data pembelajaran yang dapat digunakan
Kemudian Nora menjelaskan empat jenis data utama yang dapat digunakan dalam merancang pembelajaran:
Rapor pendidikan
Bukan sekadar formalitas, rapor ini mencerminkan kualitas proses pembelajaran. Misalnya, bila literasi turun, guru bisa menyesuaikan materi ajar dengan menambahkan stimulus berupa teks, gambar, grafik, atau tabel agar keterampilan membaca dan memahami meningkat.
Asesmen diagnostik
Guru dapat melihat potensi dan kelemahan siswa dari semester sebelumnya, termasuk gaya belajar mereka, apakah kinestetik, visual, atau auditori. Hasil asesmen ini bisa digunakan untuk merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan preferensi belajar siswa.
Observasi guru
Informasi dari guru tahun sebelumnya dapat memberi gambaran tentang minat, kekuatan, dan tantangan siswa, yang bisa dijadikan acuan untuk menyusun pendekatan belajar yang lebih kontekstual.
Refleksi murid
Siswa dapat memberi masukan langsung mengenai pembelajaran yang mereka ikuti: apakah menyenangkan? membosankan? atau perlu variasi. Masukan ini sangat berguna untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif dan diminati.
Baca juga:
Social-Emotional Learning (SEL): Pentingnya Pengembangan Emosi dan Sosial Siswa di Era Digital
Nora menyarankan agar minggu pertama di awal tahun ajaran dimanfaatkan Bapak/Ibu guru untuk mengenali karakter siswa secara mendalam melalui asesmen diagnostik, wawancara dengan guru sebelumnya, serta refleksi siswa. Setelah itu, barulah guru mulai menyusun lesson plan berbasis data.
3. AI membantu mengolah big data menjadi insight
AI berperan sebagai alat bantu guru dalam mengolah berbagai data besar (rapor pendidikan, asesmen diagnostik, observasi guru, dan refleksi siswa) menjadi insight yang berguna dalam menyusun perangkat ajar yang lebih kontekstual dan personal.

Peran AI dalam Dunia Pendidikan
Kemudian Nora juga memaparkan tiga peran utama AI dalam menunjang kebutuhan guru dan siswa:
1. AI untuk administrasi pendidikan
AI dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam mengelola administrasi pendidikan, terutama dalam menyusun laporan, perangkat ajar, dan dokumen pendukung lainnya. Misalnya, saat guru mendapat tugas tambahan sebagai panitia MPLS, AI dapat membantu menyusun laporan dengan cepat berdasarkan prompt sederhana seperti susunan acara dan format laporan.
2. AI dalam proses belajar mengajar
AI juga mendukung proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Nora membagikan beberapa tools AI populer yang bisa Bapak/Ibu guru gunakan:
Quizizz
Kahoot
Canva AI
MagicSchool
Google Bard
Gimkit, dan lainnya.
Misalnya, guru yang mengajar di kelas rendah sering menghadapi tantangan karena siswa kurang tertarik membaca buku teks yang panjang dan minim ilustrasi. Dengan bantuan Canva AI, guru bisa membuat media pembelajaran seperti komik edukatif atau buku cerita visual yang lebih menarik untuk anak-anak. Selain itu, untuk evaluasi pembelajaran, guru dapat menggunakan gamifikasi berbasis AI agar siswa merasa seperti bermain sambil belajar, bukan hanya mengerjakan soal di Google Form.
3. AI untuk pengembangan guru
AI juga bisa menjadi asisten pribadi dalam pengembangan profesional guru. Mulai dari menyusun proposal, materi pelatihan, hingga membuat instrumen penilaian atau laporan kegiatan, semua bisa dibantu AI dalam hitungan detik. Bapak/Ibu guru hanya perlu memberi instruksi dasar (prompt) dan merevisi hasil sesuai kebutuhan.
Baca juga:
5 Karakteristik Ruang Kelas yang Baik dan Bermakna untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa
Contoh Penggunaan AI di Rapor Pendidikan
Salah satu penerapan konkret AI adalah untuk merespons hasil rapor pendidikan. Misalnya, ketika Bapak/Ibu guru mendapati bahwa nilai numerasi dalam rapor pendidikan berada pada kategori level dasar, dalam hal ini Bapak/Ibu guru bisa menggunakan ChatGPT untuk membuat modul ajar berdiferensiasi. Contoh prompt yang bisa digunakan:
“Buatkan modul ajar dengan materi [X] untuk meningkatkan keterampilan numerasi siswa.”
AI akan menghasilkan perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan peningkatan numerasi di kelas. Begitu juga ketika ditemukan nilai literasi yang masih rendah dalam rapor pendidikan. Bapak/Ibu guru dapat memanfaatkan AI untuk merancang pembelajaran yang lebih kontekstual. Misalnya, prompt yang dapat digunakan:
“Buatkan modul ajar IPA kelas 7 tentang pencemaran lingkungan untuk siswa dengan kemampuan literasi rendah.”
Kemudian AI akan memberikan rancangan pembelajaran yang mencakup:
Dengan demikian, AI berperan penting dalam menyusun pembelajaran yang relevan, berbasis data, dan tepat sasaran.
Simak penjelasan lebih lengkap mengenai perencanaan lesson plan berdasarkan data dan profil siswa dalam tayangan ulang workshop nasional berikut ini!
Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Akses materi pengembangan kompetensi lainnya disini
Penulis: Faqih | Penyunting: Putra