Akibat Hepatitis Akut, Satuan Pendidikan Harus Perbaiki Prokes - Guruinovatif.id

Diterbitkan 03 Jun 2022

Akibat Hepatitis Akut, Satuan Pendidikan Harus Perbaiki Prokes

Kementerian Pendidikan, Kebudanyaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai hepatitis akut yang baru-baru ini muncul. Pencegahan penyakit baru ini juga selaras dengan prokes Pertemuan Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.

Cerita Guru

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
277x
Bagikan

Kementerian Pendidikan, Kebudanyaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai hepatitis akut yang baru-baru ini muncul. Pencegahan penyakit baru ini juga selaras dengan prokes Pertemuan Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.

Perkembangan Hepatitis Akut

Penyakit hepatitis akut ini sedang melanda dunia. Penyakit ini terdeteksi pertama kali di Inggris lalu meluas hingga sampai di Indonesia. Kasus di Indonesia tercatat per tanggal 13 Mei 2022 sekitar 18 kasus, dimana 9 diantaranya masuk status pending classification, 7 discarded, satu dalam verifikasi, dan satu probable.

7 kasus discarded ini di rinci sebagai berikut 1 orang ( ) hepatitis A, 1 orang ( ) hepatitis B, 1 orang positif tifoid, 2 orang demam berdarah dengue. Setelah dilakukan investigasi kontak, tidak ditemukan penularan langsung dari manusia ke manusia.

Langkah-langkah mitigasi yang ditempuh antara lain:

1. Mengumpulkan informasi secara global mengenai hepatitis akut secara cepat

Melalui Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Kemenkes telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mencegah penularan hepatitis akut ini. Selain itu Kemenkes juga berkoordinasi dengan lembaga-lembaga kesehatan dari negara lain serta pemerintah Inggris untuk mendapatkan informasi.

2. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat

Sosialisasi dan edukasi terus dilakukan sejak akhir bulan April untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini. Selain itu Kemenkes telah berkoordinasi dengan seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia untuk menanggulangi penyakit ini menyebar melalui sosialisasi dan menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap temuan penyakit hepatitis akut ini.

3. Memperkuat deteksi penyakit dengan penyelidikan epidemiologi

Melakukan analisis patogen dengan teknologi Whole Genome Sequencing (WGS) dan mengembangkan laporan kasus melalui sistem NAR.

4. Menyusun tata laksana terkait kasus hepatitis akut

Tanda-tanda Hepatitis Akut

Adanya gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, diare, dan muntah. Selain itu gejala lanjutan lainnya adalah air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB berwarna putih pucat, kulit berwarna kuning, bahkan penurunan kesadaran.

Apabila ada anggota keluarga menunjukkan gejala Hepatitis Akut, disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat ditangani dan tidak berlanjut ke gejala yang lebih berat.

Anjuran Pencegahan Hepatitis Akut

dr. Syahril pun mengatakan disamping usaha yang dilakukan Kemenkes, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan. Ia menyarankan agar masyarakat melakukan pencegahan seperti mencuci tangan dengan sabun, memasak makanan dan minuman sampai matang, menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga jarak dari kerumunan. Selain itu masyarakat dianjurkan untuk tetap memakai masker karena 25% kasus Hepatitis Akut di Inggris menyebar melalui saluran pernafasan

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Kisah Guru Jelita Di Era Digital
3 min
Pengorbanan Panjang Di Ujung Jampea Yang Berujung Bahagia
4 min
Pembelajaran Menyenangkan Berbasis Lingkungan dalam Konteks Merdeka Belajar
2 min
Catatan Guru Milenial di Tengah Orang Tua Milenial

Nimas achsani

May 10, 2022
11 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar