Kementerian Pendidikan, Kebudanyaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai hepatitis akut yang baru-baru ini muncul. Pencegahan penyakit baru ini juga selaras dengan prokes Pertemuan Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.
Perkembangan Hepatitis Akut
Penyakit hepatitis akut ini sedang melanda dunia. Penyakit ini terdeteksi pertama kali di Inggris lalu meluas hingga sampai di Indonesia. Kasus di Indonesia tercatat per tanggal 13 Mei 2022 sekitar 18 kasus, dimana 9 diantaranya masuk status pending classification, 7 discarded, satu dalam verifikasi, dan satu probable.
7 kasus discarded ini di rinci sebagai berikut 1 orang ( ) hepatitis A, 1 orang ( ) hepatitis B, 1 orang positif tifoid, 2 orang demam berdarah dengue. Setelah dilakukan investigasi kontak, tidak ditemukan penularan langsung dari manusia ke manusia.
Langkah-langkah mitigasi yang ditempuh antara lain:
1. Mengumpulkan informasi secara global mengenai hepatitis akut secara cepat
Melalui Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Kemenkes telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mencegah penularan hepatitis akut ini. Selain itu Kemenkes juga berkoordinasi dengan lembaga-lembaga kesehatan dari negara lain serta pemerintah Inggris untuk mendapatkan informasi.
2. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat
Sosialisasi dan edukasi terus dilakukan sejak akhir bulan April untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini. Selain itu Kemenkes telah berkoordinasi dengan seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia untuk menanggulangi penyakit ini menyebar melalui sosialisasi dan menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap temuan penyakit hepatitis akut ini.
3. Memperkuat deteksi penyakit dengan penyelidikan epidemiologi
Melakukan analisis patogen dengan teknologi Whole Genome Sequencing (WGS) dan mengembangkan laporan kasus melalui sistem NAR.
4. Menyusun tata laksana terkait kasus hepatitis akut
Tanda-tanda Hepatitis Akut
Adanya gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, diare, dan muntah. Selain itu gejala lanjutan lainnya adalah air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB berwarna putih pucat, kulit berwarna kuning, bahkan penurunan kesadaran.
Apabila ada anggota keluarga menunjukkan gejala Hepatitis Akut, disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat ditangani dan tidak berlanjut ke gejala yang lebih berat.
Anjuran Pencegahan Hepatitis Akut
dr. Syahril pun mengatakan disamping usaha yang dilakukan Kemenkes, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan. Ia menyarankan agar masyarakat melakukan pencegahan seperti mencuci tangan dengan sabun, memasak makanan dan minuman sampai matang, menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga jarak dari kerumunan. Selain itu masyarakat dianjurkan untuk tetap memakai masker karena 25% kasus Hepatitis Akut di Inggris menyebar melalui saluran pernafasan