Akselerasi 4 Pilar Literasi Digital bagi Siswa dan Guru - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 09 Sep 2023

Akselerasi 4 Pilar Literasi Digital bagi Siswa dan Guru

Akselerasi pada 4 pilar literasi digital bagi siswa dan guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas literasi digital di lingkungan sekolah

Dunia Pendidikan

eka sugeng ariadi

Kunjungi Profile
955x
Bagikan

Literasi digital bukan sekadar kemampuan untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi dan aplikasi digital dalam kehidupan sehari-hari, melainkan ada kecakapan lain yang harus dimiliki oleh semua orang, terlebih lagi bagi siswa dan guru. Hingga saat ini, secara nasional, masih banyak dijumpai banyak permasalahan yang terjadi di sekolah yang berkaitan dengan literasi digital siswa dan guru. Pada tahun 2020, Microsoft melakukan survei Digital Civility Index (DCI) dan hasilnya adalah warganet Indonesia menempati negara dengan tingkat kesopanan digital terburuk di Asia Tenggara, utamanya berkaitan hoak dan penipuan (Kompas.com, 2021). Crimson Hexagon dalam surveinya juga merilis kondisi warganet Indonesia yang ‘sangat rajin’ mengunggah kemarahan dan ujaran kebencian di berbagai media sosial yang dimiliki –ada sekitar 70 ribu unggahan per hari– (Kompas.com, 2021). Maka, tidak heran bila dalam Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi) yang bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas literasi digital masyarakat Indonesia dinilai “sedang” yaitu sebesar 3.54 dari skala 5.00 (Kominfo, 2023). Dari data di atas, warganet yang terlibat tentunya juga berprofesi sebagai guru dan siswa. Oleh karenanya, sangat dibutuhkan akselerasi aksi/program kegiatan literasi digital yang tepat (khusus bagi guru dan siswa di lingkungan sekolah) dengan memanfaatkan berbagai aplikasi digital maupun kecerdasan buatan untuk menguatkan dan meningkatkan kapasitas literasi digital. 

 

Akselerasi atau percepatan penguatan literasi digital bagi siswa dan guru di sekolah harus benar-benar memperhatikan empat pilar utamanya, yaitu kecakapan digital (digital skill), etika digital (digital ethics), keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital culture). Tidak cukup hanya dengan fokus pada peningkatan kompetensi siswa dan guru dengan satu pilar saja, semisal hanya pada kecakapan digital (digital skill). Keempatnya harus dikuatkan secara bersamaan. Penerapannya pun tidak cukup hanya dengan memberikan atau menyampaikannya secara lisan dalam kegiatan insidental seperti acara Pelatihan Guru, Pelatihan Siswa, Sertifikasi Guru, Pelatihan In House atau yang semisalnya, akan tetapi wajib diintegrasikan dalam program-program sekolah, baik secara akademik maupun nonakademik. 

 

Secara akademik, keempat pilar ini harus diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran pada beberapa mata pelajaran (mapel) pilihan sebagai pilot project atau pada semua mapel secara implisit maupun eksplisit. Secara nonakademik, keempat pilar tersebut dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari antarsesama warga sekolah. Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah saat ini, integrasi keempat pilar ke dalam bidang akademik dan nonakademik tentu sangat sesuai karena perubahan karakter siswa dan guru yang diinginkan sebagai Profil Pelajar dan Pendidik Pancasila sesuai dengan prinsip penguatan literasi digital. 

 

Dari keempat pilar tersebut, pilar kecakapan digital (digital skill) merupakan satu-satunya pilar yang saat ini masif dan intensif dipraktikkan oleh siswa dan guru di mana pun berada. Beberapa aplikasi digital dan kecerdasan buatan seperti Zoom Meeting, Google Form, Duolingo, ChatGPT, dan lain-lain telah masyhur digunakan dalam proses pembelajaran. Namun, ketiga pilar lainnya, seperti etika digital (digital ethics), keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital culture) belum banyak dipraktikkan, bahkan terkesan memang tidak diperlukan. Padahal, telah banyak aplikasi digital atau kecerdasan buatan yang diciptakan untuk mendukung ketiga pilar di atas. Berikut ini beberapa aplikasi yang hendaknya menjadi materi yang bisa disampaikan kepada siswa dan guru secara bertahap. Aplikasi pengelola kata sandi seperti LastPass, Dashlane, atau 1Password dapat membantu mengelola kata sandi dengan aman, mengurangi risiko akses ilegal. Aplikasi keamanan nirkabel seperti ExpressVPN, NordVPN, atau CyberGhost dapat membantu melindungi data dari mata-mata online yang tidak etis. Aplikasi kontrol orang tua seperti Qustodio, Norton Family, atau Net Nanny untuk membantu para orang tua memantau aktivitas digital anak-anak mereka dan memberikan panduan tentang perilaku yang etis online. Aplikasi penyaring konten seperti uBlock Origin atau AdBlock Plus dapat membantu memblokir iklan dan konten yang tidak etis atau mengganggu saat menjelajah web. Aplikasi pengawasan diri seperti RescueTime atau StayFocusd untuk memantau dan mengelola waktu kita secara online dan menghindari kebiasaan digital yang tidak etis. 

 

Beberapa aplikasi dan kecerdasan buatan di atas memang sangat jarang didengar, terlebih lagi digunakan. Namun, tentunya sangat bermanfaat untuk siapa pun, termasuk siswa dan guru, dalam meningkatkan kualitas literasi digitalnya di mana pun mereka berada. Penyampaian cara kerja aplikasi di atas pastinya harus dilakukan secara bertahap dan terintegrasi secara akademik dan nonakademik agar semua warga sekolah mampu memanfaatkannya secara maksimal. Dengan demikian, harapan adanya akselerasi dan penguatan literasi digital warga sekolah dapat ditingkatkan secara signifikan.

#GuruInovatif #LombaArtikelS4 #ArtikelIGI #LombaGI


Penyunting: Putra

0

1

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

"Era Digital: Transformasi Pendidikan melalui Penguatan Literasi Digital di Sekolah"
3 min
Ketika Guru Tak Lagi Digugu dan Ditiru, tapi Digugat dan Diburu
4 min
Rahasia Menginspirasi Siswa melalui Ice Breaking! Apa Saja? Mari Simak Baik-Baik!
5 min
Mendukung Siswa Diskakulia dalam Matematika: Pendekatan Pengajaran yang Berfokus pada Kekuatan Individu
3 min
MEMBANGUN MASA DEPAN DENGAN GURU DAN SISWA YANG DIGITAL SAVVY

Santhy Handayani

Sep 07, 2023
1 min
5 Bahan Ajar untuk Merdeka Mengajar

LIAM OGUZ

Sep 09, 2023
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB