Aku Bangga Menjadi Guru TK - Guruinovatif.id

Diterbitkan 09 Mei 2022

Aku Bangga Menjadi Guru TK

Alkisah, pada tahun 1991 , saya lulus D2 IKIP Karang Malang Yogyakarta yang sekarang sudah menjadi UNY. Pada tahun itu juga, saya mengabdikan ilmu saya di SD Inpress Ngaru-aru sekarang menjadi SD N 2 Ngaru-aru. saya senang saat itu, walau tidak pernah menerima gaji. Aku adalah tulang punggung keluarga karena, ayahku meninggal saat aku kuliah di jogja. Aku merasa kasian pada ibu yang harus membanting tulang untuk aku dan adikku. Sehingga, aku memutuskan untuk keluar dari mengajar di SD dan pindah kerja di perusahaan Hanil Adetex. Alhamdulillah, Di situ aku sebagai tenaga administrasi di kantor jadi, kerjanya pagi dari jam 08.00 - 16.00 WIB setiap harinya, untuk menghidupi keluarga. di situ, aku bertemu dengan laki-laki yang sekarang menjadi suamiku, dan kami dikaruniai 2 anak yaitu laki-laki dan perempuan. Hampir 10 tahun aku bekerja di Hanil, karena anakkku yang kedua tidak ada yang momong maka oleh suamiku disarankan untuk keluar dari pekerjaan. 

Cerita Guru

SULASTRI, S.Pd.

Kunjungi Profile
1742x
Bagikan

Alkisah, pada tahun 1991 , saya lulus D2 IKIP Karang Malang Yogyakarta yang sekarang sudah menjadi UNY. Pada tahun itu juga, saya mengabdikan ilmu saya di SD Inpress Ngaru-aru sekarang menjadi SD N 2 Ngaru-aru. saya senang saat itu, walau tidak pernah menerima gaji. Aku adalah tulang punggung keluarga karena, ayahku meninggal saat aku kuliah di jogja. Aku merasa kasian pada ibu yang harus membanting tulang untuk aku dan adikku. Sehingga, aku memutuskan untuk keluar dari mengajar di SD dan pindah kerja di perusahaan Hanil Adetex. Alhamdulillah, Di situ aku sebagai tenaga administrasi di kantor jadi, kerjanya pagi dari jam 08.00 - 16.00 WIB setiap harinya, untuk menghidupi keluarga. di situ, aku bertemu dengan laki-laki yang sekarang menjadi suamiku, dan kami dikaruniai 2 anak yaitu laki-laki dan perempuan. Hampir 10 tahun aku bekerja di Hanil, karena anakkku yang kedua tidak ada yang momong maka oleh suamiku disarankan untuk keluar dari pekerjaan. 

Setelah , anak keduaku masuk SD, ada tawaran untuk mengajar di TK Aisyiyah Ngaru-aru karena menggantikan salah satu gurunya yang pensiun. Mulai bulan mei 2009, aku resmi menjadi guru di TK tersebut. Pengalaman saat pertama masuk di Tk, ternyata ada salah satu wali murid yang dulu menjadi anak didikku saat mengajar di SD. Dia menyalamiku dan memanggilku “ bu guru lastri masih ingat tidak dengan saya? dulu bu guru sering mengajariku membaca puisi dan matematika, saya dulu sering kerumah ibu.selamat ya bu, sekarang saya titip anak saya bu". 

Saat itu saya merasa bangga dan semangat sekali walaupun hanya mendapat honor 50 ribu. aku tetap semangat mendidik mereka dengan memberi contoh perilaku, sopan, santun, dan jujur serta mengajari memegang pensil sehingga bisa menulis, membaca dengan metode permainan game kartu huruf dan kata serta angka, mengajari menggambar dari garis lurus, lengkung hingga membentuk gambar seperti binatang, pohon, dan lain sebagainya, melukis, menciptakan atau membuat karya dengan bahan bekas seperti membentuk spongebob, mobil, dan lain sebagainya, melakukan percobaan sederhana seperti percampuran warna dan membuat telur asin, dan lain sebagainya. 

Pada tahun 2012, aku memutuskan untuk kuliah lagi dan aku diterima di Universitas Terbuka karena honorku hanya 100 ribu, aku harus mempunyai penghasilan lain untuk mencukupi biaya semesteran. Sehingga aku mengajar les privat di Bimbel dengan honor 10 ribu per jam rata-rata sebulan mendapat 280 ribu sehingga bisa membayar uang kuliah tiap semester. 

Saat yang perih dan pedih yang saya rasakan pada bulan desember 2015, anakku yang sedang duduk di SMK Boyolali mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia, saat itu hatiku hancur sekali dan bulan itu juga aku ujian semester dari UT. Setiap mengerjakan ujian aku menangis, tidak bisa belajar. Alhamdulillah setiap semester saya lulus semua mata kuliah dan pada tahun 2016, aku lulus dari S1 PAUD dari UT.

Dengan semangat aku mengabdikan ilmu yang aku dapatkan, memberikan contoh teladan sikap perilaku yang baik pada anak didikku, bahkan saat aku kena tilang dari Boyolali dan perasaan bingung ada lima pemuda yang menghampiri dan menyalamiku serta mencium tanganku sampai pak polisi dan bu polisi menatapku hingga bilang “ bu guru ya?”. Kemudian aku Tanya “ siapa ya mas?” mereka menjawab satu persatu “saya hanif, satria bu, ichsan bu, dio bu, wawan bu”. Saya tanya “darimana  mas?, mereka menjawab “ dari mengerjakan tugas bu di warnet sekarang sudah SMP bu”. Dengan tersenyum saya mengucapkan ‘terima kasih ya mas” kemudian mereka pun pulang sambil bersalaman mencium tangan. Hatiku saat itu merasa gembira walaupun saat itu kena tilang.

Setiap pagi jam 07.00 aku sudah samapi di TK hal yang sangat mengesankan ada seorang anak pindahan dari PAUD lain setiap dating ke TK dengan menangis, dengan penuh kasih saying yang tulus anak tersebut aku beri kertas dan pewarna untuk mencoret-coret dan mewarnai. Hari demi hari anak berubah dengan senang hati dia dating ke TK dang bilang “ aku mewarnai ya bu guru” anak tersebut kesa. Pada saat ada lomba dari IGTKI kesa saya ikutkan lomba finger painting dan Alhamdulillah mendapat juara 2. Orang tua kesa sangat bangga sekali sehingga orang tua kesa memberi amplop ( uang) pada saya, dengan halus saya menolaknya “ apa yang bisa saya lakuikan bu?” Tanya orang tua kesa, saya jawab “ibu bisa membantu di TK saja ya bu”. Karena di TK saya belum ada celemek untuk finger painting atau memasak maka orang tua kesa membantu membelikan 15 celemek. 

Lain lagi, kisah bagus anak yang tidak pernah tenang saat duduk selalu bergerak kadang jahil dengan temannya. Untuk mengatasi itu bagus saya beri balok atau mainan menyusun. Hal itu, membuat bagus agak fokus. Bagus anak yang pandai dan kreatif setiap ada penugasan dia selesai paling awal. Kadang saya suruh untuk maju untuk menirukan atau memperagakan gerakan pantomim misalnya, pantomim mebersihkan lantai. Pada saat ada lomba dari IGTKI, saat itu bagus saya ikutkan lomba pantomim. Alhamdulillah mendapatkan juara 2 juga. 

Pada tahun 2021, ada lomba sekolah dan guru dari Guru Inovatif. Dari kategori sekolah, Alhamdulillah saya masuk 25 besar Guru Inovatif. Dan pada tanggal 31 maret 2021, ada lomba  EKSIS ke -7 dari SDPK Banyudono , saya mendaftarkan 5 lomba untuk anak dan guru. Alhamdulillah mendapat 2 kejuaraan yaitu juara 3 lomba puisi dan juara harapan 2 lomba perkusi.

Demikianlah kisah saya dalam cerita guru, Aku Bangga Menjadi Guru TK walaupun saat ini saya belum sertifikasi. Terimakasih.

 

 

Boyolali, 05 MEI 2022

SULASTRI

 

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Meraih Prestasi dengan Karya Inovasi

IFA HIDAYAH, M.Si

Jul 30, 2022
4 min
Tantangan Guru dalam Mendidik Generasi Z
2 min
9 Langkah Jitu Menjadi Guru Inovatif yang Inspiratif
8 min
"Gelis Sebel"
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar