Menjalin hubungan merupakan hal esensial dalam kehidupan seorang manusia untuk mendapatkan berbagai pengalaman. Kenyataan ini dapat terlihat jelas pada masa anak-anak dan waktu yang mereka habiskan di sekolah. Dalam sebuah penelitan menunjukkan bahwa keyakinan anak terhadap identitas, kompetensi, dan peluang mereka untuk sukses dapat memengaruhi minat serta bakat terhadap mata pelajaran tertentu.
Meskipun prestasi dalam bidang akademik merupakan hal penting untuk meraih kesuksesan di kemudian hari, ternyata membangun dan membentuk emosi serta keterampilan positif turut mendukung semua bidang perkembangan siswa.
Salah satu cara agar perkembangan emosional siswa dapat berjalan optimal adalah dengan menerapkan social-emotional learning (SEL) atau pembelajaran sosial emosional. Mengapa metode belajar ini memiliki pengaruh pada perkembangan emosional siswa? Apakah metode ini relevan untuk diterapkan di era sekarang? Simak penjelasan mengenai aspek-aspek SEL yang mendukung perkembangan emosional siswa pada artikel ini hingga selesai!
Apa itu Social-Emotional Learning (SEL)?
Konsep metode SEL dapat dipahami sebagai proses perkembangan di mana siswa belajar untuk:
mengenali dan mengelola emosi,
menetapkan dan menggapai tujuan yang positif,
merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain,
membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, serta
membuat keputusan yang bertanggung jawab.
SEL tidak termasuk mata pelajaran khusus seperti IPA, IPS, atau matematika, namun dapat diintegrasikan ke kurikulum yang dijalankan oleh satuan pendidikan. Sehingga, pendidik dapat membuat proses belajar menjadi lebih personal dengan siswa. Harapannya, siswa akan menunjukkan respon untuk lebih aktif dalam proses belajar serta tidak merasa tertekan saat mengikuti pelajaran.
Baca juga:
Pendekatan Culturally Responsive Teaching sebagai Solusi Mengakomodir Perbedaan Siswa di Kelas
Manfaat Penerapan SEL dalam Proses Pembelajaran
Sebuah studi yang mengukur dari segi akademis, menunjukkan bahwa dampak pada kelas yang menerapkan SEL menunjukkan peningkatan 11% pada nilai keseluruhan dan persentase kehadiran yang lebih baik. Sedangkan pada tingkat individu, keterampilan yang dipelajari dari SEL dapat membantu siswa dalam mengatasi stres emosional, memecahkan masalah, dan menghindari tekanan dari teman sebaya untuk terlibat dalam kegiatan yang berbahaya.
Bahkan penelitan yang dilakukan oleh American Journal of Public Health juga menunjukkan bahwa SEL bisa menjadi langkah intervensi untuk mengurangi tingkat keagresifan siswa yang memiliki kecenderungan tinggi untuk mengalami masalah perilaku jangka panjang.
SEL juga dapat mengurangi risiko perundungan di lingkungan siswa, membantu siswa menjadi pribadi yang lebih berkembang kemampuan sosialnya, meningkatkan kesadaran diri, dan meningkatkan nilai akademis. Karena SEL mengandung 5 komponen inti:
Self-awareness (kesadaran diri)
Self-management (manajemen diri)
Social awareness (kesadaran sosial)
Relationship skills (keterampilan berelasi)
Making responsible decisions (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).

Contoh Penerapan SEL di dalam Kelas
Salah satu contoh sederhana untuk menerapkan SEL di dalam kelas adalah guru dapat menanyakan bagaimana perasaan siswa sebelum proses belajar dimulai.
Contoh lain menerapkan SEL lainnya adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan sudut pandangnya ketika diberi pertanyaan atau situasi yang sulit. Hal ini akan memberikan siswa beberapa ide tentang bagaimana mereka merespon situasi sulit yang mungkin mereka hadapi.
Selain itu dengan memainkan role playing atau bermain peran di depan kelas juga dapat menjadi contoh yang tepat.
Baca juga:
Ajari Siswa Mengenali Emosi dan Interaksi Sosial dengan Pembelajaran Sosial Emosional
Apakah SEL Masih Relevan Diterapkan di Era Digital?
Metode SEL masih relevan untuk diterapkan di era digital, bahkan semakin penting. Karena kemudahan akses informasi dan teknologi, justru memerlukan keterampilan sosial, emosional, serta perilaku untuk menyaring semua informasi, terutama pada generasi muda yang tumbuh di lingkungan yang serba digital.
Bagaimana cara membekali siswa yang hidup di tengah gempuran informasi dan teknologi dengan SEL? Apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan pendidik agar siswa tidak terjerumus dampak negatif kecanggihan teknologi saat ini? Mari temukan jawabannya dalam webinar nasional bersertifikat yang akan membahas integrasi SEL di tengah gempuran teknologi berikut ini!

Klik disini untuk daftar webinar-nya!
Referensi:
Fostering Social-Emotional Learning
Fundamental of SEL
What is Social Emotional Learning (SEL): Why It Matters
Penulis: Eka | Penyunting: Putra