Apa itu Authoritarian Parenting? Pola Asuh yang Otoriter! - Guruinovatif.id

Diterbitkan 19 Apr 2024

Apa itu Authoritarian Parenting? Pola Asuh yang Otoriter!

Dalam gaya pengasuhan authoritarian, orang tua cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap anak mereka tetapi memberikan sedikit responsifitas. Mereka menetapkan standar yang tinggi dan sering kali bersikap otoriter dalam memberikan arahan kepada anak-anak mereka

Refleksi

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
378x
Bagikan

Orang tua akan membentuk karakter anak hingga dewasa sehingga pekerjaan menjadi mereka adalah yang paling mulia. Dalam hal ini orang tua akan memiliki peran penting dalam mendidik anak mulai dari yang bebas menjadi sangat ketat. Oleh karena itu, orang tua harus paham secara mendalam mengenai pola asuh. Yuk simak baik-baik Bapak dan Ibu!

Apa itu Authoritarian Parenting?

Dalam gaya pengasuhan authoritarian, orang tua cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap anak mereka tetapi memberikan sedikit responsifitas. Mereka menetapkan standar yang tinggi dan sering kali bersikap otoriter dalam memberikan arahan kepada anak-anak mereka. Orang tua dengan gaya ini cenderung kurang fleksibel dan lebih fokus pada ketaatan ketimbang pemahaman. Ketika anak melanggar aturan, mereka lebih condong menggunakan hukuman daripada pendekatan yang bersifat mendidik. Hukuman-hukuman yang diberikan seringkali bersifat keras, seperti bentakan atau hukuman fisik, tanpa memberikan penjelasan yang memadai.

Baca juga:
Apa itu Permissive Parenting? Pola Asuh yang Bebas!

Sementara itu, mereka tidak selalu memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara dan berdiskusi mengenai peraturan-peraturan yang diberlakukan. Akibatnya, hubungan antara orang tua dan anak cenderung didominasi oleh kontrol dan kurangnya komunikasi yang terbuka, yang dapat menghambat perkembangan kemandirian dan kepercayaan diri anak.

Apa itu Authoritarian Parenting? Pola Asuh yang Otoriter!
Ilustrasi orang tua bersikap otoriter kepada anak (Gambar: Pexels/August de Richelieu)

Dampak Menerapkan Authoritarian Parenting

Menerapkan authoritarian parenting dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan anak. Dalam pola pengasuhan ini, orang tua cenderung menuntut ketaatan yang tinggi dari anak-anak mereka tanpa memberikan penjelasan atau kesempatan untuk berdiskusi. Mereka sering menggunakan hukuman fisik atau bentakan sebagai cara untuk mendisiplinkan anak-anak mereka. Akibatnya, anak-anak dapat mengalami stres, kecemasan, dan rendahnya rasa percaya diri karena mereka merasa tidak mampu memenuhi harapan yang diberikan orang tua.

Sementara itu, pola pengasuhan yang otoriter juga dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial anak karena mereka mungkin tidak diajarkan cara berkomunikasi atau bernegosiasi secara efektif. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan authoritarian parenting juga cenderung kurang mampu mengambil inisiatif atau mengembangkan kreativitas karena mereka tidak diberikan kebebasan untuk bereksplorasi atau mencoba hal-hal baru. Jangka panjangnya, pola pengasuhan ini dapat menyebabkan konflik dalam hubungan antara orang tua dan anak, serta menghasilkan masalah perilaku dan emosional di kemudian hari.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Untuk mengatasi pola pengasuhan authoritarian parenting, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran orang tua akan cara mereka mendidik anak. Orang tua perlu memahami bahwa menggunakan kekerasan fisik atau hukuman yang keras tidaklah efektif dalam membentuk perilaku yang positif pada anak-anak. Selanjutnya, penting bagi orang tua untuk memperluas keterampilan mereka dalam berkomunikasi dengan anak-anak secara terbuka dan empatik. Ini termasuk mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan penjelasan yang jelas dan masuk akal tentang aturan dan konsekuensi, serta memberikan dorongan yang positif dan penguatan ketika anak melakukan perilaku yang diinginkan.

Baca juga:
Cara Parenting pada Anak yang Harus Dihindari Orang Tua!

Sementara itu, orang tua perlu belajar untuk memberikan anak-anak mereka ruang untuk berekspresi diri, mengambil inisiatif, dan mengembangkan kreativitas mereka. Ini bisa dilakukan dengan memberikan anak-anak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri dalam batas-batas yang aman dan mendukung. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih responsif, terbuka, dan memahami, orang tua dapat membantu mengubah pola authoritarian parenting menjadi lingkungan yang lebih positif dan mendukung bagi perkembangan anak-anak.

Itulah penjelasan mengenai authoritarian parenting. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi orang tua dan guru, serta bisa lebih peduli lagi terhadap anak didiknya. Semoga cara ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mempersiapkan anak melalui pendidikan di Indonesia.

Referensi:
Authoritarian Parenting
Authoritarian Parenting: Its Impact, Causes, and Indications
What Is Authoritarian Parenting?

Daftar akun sekarang untuk mendapatkan 7 hari gratis layanan premium!
Dapatkan akses ke seluruh materi online course dan fasilitas lainnya di GuruInovatif.id!


Penulis: Francois Rynasher Mamarimbing | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Penting! Kenali Lima Faktor Penghambat Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran
5 min
Rahasia Donor Darah yang Menyelamatkan Nyawa: Temukan Fakta Menarik dan Cara Merayakan Hari Donor Darah Nasional!
4 min
5 Tips Praktis agar Siswa Gemar Membaca
2 min
Mengenal dan Menerapkan Teori Labelling dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan
3 min
Jaman Serba Digital, Masih Mau Berprofesi Guru?
Perencanaan Finansial untuk Guru: Mengelola dan Menabung untuk Masa Depan
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar